Europa, bulan berlapis es yang mengitari Planet Jupiter,
ternyata menyimpan senyawa yang berpotensi untuk kehidupan. Potensi tersebut
terungkap berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Jet
Propulsion Laboratory, NASA, bersama peneliti California Institute of
Technology di Pasadena, California.
Tim peneliti menemukan kandungan hidrogen peroksida dalam
konsentrasi tinggi di sisi Europa yang mengorbit ke Jupiter. Jika hidrogen
peroksida dapat bercampur dengan air di lautan bawah lapisan es Europa, maka
material untuk mendukung kehidupan dapat tercipta.
"Kehidupan, seperti yang kita ketahui, membutuhkan
cairan, elemen-elemen seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur. Perlu
beberapa bentuk energi kimia dan cahaya untuk menjadikannya energi," ujar
Kevin Hand dari Jet Propulsion Laboratory milik NASA, sekaligus ketua tim
peneliti.
"Europa memiliki cairan dan elemen (pendukung
kehidupan). Menurut kami, senyawa seperti peroksida mungkin merupakan bagian
penting dari pembentukan energi. Keberadaan oksidan seperti peroksida di Bumi
adalah bagian penting dalam perkembangan kehidupan yang kompleks, kehidupan
multiseluler," jelas Hand yang dikutip Space.com, Jumat
(5/4/2013) lalu.
Dinyatakan NASA, hidrogen peroksida yang ada di Europa
tercipta akibat paparan radiasi intens terhadap permukaan bulan ketika bergerak
melintasi medan magnet Jupiter yang sangat kuat.
Pada bagian dengan konsentrasi tertinggi, konsentrasi
peroksida sekitar 0,12 persen. Jumlah itu sekitar 20 kali lebih encer daripada
larutan hidrogen peroksida botolan yang biasa dijual di toko obat di Bumi.
Hidrogen peroksida sangat menentukan kemampuan planet
mendukung kehidupan. Hal ini karena ketika bercampur dengan molekul air,
hidrogen peroksida akan melepaskan oksigen. Oksigen merupakan kebutuhan utama
kehidupan yang dikenal manusia di Bumi.
"Di Europa, kelimpahan senyawa seperti peroksida
akan membantu memenuhi kebutuhan energi kimia yang dibutuhkan untuk kehidupan
di dalam lautan, apabila peroksida itu bercampur dengan air di lautan,"
ujar Hand.
Studi ini dilakukan dengan menganalisis hasil observasi
Europa pada tahun 2011 dengan teleskop Keck II di Hawaii. Teleskop itu
mengobservasi dengan basis inframerah. Hasil studi ini telah dipublikasikan di Astrophysical Journal Letters.
sumber:http://sains.kompas.com/read/2013/04/09/08070015/Bulan.Jupiter.Punya.Senyawa.Pendukung.Kehidupan
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !