kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
Karena tuntutan kerja, pasangan suami-isteri Robert dan Tiur sering
harus bertugas di kota yang berbeda. Pernah teman Tiur berkomentar,
"Tidak khawatir Robert mendapat godaan? Atau kamu yang tergoda?" Tiur
tergelak. Pernikahan mereka kini sudah bertahan lebih dari 40 tahun.
Rahasianya? "Kepercayaan itu kan bukan untuk diselewengkan, melainkan
dipelihara. Jadi, meskipun sering berjauhan, kami tetap terbuka dan
merawat kepercayaan satu sama lain, " kata Tiur. Sebuah potret indah
tentang kesetiaan
Kesetiaan, dalam bahasa Ibrani berarti sesuatu yang kokoh, teguh,
pasti, dapat diandalkan. Itulah sebabnya, pemazmur menggambarkan
kesetiaan Allah sebagai perisai dan pagar tembok, perlindungan yang
tahan guncangan, sanggup menangkis berbagai serangan, dan mampu
meluputkannya dari ancaman bahaya (ayat 4). Dalam perlindungan kesetiaan
Allah, ia menemukan rasa aman yang sejati: bahwa Dia tidak berubah dan
janji pemeliharaan-Nya dapat dipercaya (ayat 1-2, 9-11). Kesetiaan
adalah karakter Allah sendiri yang terus-menerus menopang alam semesta
Bukan hanya Allah itu setia, Dia juga berkenan menjadikan kita
orang-orang yang memiliki kesetiaan (Galatia 5:22). Sudahkah buah Roh
Kudus ini kita miliki? Dia ingin kita mencerminkan kesetiaan-Nya.
Sebagai orang percaya, kita digambarkan sebagai mempelai perempuan
Kristus, dan Kristus adalah mempelai laki-laki yang setia. Makin teguh
pengertian kita akan kesetiaan-Nya, makin kuat motivasi kita untuk setia
baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama. --ARS