Penyulingan Air Laut Menjadi Air Tawar Terbesar di Jepang
Tahun 1973, Fukuoka mengalami kekeringan parah.
Bertekad tak ingin mengulangi bencana itu, mereka membangun pusat
penyulingan air laut menjadi air minum terbesar di Jepang,
Uminonakamichi Nata.
Setiap hari tempat yang akrab disebut Mamizu
Pia ini menghasilkan 250 ribu m3 air untuk memenuhi 40 persen kebutuhan
air di Fukuoka dan sekitarnya yang berpopulasi sekitar 2,3 juta jiwa.
Air yang dihasilkan dari tempat ini dapat langsung diminum.
Air
laut diubah menjadi air siap minum dengan menghilangkan garam dan
zat-zat lain dengan cara reverse osmosis. Berikut ini langkah-langkah
pengolahan air dari laut sampai ke rumah pelanggan:
Pengolahan air di tempat ini
menggunakan sistem reverse osmosis. Prinsipnya adalah memanfaatkan
fenomena alam osmosis, yakni perpindahan air melalui membran yang hanya
bisa dilewati air bersih, tapi garam tak dapat melewatinya, dibantu
dengan meningkatkan tekanan.
Beginilah maketnya. Di bawah laut terdapat pipa yang menyaring air asin untuk diolah menjadi air minum.
Ilustrasi bagaimana pipa itu
ditanam 14 meter di bawah permukaan laut agar instalasinya tidak
menganggu ekosistem laut dan pelayaran di sekitar laut Genkai. Air yang
masuk ke pipa sudah tersaring dengan alami oleh pasir dan batuan laut.
Pusat kendali yang mengatur
seluruh proses penyulingan air laut menjadi air tawar. Proses tersebut
berlangsung selama 24 jam setiap harinya.
Pipa berpori yang menyaring air laut dari dasar laut.
Air yang masuk secara alami dari laut tanpa bantuan pompa, akan masuk ke penampungan raksasa di bawah tempat pengolahan.
Dari pusat kendali ini semua hal dapat diatur tanpa harus mendatangi alatnya.
Ini adalah membran penyaring yang sangat rapat.
Alat ini adalah penyaring ultra dalam ukuran yang sebenarnya.
Pengunjung tempat ini akan ditemani seorang pemandu yang akan menjelaskan cara kerja penyaringan air.
Rangkaian sistem penyaringan air dilihat dari balik kaca.
Pompa bertekanan tinggi yang penting dalam proses reverse osmosis.
Pemandangan dari dalam tempat pengolahan air. Di bawah tanah kosong itu terdapat jalur air dari laut menuju ke penampungan
Air layak minum dari pusat
desalinasi ini kemudian didistribusikan oleh Biro Air Kota Fukuoka ke
rumah-rumah penduduk. Ini adalah ruangan pusat kendali di Biro
Pengelolaan Air Kota Fukuoka. Garis-garis biru yang terdapat di layar
adalah peta sambungan air ke seluruh kota. Layar diawasi 24 jam non-stop
untuk memastikan tersedia air yang cukup untuk semua orang.
Layar ini memberikan informasi
lengkap mengenai penggunaan air di seluruh kota. Jika terdapat kerusakan
atau kebocoran, petugas bisa mengetahui lokasinya dengan tepat.
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SUNGGUH LUAR BIASA TEHKNOLOGI YANG DILAKUKAN OLEH JEPANG MENGUBAH AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR YANG BISA DIMINUM OLEH MANUSIA, BANGSA YANG MAU MAJU, BANGSA YANG BERJUANG UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYATNYA, SEHINGGA TIDAK HERAN BANGSA INI CUKUP DISEGANI OLEH NEGARA-NEGARA LAIN DUNIA INI.
SELURUH ISI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI.
ARTIKEL TERKAIT :
Amazing ...!!!!!!!!!!!
BalasHapushebat
BalasHapusTks info nya..
BalasHapusSeharusnya ini bisa dicontoh Indonesia, investasi awal mmg besar, tapi rasanya sepadan dengan manfaat bagi bangsa secara keseluruhan untuk jangka panjang
BalasHapusMantap
BalasHapusMantap
BalasHapusDi infonesia apakah sudah ada penerapan semacam ini?
BalasHapus