Obesitas atau kelebihan berat badan diketahui merupakan
faktor dari berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan,
infertilitas bahkan kanker. Efek buruk dari kegemukan mempengaruhi kesehatan
seseorang mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Berikut dampak buruk obesitas terhadap kesehatan seseorang, seperti dilansir emaxhealth, Selasa (8/1/2013) antara lain:
1. Kepikunan
Menurut studi tahun 2008, obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer hingga 80 persen. Studi tersebut dilakukan oleh peneliti dari Amerika yang mengevaluasi hasil dari 10 studi internasional yang melibatkan lebih dari 37.000 orang di 5 negara dan menemukan bahwa kelebihan berat badan meningkatkan risiko demensia substansial karena penurunan suplai darah ke otak.
Baik penyakit Alzheimer maupun demensia, keduanya ditandai oleh kepikunan. Untungnya, risiko tersebut dapat dikurangi dengan memperbaiki pola makan dan rutin berolahraga sejak dini.
2. Depresi
Orang-orang yang mengalami obesitas lebih mungkin mengalami depresi. Depresi dan obesitas saling terkait, karena sebuah penelitian menunjukkan bahwa obesitas dapat menyebabkan depresi klinis dan depresi sendiri menyebabkan seseorang makan berlebihan yang berisiko obesitas.
Secara biologis, baik obesitas dan depresi berhubungan dengan inflamasi atau peradangan di otak. Selain itu, depresi dapat mengganggu sistem endokrin yang juga menjadi penyebab bertambahnya berat badan.
3. Maslah kesehatan mata
Obesitas telah dikaitkan dengan katarak, glaukoma dan masalah mata lain yang terkait usia. Suatu studi menemukan bahwa wanita dengan BMI (Body Mass Index) 23 atau lebih besar memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap katarak dibandingkan dengan wanita dengan BMI yang lebih rendah, bahkan setelah disesuaikan untuk faktor-faktor lain seperti usia.
4. Masalah kesehatan gigi dan mulut
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang obesitas lebih mungkin mengalami masalah kesehatan oral dibanding orang dengan berat badan normal. Pasien kerusakan gigi dan penyakit periodontal yang obesitas cenderung membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama.
5. Infeksi telinga kronis
Pada anak-anak, obesitas mungkin terkait dengan peningkatan risiko otitis media, atau yang lebih dikenal sebagai infeksi telinga tengah.
6. Sleep apnea
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya napas ketika tidur hingga beberapa detik yang dapat menghambat aliran oksigen ke otak. Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko yang lebih besar terhadap sleep apnea. Ukuran leher yang semakin besar karena obesitas juga makin meningkatkan risiko sleep apnea.
7. Asma
Orang yang obesitas dan kelebihan berat badan juga lebih mungkin mengalami gangguan pernapasan seperti asma. Bahkan pasien asma yang obesitas mengalami kesulitan merespon obat untuk mengatasi asma. Hal ini berarti obesitas dapat mengurangi efektivitas pengobatan asma.
8. Kanker Payudara
Berbagai penyakit kanker telah banyak dihubungkan dengan penyakit kanker, termasuk kanker payudara. Kanker payudara pada wanita yang obesitas akan lebih sulit didiagnosa dan diobati.
9. Berbagai jenis kanker
National Cancer Institute mencatat bahwa obesitas berhubungan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker seperti pankreas, usus besar, endometrium, ginjal, tiroid, dan kanker kandung empedu. Persentase kasus kanker yang terkait obesitas bervariasi untuk berbagai jenis kanker yang berbeda tetapi pada kanker endometrium, risiko meningkat hingga 40 persen.
10. Tekanan darah tinggi
Hipertensi dapat merusak jantung, pembuluh darah, ginjal dan bagian tubuh lain. Risiko stroke dan komplikasi tekanan darah tinggi juga meningkat pada orang yang kegemukan.
11. Batu empedu
Lemak yang menumpuk di perut dapat meningkatkan risiko batu empedu, bahkan pada anak-anak. Bahkan orang muda yang sangat gemuk memiliki risiko berkembangnya batu empedu hingga 6 kali lipat, sedangkan orang-orang yang cukup gemuk memiliki risiko hingga 4 kali lipat.
12. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
PCOS adalah penyebab infertilitas atau kemandulan yang paling umum pada wanita. Hal ini disebabkan oleh resistensi insulin dan peradangan tingkat rendah, yang keduanya merupakan faktor obesitas.
13. Infertilitas pria
Bukan hanya wanita saja yang kesulitan mendapatkan kehamilan karena kelebihan berat badan. Pria yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan pria dengan BMI yang ideal.
14. Arthritis
Sekitar 15 persen orang yang obesitas mengembangkan arthritis atau nyeri sendi yang umumnya terjadi di lutut. Suatu studi menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang dewasa setiap 50 juta penduduk Amerika telah didiagnosis dengan arthritis karena kelebihan berat badan.
(vit/vit)
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI YAH... KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
sumber: http://health.detik.com/read/2013/01/08/133019/2136125/766/ini-akibat-kelebihan-berat-badan-dari-ujung-kepala-hingga-ujung-kaki?l991101755