Kamis, 14 Februari 2013

Biografi Jenderal William Booth

Bagikan Artikel Ini :


Jenderal William Booth, salah satu pemimpin agama dan reformator terhebat, adalah pendiri sekaligus pemimpin organisasi Bala Keselamatan (bahasa Inggris: the Salvation Army).
Bala Keselamatan dikenal karena kedisiplinannya yang sangat ketat, standarnya yang sangat tinggi, dan metodenya yang sangat berat.
Bala Keselamatan memberikan pengaruh dalam hal kedalaman hidup rohani pengikutnya. Bala Keselamatan lahir untuk memberikan visi yang baru kepada dunia -- visi yang lebih besar tentang bagaimana keselamatan iman dapat menuntun manusia hidup dalam kekudusan dan pelayanan. Bala Keselamatan juga memberi sebuah konsep kekristenan baru pada dunia; mereka tidak menghabiskan waktu untuk membahas pengakuan-pengakuan iman dan hal-hal yang teologis, tapi dengan melakukan tindakan nyata seperti memberi pakaian bagi mereka yang telanjang, memberi makan bagi mereka yang lapar, mengunjungi mereka yang sakit dan dipenjara, dan memenangkan jiwa bagi Kristus.
Pengakuan iman Bala Keselamatan disimpulkan dalam tiga kata: "Sabun", "Sup", dan "Selamat". Mereka percaya bahwa sabun membersihkan bagian luar manusia dan membuat fisik mereka lebih baik; sup memuaskan rasa lapar dan menyiapkan mereka untuk menerima pesan keselamatan; dan keselamatan sejati diberikan tanpa syarat. Bala Keselamatan juga tidak mengabaikan doktrin dasar pertobatan, iman, dan pentingnya hidup kudus. Bagi mereka pertobatan bukan hanya penyesalan atas dosa, melainkan keberpalingan dari dosa. Iman bukan sekadar tindakan intelek yang dilakukan beberapa detik saja, melainkan ketergantungan jiwa sepenuhnya kepada Kristus, dimulai secara instan namun berkelanjutan hingga kekekalan. Bagi mereka, kekudusan tidak hanya "dilekatkan", tapi diimpartasikan oleh Roh yang tinggal dalam diri mereka. Sebagaimana tanpa kuasa Roh Kudus, Bala Keselamatan akan sulit mengadakan kebaktian terbuka dan kebaktian Minggu. Begitu juga, tanpa kuasa Roh setiap prajurit akan sulit untuk ambil bagian dalam pelayanan. Ini merupakan hidup yang berat dan membutuhkan kekuatan rohani. Jenderal Booth menyadari kenyataan ini dan menjadikan pengudusan atau kepenuhan Roh Kudus sebagai doktrin dasar Bala Keselamatan.
Hanya segelintir orang yang begitu menekankan dan mengalami kuasa Roh Kudus seperti yang dialami Jenderal Booth dan istrinya, Catherine Booth, "Bapak" dan "Ibu" Bala Keselamatan. Semasa hidupnya, Ibu Catherine dianggap sebagai salah satu wanita yang paling saleh dan rohani. Pengaruhnya di dalam dan di luar Bala Keselamatan sangat luar biasa. Ratusan bahkan puluhan ribu orang telah dibawa kepada Kristus atau dibimbing masuk ke dalam pengalaman rohani yang lebih dalam melalui pengalaman hidupnya. Booth mengunjungi banyak negara, berkhotbah, serta memenangkan banyak jiwa bagi Kristus dan menyelamatkan orang-orang yang jatuh. Bala Keselamatan sudah bekerja di 55 negara; mereka mendirikan rumah-rumah penampungan, rumah-rumah darurat, ladang-ladang pertanian, dan kantor-kantor emigrasi.
William Booth lahir tanggal 10 April 1829 di Sneinton, pedesaan Nottingham, Inggris. Orang tuanya adalah anggota Established Church dan ibunya adalah orang Kristen yang sangat saleh. Ayahnya awalnya sukses secara finansial, tetapi karena suatu hal semua kekayaannya lenyap. William dibesarkan dalam kemiskinan, dan ia mengecap kesedihan dan penderitaan yang cukup banyak. Pengalaman ini membuat hatinya terbeban pada orang-orang miskin. Semasa dia masih muda ayahnya meninggal, dan William pun dibiarkan berjuang dalam kemiskinan bersama ibunya yang janda. William tidak mendapat kesempatan untuk bersekolah di tempat yang baik.
Saat berumur 13 tahun, William menjadi reformator sosial dan ia ingin sekali melakukan sesuatu untuk meringankan penderitaan orang-orang miskin. Saat dia menginjak remaja, dia meninggalkan gereja Inggris dan menjadi pengunjung tetap Kapel Wesley. Pada tahun yang sama, dia menyerahkan hati dan hidupnya kepada Tuhan. Untuk menggambarkan peristiwa tersebut dia berkata, "Roh Kudus terus-menerus menunjukkan padaku bahwa keselamatan sejatiku, untuk saat ini dan selamanya, tergantung pada penyerahan diriku untuk melayani Allah. Setelah melewati pergumulan yang panjang, saya melakukan penundukan diri, menyerahkan diri pada pengampunan-Nya, menerima pengampunan-Nya, dan memberikan diri untuk melayani-Nya dengan segenap hati. Waktu, tempat, dan hal-hal lainnya terekam baik dalam ingatan saya."
Setelah pertobatan Booth muda, James Coughey, penginjil Amerika Serikat yang terkenal dipenuhi Roh Kudus mengunjungi Nottingham. Caughey adalah penganut Metodis dan memperkenalkan ajaran Wesley tentang pengudusan dengan pengurapan minyak dan kuasa. Khotbah Caughey memberikan kesan mendalam bagi William Booth dan membakar kerinduan hatinya untuk memenangkan jiwa bagi Kristus. Tetapi dia merasakan ketakutan yang cukup lama saat mencoba mengadakan kebaktian. Akhirnya setelah meluangkan banyak waktu untuk berdoa dan mempelajari Alkitab, dia berusaha membaca Alkitab dan berorasi di sudut-sudut jalan Nottingham. 
Dia dicela, dicemooh, dan bahkan dilempari batu, namun hal ini tidak menciutkan hatinya. Selanjutnya dia bergabung dalam perkumpulan Kristen untuk mengadakan kebaktian di pondok-pondok dan tempat-tempat terbuka. Usaha William untuk berbicara di depan umum awalnya tidak terlalu sukses, tapi dia mendirikan yayasan karena dia dapat melihat fungsi yayasan tersebut di masa depan. Dia pernah bekerja magang di sebuah firma dan harus bekerja keras dari pagi sampai jam 8 malam. Kemudian, dia langsung ke menghadiri kebaktian pondok yang berlangsung hingga pukul 10 malam. Terkadang, setelah itu ia masih dipanggil untuk mengunjungi orang sakit atau sekarat.
Tidak lama kemudian Booth menjadi pemimpin kelompok dalam kebaktian tersebut. Ia memimpin kebaktian di daerah-daerah pedesaan, berjalan pulang sampai larut malam dengan tertatih-tatih dalam kegelapan, setelah mengadakan kebaktian. Saat berusia 17 tahun, dia menjadi pengkhotbah lokal. Dua tahun kemudian, pemimpin rohaninya menginginkannya menjadi hamba Tuhan reguler, tapi dokter mengatakan bahwa kesehatannya sangat buruk sehingga dia tidak kuat untuk terlibat banyak sebagai hamba Tuhan Metodis.
Tahun 1894, ketika berumur 20 tahun, Booth pindah ke London. Di sini dia tidak memiliki teman dan uangnya menipis. Dia bekerja sebagai juru tulis dan menghabiskan hampir seluruh waktu luangnya untuk melayani orang miskin. Akhirnya, dia mencurahkan seluruh waktunya untuk berkhotbah di banyak tempat di London dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi. Terkadang, dia dikritik habis-habisan karena gaya berkhotbahnya, tapi banyak juga jiwa-jiwa yang datang kepada Kristus dalam kebaktian-kebaktiannya. 
Tahun 1851, muncullah sebuah kontroversi di gereja Wesley tentang suatu doktrin. Beberapa hamba Tuhan yang memihak ke salah satu paham akhirnya keluar dari gereja Wesley dan membentuk gerakan baru dan mereka dikenal sebagai kaum Reformator. Karena dianggap bersimpati dengan kaum Reformator -- sekalipun dia tidak sedikit pun ambil bagian dalam kontroversi itu -- nama Booth dicabut oleh pemimpin yang bertugas di tempat pelayanannya. Kemudian para reformator menawarkan posisi pendeta kepadanya di salah satu kapel mereka di London. Booth pun menerimanya. Di sanalah dia bertemu Catherine Mumford, wanita muda yang berbakat dan saleh yang kemudian menjadi istrinya.
Selama 2 atau 3 tahun Booth berkhotbah di London dan kota-kota lainnya di Inggris dengan sukses. Banyak jiwa dimenangkan bagi Kristus dalam kebaktiannya. Namun demikian, hidupnya masih sedikit kacau. Para reformator tidak memunyai kebijakan atau organisasi yang pasti; dan di antara mereka sendiri ada perbedaan pendapat. Booth mencoba membujuk mereka bergabung dengan Methodist New Connexion. Akhirnya, dia dan beberapa reformator lain bergabung dengan New Connexion. Dia pun meraih ketenarannya sebagai pembawa kegerakan di banyak kota di seluruh Inggris. Hampir di setiap rangkaian kebaktian yang diadakannya ratusan orang bertobat.
Selama 4 tahun Booth berkhotbah di Methodist New Connexion di beberapa kota-kota besar, dan beribu-ribu orang bertobat kepada Kristus. Hampir 2.000 orang bertobat dalam kurun waktu kurang dari 4 bulan, dan demikianlah mereka terus menggembalakan jemaat untuk berdoa ke mana pun dia pergi. Berulangkali dia mendesak para majelis untuk membiarkannya meninggalkan pelayanan rutinnya dan mencurahkan waktunya untuk pelayanan penginjilan, namun mereka menolaknya. Tahun 1861, Booth dan istrinya memutuskan untuk terjun ke pelayanan penginjilan dan percaya bahwa Allah akan menopang mereka. Oleh karena itu, Booth mengirimkan surat pengunduran diri.
Tidak lama sebelum terjun ke dalam pelayanan pribadinya, Booth dibimbing ke dalam pengalaman Kristen yang lebih dalam. Baik Booth maupun istrinya adalah murid-murid yang fanatik dengan tulisan John Wesley, dan mereka menerima pandangannya tentang pengudusan, atau kesucian, dan permasalahan teologi lainnya. Booth sudah banyak menulis tentang pengudusan, kemurnian hati dan sebagainya. Akan tetapi, dia tidak banyak menulis pengalaman pribadinya tentang pengudusan. Dalam surat yang ditulis oleh Ibu Catherine, secara singkat dia menggambarkan bagaimana suaminya dan dirinya sendiri dibimbing pada pengalaman kekudusan. Dalam surat lainnya, ketika membicarakan perihal doktrin pengudusan, dia berkata: "William sudah mengajarkannya dua kali, dan ada kebangunan yang luar biasa yang terjadi di tengah-tengah orang banyak."
Setelah lama menunggu, mereka mendapat panggilan ke Cornwall. Di sana kebangunan rohani yang dahsyat terjadi. Di tempat itu juga Booth memperkenalkan "bentuk penyesalan" dalam kebaktiannya yang sudah menjadi ciri khas dalam peperangan rohani Bala Keselamatan. Dalam kebaktian orang-orang Cornwall, mereka sangat terbawa suasana sehingga mereka berteriak, "Mulialah Tuhan!", "Haleluya!" dan seterusnya, seruan-seruan itu biasa diucapkan dalam kebaktian-kebaktian Bala Keselamatan.
Tahun 1865, mereka memulai pelayanan mereka di London Timur yang berkembang menjadi Bala Keselamatan. Mereka mendirikan tenda besar di tempat pemakaman kaum Quaker di Mile End Waste yang tidak terpakai, dan kebaktian diadakan setiap malam selama dua minggu. Dari perintisan kecil ini rantai pelayanan misi terus berkembang, dan pelayanan ini dikenal dengan nama "Misi Orang Kristen". Tahun 1877, Booth mengubah nama itu menjadi "Bala Keselamatan" dan pelayanan tersebut terus-menerus dibentuk dengan mengaplikasikan kedisiplinan tentara, seragam, perwira, dan peraturan-peraturan yang persis dengan tentara pada umumnya.
Pada awal pelayanan Bala Keselamatan ketika masih bernama "Misi Orang Kristen", kuasa Allah dimanifestasikan dengan luar biasa dalam setiap kebaktian. Setelah menggunakan nama, seragam, dan pola kedisiplinan Bala Keselamatan, pelayanan mereka semakin berkembang drastis. Belum genap seperempat abad, bendera Bala Keselamatan kira-kira sudah berkibar di 55 negara di dunia, dan ratusan ribu jiwa bertobat kepada Kristus dalam kebaktian-kebaktiannya.
Tahun 1890, Jenderal Booth meluncurkan bukunya, "In Darkest England," yang menimbulkan sensasi di seluruh dunia. Buku tersebut merupakan skema yang paling mengena dan praktis yang pernah diusulkan demi menolong manusia sengsara atau "terlantar". Dia mengajukan tiga hal -- pembangunan rumah-rumah pengungsian dan industri di kota, pembangunan ladang-ladang koloni di desa, dan emigrasi orang-orang miskin ke tempat-tempat di dunia yang lebih menjanjikan. Menurutnya rumah-rumah pengungsian dan industri bisa memberi kelegaan bagi mereka yang miskin, ladang-ladang koloni bisa menyediakan pekerjaan sementara, dan emigrasi bisa memberikan rumah permanen.
Beberapa prinsip Booth: "Mendatangi orang-orang dengan pesan keselamatan", hal ini menghasilkan berbagai bentuk pelayanan di tempat terbuka, pabrik, tempat-tempat kumuh dan pelayanan-pelayanan Bala Keselamatan lainnya; "Menarik perhatian orang-orang", hal ini mengarah pada penggunaan banyak alat musik, nada-nada bersemangat dan ajakan yang menyentak yang digunakan oleh Bala Keselamatan; "Menyelamatkan manusia", hal ini menuntun pada pengajaran kemenangan, penaklukan, pengudusan, pemurnian kepercayaan yang akan menyelamatkan orang dari dosa-dosa mereka; "Mempekerjakan orang-orang", dan ini melahirkan berbagai kebaktian, kesaksian, pujian, dan doa untuk setiap anggota Bala Keselamatan dan menghasilkan pekerja yang berbeda-beda dan berbagai pelayanan sosial organisasi Bala Keselamatan yang lain. (t/Uly)

TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA. JANGAN LUPA UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUANYA

ARTIKEL TERKAIT :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar