Minggu, 28 Oktober 2012

DITOPANG KESETIAAN

kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. 
Bacaan : Mazmur 91

Karena tuntutan kerja, pasangan suami-isteri Robert dan Tiur sering harus bertugas di kota yang berbeda. Pernah teman Tiur berkomentar, "Tidak khawatir Robert mendapat godaan? Atau kamu yang tergoda?" Tiur tergelak. Pernikahan mereka kini sudah bertahan lebih dari 40 tahun. Rahasianya? "Kepercayaan itu kan bukan untuk diselewengkan, melainkan dipelihara. Jadi, meskipun sering berjauhan, kami tetap terbuka dan merawat kepercayaan satu sama lain, " kata Tiur. Sebuah potret indah tentang kesetiaan
Kesetiaan, dalam bahasa Ibrani berarti sesuatu yang kokoh, teguh, pasti, dapat diandalkan. Itulah sebabnya, pemazmur menggambarkan kesetiaan Allah sebagai perisai dan pagar tembok, perlindungan yang tahan guncangan, sanggup menangkis berbagai serangan, dan mampu meluputkannya dari ancaman bahaya (ayat 4). Dalam perlindungan kesetiaan Allah, ia menemukan rasa aman yang sejati: bahwa Dia tidak berubah dan janji pemeliharaan-Nya dapat dipercaya (ayat 1-2, 9-11). Kesetiaan adalah karakter Allah sendiri yang terus-menerus menopang alam semesta
Bukan hanya Allah itu setia, Dia juga berkenan menjadikan kita orang-orang yang memiliki kesetiaan (Galatia 5:22). Sudahkah buah Roh Kudus ini kita miliki? Dia ingin kita mencerminkan kesetiaan-Nya. Sebagai orang percaya, kita digambarkan sebagai mempelai perempuan Kristus, dan Kristus adalah mempelai laki-laki yang setia. Makin teguh pengertian kita akan kesetiaan-Nya, makin kuat motivasi kita untuk setia baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama. --ARS

KESETIAAN ADALAH KARAKTER ALLAH

DAN SEHARUSNYA JUGA MENJADI KARAKTER KITA
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar