Kabupaten Gunung Kidul di Daerah Istimewa Yogyakarta
menyimpan pesona alam yang luar biasa di bawah tanahnya. Daerah yang terkenal
akan kekeringannya ini punya ratusan gua yang terbentuk oleh proses alam selama
ribuan tahun. Sampai saat ini ratusan gua tersebut belum terdata secara
lengkap.
Di daerah Gunung Kidul, gua adalah ruang bawah tanah
dengan lintasan lorong horizontal, sedangkan gua dengan lintasan lorong
vertikal disebut sebagai luweng. Beberapa luweng ini terbentuk disebabkan oleh sinkhole
atau amblesan permukaan. Salah satu sinkhole yang cukup besar terdapat di desa
Tanjungsari, Kecamatan Tanjungsari, Gunung Kidul. Sinkhole ini bernama Luweng
Ombo. Luweng Ombo dapat ditempuh selama 1 jam dari Jogjakarta. Tak ada
kendaraan umum menuju lokasi Luweng Ombo. Foto dan teks: Agus Satriawan
Ketinggian Luweng Ombo sekitar 80 meter dari mulut luweng sampai dasar luweng. Dibutuhkan peralatan yang memenuhi standar keamanan untuk menuruni luweng ini.
Mulut luweng dipotret dari dasar luweng. Titik hitam di tengah mulut luweng adalah penelusur gua yang sedang melakukan Single Rope Technique. Penelusur gua tak jarang menempuh resiko demi melakukan kegiatan speleologi atau pencarian dan pengambilan data gua untuk ilmu pengetahuan.
Tanah permukaan Luweng Ombo ditanami tanaman jagung dan kacang tanah. Petani di daerah ini dengan sabar membuka lahan padas berbatu menjadi lahan yang siap ditanami.
Hutan mini yang terdapat di dasar luweng tumbuh subur dengan warna hijau yang menyegarkan. Terdapat tumbuhan talas, pohon-pohon kecil, pandan hutan, dan paku-pakuan di hutan mini ini. Tanah di luweng ini cukup unik, seperti campuran pasir pantai dan tanah vulkanik.
Talas, salah satu tanaman yang terdapat di dasar luweng.
Salah satu penelusur gua dari Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Gadjah Mada bersiap-siap melakukan rigging, yaitu membuat lintasan turun vertikal dalam penelusuran gua. Peralatan seperti Single Rope Technique set, helm, coverall, headlamp, dan boots wajib dikenakan. Selain itu penelusur gua wajib menguasai teknik penelusuran gua.
Penelusur gua menuruni lintasan turun dari tali statis. Cara menuruni luweng ini disebut sebagai Single Rope Technique. Butuh keahlian khusus untuk melakukan teknik penelusuran gua ini. Walau pun begitu terkadang terdapat orang-orang yang nekat menuruni luweng dengan hanya menggunakan tali tampar seperti terlihat disamping penelusur gua di foto ini. Biasanya orang-orang ini mencari sarang burung walet tanpa menghiraukan keselamatan mereka.
Pintalan jaring laba-laba yang banyak terdapat di dasar luweng. Selain laba-laba dapat ditemukan juga 1-2 ekor burung walet di luweng ini. Tapi jangan berharap ada sarangburung wallet di luweng ini, sebab luweng ini memang bukan merupakan tempat bersarang burung-burung tersebut.
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG, SEMOGA BERMANFAAT !