Kasus bullying tak hanya terjadi di Dunia
nyata, dengan kekerasan fisik, namun juga di Dunia
maya, lewat kekerasan verbal. Media-media sosial yang seharusnya mempermudah
& mengeratkan hubungan antar
Manusia, justru dalam beberapa kasus menjadi sarana untuk saling
melukai dengan kata-kata.
Beberapa remaja kemudian memutuskan
untuk mengakhiri hidupnya, karena tak tahan lagi dengan tekanan yang dialaminya
di
Dunia online. Kematian mereka pun akhirnya meninggalkan duka
mendalam, beberapa di antaranya akan sulit terlupakan bagi Orang-orang
di sekitar mereka.
Tak hanya di luar negeri, salah satu
korbannya adalah Orang Indonesia. Berikut 10 Kasus Orang
Bunuh Diri karena Tersiksa Batin Media Sosial,dikutip dari Kapanlagi:
1. Rahtaeh Parsons
Bagi seorang gadis, mengalami
pelecehan Seksual saja sudah merupakan bencana yang sulit
dihadapi. Apa jadinya bila setelah mengalami hal tersebut, ia malah 'disiksa'
di media sosial?
Rehtaeh Parsons (17), siswa asal
Nova Scotia, akhirnya memutuskan mengakhiri hidup pada April 2013 setelah
berbulan-bulan menjadi target bullying. Sebelumnya, sebuah foto yang
menunjukkan perkosaan yang dialaminya beredar di sekolah.
Menurut sang Ibu,
4 laki-laki memperkosa Rehtaeh saat ia berusia 15 tahun. Sejak saat itu, ia
menjadi bahan bulan-bulanan teman-temannya. Ia diejek teman-teman sekelas,
dipermalukan secara verbal dan fisik, serta dibully di sosial media.
2. Amanda Todd
Kasus online bullying yang paling
menggemparkan Kanada adalah kematian tragis Amanda Todd. Amanda Todd adalah
siswa kelas 10 di British Columbia. I menggantung diri tiga tahun setelah ia
'diyakinkan' untuk tampil topless di sebuah video chat. Seseorang yang tak
dikenal merekam isi chat tersebut dan meneror Todd dengan foto-foto
toplessnya.
Teror tersebut akhirnya menyebabkan
Todd cemas dan depresi.Sekitar sebulan sebelum ia bunuh diri, Todd memposting
sebuah video dengan judul My Story: Struggling, bullying, suicide and self
harm. Dalam klip tersebut, Todd menunjukkan kekerasan yang ia alami baik secara
online maupun offline. Video tersebut kini mendapat perhatian dari publik
Internasional.
3. Tyler Clementi
Bullying melalui media sosial
mendapat perhatian Internasional pada tahun 2010 setelah seorang
siswa gay Rutgers bunuh diri. Tyler Clementi, terpaksa menelan pil pahit saat
teman sekamarnya diam-diam merekam video saat ia dan seorang pria tengah
berduaan di ranjang.
Video tersebut kemudian disebarkan
di Twitter dan berbagai situs lain. Beberapa hari setelah menyadari bahwa ia
dimata-matai, Clementi menulis di Facebook 'jumping off the gw bridge sorry.'
Clementi memanjat jembatan George
Washington di New York dan menjatuhkan diri. Teman sekamarnya yang berinisial
DR, 'hanya' divonis hukum 30 hari penjara, dan hanya menjalaninya selama 20
hari.
4. Hannah Smith
Hannah Smith, bunuh diri Agustus
2013 lalu. Menurut sang Ayah, Hannah memutuskan untuk mengakhiri hidup
setelah mendapat banyak pesan-pesan kejam di
Internet lewat Ask.fm. Meskipun demikian, pihak Ask.fm. menyatakan
bahwa pesan-pesan kejam tersebut rata-rata dikirim melalui IP yang sama, yakni
dari Komputer yang biasa digunakan Hannah sendiri.
Lalu, apakah Hannah Smith
'mem-bully' dirinya sendiri? Sang Ayah tak percaya pada keterangan pihak Ask.fm,
dan hingga artikel ini dibuat, kasus masih terus bergulir.
Meskipun demikian, seorang remaja
laki-laki dilaporkan setelah polisi melacaknya dengan dugaan bullying pada
Hannah. Ia akhirnya ketahuan setelah mengakui perbuatannya sendiri lewat
aplikasi Mobile lain, Kik. Ia menulis, "Kau tahu,
Perempuan yang sekarang ada di semua berita, s**t... hannah!? Sehari
sebelum ia meninggal, aku mengirim banyak pesan kejam agar ia menderita cancer,
bunuh diri, dan sebagainya. Aku tak terpikir akan jadi separah ini."
5. Errin Gallagher
Seorang gadis Irlandia bernama Erin
(13) memutuskan bunuh diri pada tahun 2012 lalu, setelah menanggung
cyberbullying lewat ask.fm., yang dilakukan oleh Orang-orang
tak bertanggung jawab. Ternyata Erin bahkan telah memperingatkan Orang-orang
yang 'menyiksanya' 24 jam sebelumnya, bahwa ia akan bunuh diri.
"Kau mungkin berpikir ini lucu
kalau aku menggantung diri karena (kata-kata)mu," tulisnya di ask.fm.
Beberapa minggu setelah Erin
mengakhiri hidupnya, Keluarga Gallagher harus menelam pil pahit
kehilangan Shannon Gallagher, kakak
Perempuan Erin. Shannon memutuskan bunuh diri tanpa sebab yang belum
diketahui, namun diperkirakan erat hubungannya dengan kematian Erin.
6. Ciara Pursgley
Pada 19 September 2012, Ciara
Pursgley (15) masih pergi ke sekolah seperti biasa pada pagi hari. Namun
sorenya, tanpa peringatan pada
Keluarga, ia memutuskan untuk bunuh diri.
Keluarga Ciara pun panik, sedih dan heran, karena Ciara adalah Anak
periang yang suka berpetualang.
Setelah mencari tahu alasan bunuh
diri Ciara, Orang tuanya menemukan fakta bahwa ia dibully
lewat ask.fm, yang mengijinkan Orang-orang untuk meninggalkan komentar atau
pertanyaan tanpa identitas. Orang tua Ciara menemukan bahwa banyak
komentar-komentar kejam mengatai Anaknya jelek, gemuk, dan hal-hal menjijikkan
lain.
7. Josh Unsworth
Josh Unsworth, remaja berusia 15
tahun, tewas gantung diri di taman rumahnya. Ternyata ia telah berbulan-bulan
menanggung bullying verbal di profil ask.fm-nya.
Menurut Orang
tuanya, Josh sebenarnya adalah Anak yang sering tersenyum dan ramah di sekolah.
Namun berbagai posting buruk ditulis di untuk Ask.fm-nya. Salah satunya
mengatakan, "Sejujurnya, tak ada yang peduli padamu, bahkan Orang
tuamu tak menginginkanmu."
Bullying tersebut berlanjut hingga
berbulan-bulan, hingga akhirnya remaja ini tak sanggup menghadapinya
lagi.
8. Yoga Cahyadi
Pria asal Yogyakarta ini melakukan
tindakan nekat dengan menabrakkan diri ke kereta api pada Sabtu 26 Mei 2013.
Pria yang akrab disapa Bobby Kebo ini melakukan tindakan nekat tersebut karena
karena tekanan dan hujatan akibat gagalnya acara Musik
Locstock Fest 2.
Sebagai ketua Event Organizer acara
tersebut, Yoga dianggap sebagai Orang yang paling bertanggung jawab atas
gagalnya acara tersebut. Dalam kicauan terakhirnya, Yoga menuliskan,
"Trimakasih atas sgala caci maki @locstockfest2..ini gerakan..gerakan
menuju Tuhan..salam".
Cyberbullying tidak dapat dianggap
remeh karena yang terburuk dapat berujung pada kematian. Harus berapa banyak
lagi korban yang harus jatuh untuk dapat menghapus sisi hitam sosial media ini?
9. Daniel Perry
Daniel Perry seharusnya akan
merayakan ulang tahun ke 18 tahun ini. Namun Agustus lalu ia bunuh diri setelah
menjadi korban teror online. Daniel dijebak. Awalnya ia terlibat percakapan di
Skype dengan seseorang yang ia percaya adalah
Perempuan seusianya.
Namun kemudian, sebuah gang
menyabotase percakapan tersebut, dan mengancam akan menunjukkan video
percakapan tersebut pada Keluarga dan teman-temannya, jika Daniel tak
membayar mereka. Tak hanya itu, Daniel pun diteror di berbagai akun media
sosialnya.
Akhirnya Daniel pergi ke jembatan
Forth Road dan menjatuhkan diri, dan ia pun tewas.
Keluarga pun menangisi kepergian Daniel. Seandainya mereka
mengetahui hal ini lebih awal, mereka tak akan membiarkan Daniel bunuh
diri.
10. Rebecca Ann Sedwick
Selama hampir 2 tahun, sekitar 15
Perempuan berkonspirasi melakukan bullying pada Rebecca Ann Sedwick.
Gadis berusia 12 tahun ini diteror pesan-pesan online seperti "Kau harus
mati," dan "Kenapa kau tak bunuh diri saja?"
Rebecca akhirnya tak dapat
menanggung teror tersebut, dan mengganti salah satu display name-nya menjadi
That Dead Girl. Ia mengirim pesan pada seorang laki-laki di North Carolina,
"Aku lompat." Lalu pada suatu Senin
pada September 2013, Rebecca pergi ke sebuah Tempat
konstruksi yang terabaikan, memanjat towernya, lalu lompat dan mengakhiri
hidupnya.
sumber: http://www.lihat.co.id/2013/10/10-Kasus-Orang-Bunuh-Diri-karena-Tersiksa-Batin-Media-Sosial.html