Jenderal William Booth, salah satu
pemimpin agama dan reformator terhebat, adalah pendiri sekaligus pemimpin
organisasi Bala Keselamatan (bahasa Inggris: the Salvation Army).
Bala Keselamatan dikenal karena
kedisiplinannya yang sangat ketat, standarnya yang sangat tinggi, dan metodenya
yang sangat berat.
Bala Keselamatan memberikan pengaruh dalam hal kedalaman
hidup rohani pengikutnya. Bala Keselamatan lahir untuk memberikan visi yang
baru kepada dunia -- visi yang lebih besar tentang bagaimana keselamatan iman
dapat menuntun manusia hidup dalam kekudusan dan pelayanan. Bala Keselamatan
juga memberi sebuah konsep kekristenan baru pada dunia; mereka tidak
menghabiskan waktu untuk membahas pengakuan-pengakuan iman dan hal-hal yang
teologis, tapi dengan melakukan tindakan nyata seperti memberi pakaian bagi
mereka yang telanjang, memberi makan bagi mereka yang lapar, mengunjungi mereka
yang sakit dan dipenjara, dan memenangkan jiwa bagi Kristus.
Pengakuan iman Bala Keselamatan
disimpulkan dalam tiga kata: "Sabun", "Sup", dan
"Selamat". Mereka percaya bahwa sabun membersihkan bagian luar
manusia dan membuat fisik mereka lebih baik; sup memuaskan rasa lapar dan
menyiapkan mereka untuk menerima pesan keselamatan; dan keselamatan sejati
diberikan tanpa syarat. Bala Keselamatan juga tidak mengabaikan doktrin dasar
pertobatan, iman, dan pentingnya hidup kudus. Bagi mereka pertobatan bukan
hanya penyesalan atas dosa, melainkan keberpalingan dari dosa. Iman bukan
sekadar tindakan intelek yang dilakukan beberapa detik saja, melainkan
ketergantungan jiwa sepenuhnya kepada Kristus, dimulai secara instan namun
berkelanjutan hingga kekekalan. Bagi mereka, kekudusan tidak hanya
"dilekatkan", tapi diimpartasikan oleh Roh yang tinggal dalam diri
mereka. Sebagaimana tanpa kuasa Roh Kudus, Bala Keselamatan akan sulit
mengadakan kebaktian terbuka dan kebaktian Minggu. Begitu juga, tanpa kuasa Roh
setiap prajurit akan sulit untuk ambil bagian dalam pelayanan. Ini merupakan
hidup yang berat dan membutuhkan kekuatan rohani. Jenderal Booth menyadari
kenyataan ini dan menjadikan pengudusan atau kepenuhan Roh Kudus sebagai
doktrin dasar Bala Keselamatan.
Hanya segelintir orang yang begitu
menekankan dan mengalami kuasa Roh Kudus seperti yang dialami Jenderal Booth
dan istrinya, Catherine Booth, "Bapak" dan "Ibu" Bala
Keselamatan. Semasa hidupnya, Ibu Catherine dianggap sebagai salah satu wanita
yang paling saleh dan rohani. Pengaruhnya di dalam dan di luar Bala Keselamatan
sangat luar biasa. Ratusan bahkan puluhan ribu orang telah dibawa kepada
Kristus atau dibimbing masuk ke dalam pengalaman rohani yang lebih dalam
melalui pengalaman hidupnya. Booth mengunjungi banyak negara, berkhotbah, serta
memenangkan banyak jiwa bagi Kristus dan menyelamatkan orang-orang yang jatuh.
Bala Keselamatan sudah bekerja di 55 negara; mereka mendirikan rumah-rumah
penampungan, rumah-rumah darurat, ladang-ladang pertanian, dan kantor-kantor
emigrasi.
William Booth lahir tanggal 10 April
1829 di Sneinton, pedesaan Nottingham, Inggris. Orang tuanya adalah anggota
Established Church dan ibunya adalah orang Kristen yang sangat saleh. Ayahnya
awalnya sukses secara finansial, tetapi karena suatu hal semua kekayaannya
lenyap. William dibesarkan dalam kemiskinan, dan ia mengecap kesedihan dan
penderitaan yang cukup banyak. Pengalaman ini membuat hatinya terbeban pada
orang-orang miskin. Semasa dia masih muda ayahnya meninggal, dan William pun
dibiarkan berjuang dalam kemiskinan bersama ibunya yang janda. William tidak
mendapat kesempatan untuk bersekolah di tempat yang baik.
Saat berumur 13 tahun, William
menjadi reformator sosial dan ia ingin sekali melakukan sesuatu untuk
meringankan penderitaan orang-orang miskin. Saat dia menginjak remaja, dia
meninggalkan gereja Inggris dan menjadi pengunjung tetap Kapel Wesley. Pada
tahun yang sama, dia menyerahkan hati dan hidupnya kepada Tuhan. Untuk
menggambarkan peristiwa tersebut dia berkata, "Roh Kudus terus-menerus
menunjukkan padaku bahwa keselamatan sejatiku, untuk saat ini dan selamanya,
tergantung pada penyerahan diriku untuk melayani Allah. Setelah melewati
pergumulan yang panjang, saya melakukan penundukan diri, menyerahkan diri pada
pengampunan-Nya, menerima pengampunan-Nya, dan memberikan diri untuk
melayani-Nya dengan segenap hati. Waktu, tempat, dan hal-hal lainnya terekam
baik dalam ingatan saya."
Setelah pertobatan Booth muda, James
Coughey, penginjil Amerika Serikat yang terkenal dipenuhi Roh Kudus mengunjungi
Nottingham. Caughey adalah penganut Metodis dan memperkenalkan ajaran Wesley
tentang pengudusan dengan pengurapan minyak dan kuasa. Khotbah Caughey
memberikan kesan mendalam bagi William Booth dan membakar kerinduan hatinya
untuk memenangkan jiwa bagi Kristus. Tetapi dia merasakan ketakutan yang cukup
lama saat mencoba mengadakan kebaktian. Akhirnya setelah meluangkan banyak
waktu untuk berdoa dan mempelajari Alkitab, dia berusaha membaca Alkitab dan
berorasi di sudut-sudut jalan Nottingham.
Dia dicela, dicemooh, dan bahkan
dilempari batu, namun hal ini tidak menciutkan hatinya. Selanjutnya dia
bergabung dalam perkumpulan Kristen untuk mengadakan kebaktian di pondok-pondok
dan tempat-tempat terbuka. Usaha William untuk berbicara di depan umum awalnya
tidak terlalu sukses, tapi dia mendirikan yayasan karena dia dapat melihat
fungsi yayasan tersebut di masa depan. Dia pernah bekerja magang di sebuah
firma dan harus bekerja keras dari pagi sampai jam 8 malam. Kemudian, dia
langsung ke menghadiri kebaktian pondok yang berlangsung hingga pukul 10 malam.
Terkadang, setelah itu ia masih dipanggil untuk mengunjungi orang sakit atau
sekarat.
Tidak lama kemudian Booth menjadi
pemimpin kelompok dalam kebaktian tersebut. Ia memimpin kebaktian di
daerah-daerah pedesaan, berjalan pulang sampai larut malam dengan
tertatih-tatih dalam kegelapan, setelah mengadakan kebaktian. Saat berusia 17
tahun, dia menjadi pengkhotbah lokal. Dua tahun kemudian, pemimpin rohaninya
menginginkannya menjadi hamba Tuhan reguler, tapi dokter mengatakan bahwa
kesehatannya sangat buruk sehingga dia tidak kuat untuk terlibat banyak sebagai
hamba Tuhan Metodis.
Tahun 1894, ketika berumur 20 tahun,
Booth pindah ke London. Di sini dia tidak memiliki teman dan uangnya menipis.
Dia bekerja sebagai juru tulis dan menghabiskan hampir seluruh waktu luangnya
untuk melayani orang miskin. Akhirnya, dia mencurahkan seluruh waktunya untuk
berkhotbah di banyak tempat di London dengan tingkat keberhasilan yang
bervariasi. Terkadang, dia dikritik habis-habisan karena gaya berkhotbahnya,
tapi banyak juga jiwa-jiwa yang datang kepada Kristus dalam
kebaktian-kebaktiannya.
Tahun 1851, muncullah sebuah kontroversi di gereja
Wesley tentang suatu doktrin. Beberapa hamba Tuhan yang memihak ke salah satu
paham akhirnya keluar dari gereja Wesley dan membentuk gerakan baru dan mereka
dikenal sebagai kaum Reformator. Karena dianggap bersimpati dengan kaum
Reformator -- sekalipun dia tidak sedikit pun ambil bagian dalam kontroversi
itu -- nama Booth dicabut oleh pemimpin yang bertugas di tempat pelayanannya.
Kemudian para reformator menawarkan posisi pendeta kepadanya di salah satu kapel
mereka di London. Booth pun menerimanya. Di sanalah dia bertemu Catherine
Mumford, wanita muda yang berbakat dan saleh yang kemudian menjadi istrinya.
Selama 2 atau 3 tahun Booth
berkhotbah di London dan kota-kota lainnya di Inggris dengan sukses. Banyak
jiwa dimenangkan bagi Kristus dalam kebaktiannya. Namun demikian, hidupnya
masih sedikit kacau. Para reformator tidak memunyai kebijakan atau organisasi
yang pasti; dan di antara mereka sendiri ada perbedaan pendapat. Booth mencoba
membujuk mereka bergabung dengan Methodist New Connexion. Akhirnya, dia dan
beberapa reformator lain bergabung dengan New Connexion. Dia pun meraih
ketenarannya sebagai pembawa kegerakan di banyak kota di seluruh Inggris.
Hampir di setiap rangkaian kebaktian yang diadakannya ratusan orang bertobat.
Selama 4 tahun Booth berkhotbah di
Methodist New Connexion di beberapa kota-kota besar, dan beribu-ribu orang
bertobat kepada Kristus. Hampir 2.000 orang bertobat dalam kurun waktu kurang
dari 4 bulan, dan demikianlah mereka terus menggembalakan jemaat untuk berdoa
ke mana pun dia pergi. Berulangkali dia mendesak para majelis untuk
membiarkannya meninggalkan pelayanan rutinnya dan mencurahkan waktunya untuk
pelayanan penginjilan, namun mereka menolaknya. Tahun 1861, Booth dan istrinya
memutuskan untuk terjun ke pelayanan penginjilan dan percaya bahwa Allah akan
menopang mereka. Oleh karena itu, Booth mengirimkan surat pengunduran diri.
Tidak lama sebelum terjun ke dalam
pelayanan pribadinya, Booth dibimbing ke dalam pengalaman Kristen yang lebih
dalam. Baik Booth maupun istrinya adalah murid-murid yang fanatik dengan
tulisan John Wesley, dan mereka menerima pandangannya tentang pengudusan, atau
kesucian, dan permasalahan teologi lainnya. Booth sudah banyak menulis tentang
pengudusan, kemurnian hati dan sebagainya. Akan tetapi, dia tidak banyak
menulis pengalaman pribadinya tentang pengudusan. Dalam surat yang ditulis oleh
Ibu Catherine, secara singkat dia menggambarkan bagaimana suaminya dan dirinya
sendiri dibimbing pada pengalaman kekudusan. Dalam surat lainnya, ketika
membicarakan perihal doktrin pengudusan, dia berkata: "William sudah
mengajarkannya dua kali, dan ada kebangunan yang luar biasa yang terjadi di
tengah-tengah orang banyak."
Setelah lama menunggu, mereka
mendapat panggilan ke Cornwall. Di sana kebangunan rohani yang dahsyat terjadi.
Di tempat itu juga Booth memperkenalkan "bentuk penyesalan" dalam
kebaktiannya yang sudah menjadi ciri khas dalam peperangan rohani Bala
Keselamatan. Dalam kebaktian orang-orang Cornwall, mereka sangat terbawa
suasana sehingga mereka berteriak, "Mulialah Tuhan!",
"Haleluya!" dan seterusnya, seruan-seruan itu biasa diucapkan dalam
kebaktian-kebaktian Bala Keselamatan.
Tahun 1865, mereka memulai pelayanan
mereka di London Timur yang berkembang menjadi Bala Keselamatan. Mereka
mendirikan tenda besar di tempat pemakaman kaum Quaker di Mile End Waste yang
tidak terpakai, dan kebaktian diadakan setiap malam selama dua minggu. Dari
perintisan kecil ini rantai pelayanan misi terus berkembang, dan pelayanan ini
dikenal dengan nama "Misi Orang Kristen". Tahun 1877, Booth mengubah
nama itu menjadi "Bala Keselamatan" dan pelayanan tersebut
terus-menerus dibentuk dengan mengaplikasikan kedisiplinan tentara, seragam,
perwira, dan peraturan-peraturan yang persis dengan tentara pada umumnya.
Pada awal pelayanan Bala Keselamatan
ketika masih bernama "Misi Orang Kristen", kuasa Allah
dimanifestasikan dengan luar biasa dalam setiap kebaktian. Setelah menggunakan
nama, seragam, dan pola kedisiplinan Bala Keselamatan, pelayanan mereka semakin
berkembang drastis. Belum genap seperempat abad, bendera Bala Keselamatan
kira-kira sudah berkibar di 55 negara di dunia, dan ratusan ribu jiwa bertobat
kepada Kristus dalam kebaktian-kebaktiannya.
Tahun 1890, Jenderal Booth meluncurkan
bukunya, "In Darkest England," yang menimbulkan sensasi di seluruh
dunia. Buku tersebut merupakan skema yang paling mengena dan praktis yang
pernah diusulkan demi menolong manusia sengsara atau "terlantar". Dia
mengajukan tiga hal -- pembangunan rumah-rumah pengungsian dan industri di
kota, pembangunan ladang-ladang koloni di desa, dan emigrasi orang-orang miskin
ke tempat-tempat di dunia yang lebih menjanjikan. Menurutnya rumah-rumah
pengungsian dan industri bisa memberi kelegaan bagi mereka yang miskin,
ladang-ladang koloni bisa menyediakan pekerjaan sementara, dan emigrasi bisa
memberikan rumah permanen.
Beberapa prinsip Booth:
"Mendatangi orang-orang dengan pesan keselamatan", hal ini
menghasilkan berbagai bentuk pelayanan di tempat terbuka, pabrik, tempat-tempat
kumuh dan pelayanan-pelayanan Bala Keselamatan lainnya; "Menarik perhatian
orang-orang", hal ini mengarah pada penggunaan banyak alat musik,
nada-nada bersemangat dan ajakan yang menyentak yang digunakan oleh Bala
Keselamatan; "Menyelamatkan manusia", hal ini menuntun pada
pengajaran kemenangan, penaklukan, pengudusan, pemurnian kepercayaan yang akan
menyelamatkan orang dari dosa-dosa mereka; "Mempekerjakan
orang-orang", dan ini melahirkan berbagai kebaktian, kesaksian, pujian,
dan doa untuk setiap anggota Bala Keselamatan dan menghasilkan pekerja yang
berbeda-beda dan berbagai pelayanan sosial organisasi Bala Keselamatan yang
lain. (t/Uly)
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA. JANGAN LUPA UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUANYA