Thomas Ball Barratt lahir di
Albaston, Cornwall, pada 22 Juli 1862. Ayahnya, seorang penambang, berimigrasi
ke Norwegia pada 1867. Orang tua Barratt dan kakeknya, Kapten George Ball,
adalah pengikut setia aliran Metodis John Wesley.
Ibunya bertobat pada usia 18 tahun,
setelah berdoa selama 2 jam, dan yakin bahwa dia sudah diselamatkan. Ayahnya
diselamatkan saat ia berusia 20 tahun. Keluarganya sangat terkenal di
lingkungannya, baik dalam bidang agama maupun politik.
Kedua orang tuanya mengasihi Tuhan
dengan sepenuh hati, dan membangun gereja serta mengadakan
persekutuan-persekutuan di rumah mereka di Inggris dan Norwegia, setelah mereka
pindah ke sana. Mereka pindah karena ayah Thomas Ball ditawari perusahaannya
posisi manajer pertambangan di Norwegia.
Barratt merasakan tangan Tuhan
menyentuh hidupnya saat dia berusia 9 tahun, tetapi dia tidak menerima Yesus
sebagai Juru Selamat hingga berusia 12 tahun. Dia percaya Tuhan turut campur
dalam keputusan orang tuanya memilih pindah ke Norwegia daripada ke Spanyol
dengan posisi yang sama, karena jika tidak demikian, jalan hidupnya akan jauh
berbeda.
Pada usia 11 tahun, dia kembali ke
Inggris untuk mengikuti pendidikan formal. Dia juga mengikuti Wesleyan College di
Taunton, Sommersetshire. Di Taunton, seorang teman membimbing dia kepada
Kristus, dan setahun kemudian, kebangunan rohani terjadi, di mana saat itu
kira-kira dua ratus siswa, serta sejumlah penduduk kota, diselamatkan.
Dia kembali ke rumahnya di Norwegia
pada 1878, di mana dia belajar seni pada seorang seniman terkenal dan belajar
musik pada Edvard Greig. Pada tahun yang sama, dia memulai sekolah minggu di
rumahnya untuk orang-orang yang bekerja di pertambangan.
Selain dari orang tuanya, dia juga
dipengaruhi oleh khotbah-khotbah John Wesley dan Dwight L. Moody. Saat berusia
17 tahun, dia membaca salah satu khotbah Moody di sebuah persektuan wanita yang
diselenggarakan oleh ibunya, dan kemudian berdoa. Banyak orang yang datang
dalam persekutuan itu diselamatkan.
Pada usia 18 tahun, Barratt
menyiapkan khotbah pertamanya, setelah menghabiskan waktu untuk bermain musik
rohani, bersaat teduh, dan berdoa. Catatan di jurnalnya menunjukkan bahwa dia
mendaki ke puncak gunung dan mengkhotbahkan khotbah pertamanya itu kepada
angin.
Barratt juga aktif berkhotbah tentang
keselamatan di pertambangan tempat dia bekerja sebagai asisten ayahnya. Pada
tahun yang sama, Barratt membagikan khotbah pertamanya yang tanpa persiapan.
Khotbah Moody terus menjadi dasar dari apa yang diajarkannya, tetapi dia tidak
memiliki rencana yang pasti untuk menjadi pengkhotbah. Dia berencana untuk
menjadi pemusik atau seniman.
Namun, pada tahun 1882, saat dia
hampir berusia 20 tahun, Barratt lulus ujian di Methodish Episcopal Quarterly
Conference, yang diselenggarakan di Bergen, Norwegia, untuk menjadi seorang
"pengkhotbah lokal", sebutan untuk orang awam yang berbicara di depan
sekelompok kecil orang dan gereja atau menggantikan pendeta yang benar-benar
sudah ditahbiskan.
Pada saat itu, salah satu hiburan
baginya adalah menerjemahkan buku- buku bahasa Inggris ke bahasa Norwegia --
dia menuturkan kedua bahasa itu dengan fasih -- dan bertarung dengan beruang.
Beruang itu kalah, menurut catatan pada waktu itu! Selain itu, dia juga menulis
untuk merespons serangan terhadap aliran Metodis yang ditulis oleh seorang
pendeta dari denominasi lain. Di beberapa negara, aliran Methodis pada waktu
itu masih sekontroversial aliran Pentakosta pada abad dua puluh.
Pada Januari 1884, dia mengkhotbahkan
khotbahnya yang berjudul "Choose Ye This Day Whom Ye Will Serve"
(Pilih Sekarang Siapa yang Akan Anda Layani), yang memicu suatu kebangunan
rohani yang berlangsung selama berminggu-minggu di gunung tempat mereka
tinggal.
Dia menikahi Laura Jakobsen pada Mei
1887, dan mulai menjadi pendeta di sebuah gereja di Christiania, tempat anak
pertama mereka lahir. Barrat ditahbiskan sebagai diakon pada 1889, dan pada
1891, dia menjadi penatua di Methodist Episcopal Church, Norwegia. Setelah itu,
dia menjadi pendeta di beberapa gereja.
Pada ulang tahunnya yang ke-37,
seniman musik yang tidak berencana untuk menjadi pengkhotbah ini telah
mengadakan lebih dari lima ribu persekutuan. Pada tahun 1902, dia mendirikan
Oslo City Mission, dan pada tahun 1904, dia menjadi editor buletin organisasi
ini, yaitu "Byposten". Kedua orang tuanya telah meninggal pada saat
itu, tetapi jauh sebelum mereka meninggal, mereka pasti sudah sangat bangga
kepadanya.
Barratt mengunjungi Swedia,
Switzerland, Inggris, Belanda, dan bahkan India untuk menyampaikan pesan
tentang baptisan Roh Kudus. Jadi, Barratt tidak hanya mendirikan gerakan
Norwegian Pentecostal, tetapi juga menjadi tokoh kunci dalam pendirian
gereja-gereja Pentekosta di seluruh Eropa.
Barratt membawa pengetahuan tentang
baptisan Roh Kudus dari Amerika kepada para pengkhotbah terkemuka di Eropa,
saat dia bisa saja kembali ke Norwegia dan menguburnya. Ke mana pun dia pergi,
dia menanamkan berkat Pentakosta. Secara langsung atau tidak, dia telah
menyentuh hidup banyak pionir rohani lainnya. (t/Ratri)
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA. JANGAN LUPA UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUANYA