Biografi Oswald Chambers - Oswald Chambers adalah seorang pendeta dan guru yang
sangat terkenal dengan renungan hariannya, "My Utmost for His
Highest". Ketenarannya muncul setelah kematiannya dan dapat dianggap
sebagai andil istrinya yang merangkum bahan khotbah dan ceramahnya yang panjang
dari catatan singkat yang ditulis istrinya tersebut dengan cepat.
"Perkataan Yesus yang agung kepada para murid-Nya
telah diabaikan. Ketika Allah membawa kita ke dalam hubungan murid, kita harus
siap menaati firman-Nya; percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati dan mengerti
bahwa ketika Dia membawa kita kepada ketaatan, kita dimampukan untuk
menjalaninya."
"Aku rasa, aku pasti terkubur untuk beberapa lama,
tersembunyi dalam ketidakjelasan, kemudian aku tiba-tiba menyala-nyala,
mengerjakan tugasku, dan akhirnya berlalu." Demikianlah yang ditulis
Oswald Chambers saat dia berusia 22 tahun, saat dia mulai membuat persiapannya
yang panjang di sebuah kota terpencil di Skotlandia, sebelum dia masuk ke dunia
sebagai seorang pengkhotbah. Sebagian yang ditulisnya benar terjadi; setelah 15
tahun terlibat dalam pelayanan umum, Chambers mendadak wafat pada usia 43
tahun. Akan tetapi, dia tetap dikenang. Pasalnya, renungan "My Utmost for
His Highest" karyanya (bahan khotbah yang diterbitkan setelah wafatnya,
seperti sekitar 50 bahan renungan lain yang mencantumkan namanya), tetap
menjadi panduan renungan paling laris yang pernah dicetak.
Dilahirkan sebagai putra seorang pengkhotbah Gereja Baptis
di Aberdeen, Skotlandia, Chambers bertobat karena khotbah Charles Spurgeon.
Saat berusia 20-an, dia mencari cara untuk menggambarkan pesan penebusan Allah
lewat seni dan belajar teknik di London dan Edinburgh.
Riwayat
1859 - Jepang membuka diri terhadap
para utusan Injil asing
1860 - Perang saudara di Amerika Serikat mulai
1865 - J. Hudson Taylor mendirikan China Inland Mission
1874 - Oswald Chambers lahir
1917 - Oswald Chambers wafat
1924 - Siaran radio Kristen yang pertama
1860 - Perang saudara di Amerika Serikat mulai
1865 - J. Hudson Taylor mendirikan China Inland Mission
1874 - Oswald Chambers lahir
1917 - Oswald Chambers wafat
1924 - Siaran radio Kristen yang pertama
Perlahan-lahan Chambers mulai yakin bahwa Allah tidak
menghendakinya mengejar karier seni demi Allah, tetapi mengejar Allah demi
memahami kehendak-Nya saja. Seperti dalam tulisan selanjutnya, "Aku
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyadari bahwa Allah tidak menghargai
apa pun yang kubawa kepada Dia. Semua yang diingini-Nya dariku adalah
penyerahan diri yang tiada bersyarat."
Keputusannya menuntunnya ke Kolese Dunoon, sebuah Sekolah
Teologi kecil interdenominasi. Tidak lama sebelum Chambers mulai percaya,
seperti anggota keluarga dan teman-teman senimannya, dia adalah seorang yang
dungu atau tidak waras. Selama "4 tahun kesengsaraan di bumi,"
Chambers melanjutkan karyanya, tetapi di dalam hatinya, dia merasa dikalahkan
oleh visi tajam tentang kerusakan moralnya dan ketidakberdayaan imannya.
Pengalaman tersebut menuntun Chambers ke jurang
keputusasaan rohani. Dia memberikan diri sepenuhnya kepada janji Yesus bahwa
Allah akan memberikan Roh-Nya kepada siapa pun yang meminta. Pergumulannya
segera berakhir. Chambers kemudian menunjukkan hasilnya: "Kemuliaan bagi
Allah, kerinduan hati manusia yang terdalam telah dipenuhi kasih Allah hingga
melimpah."
Terang yang Bersinar Singkat
Segera setelah "kemerdekaan rohaninya", Chambers
sering diminta menjadi pembicara dan pengajar keliling melalui "League of
Prayer" (persekutuan doa interdenominasi) yang membangkitkan.
Karena Chambers percaya bahwa kerohanian yang suam-suam
adalah hasil kelesuan mental, pada tahun 1911 dia membuka Kolese Pelatihan
Alkitab (Bible Training College) dengan persekutuan doa (League of Prayer).
Ketika Perang Dunia I mengganggu kehidupan akademik, Chambers mendaftar sebagai
pendeta untuk pasukan angkatan bersenjata. Oktober 1915, dia menuju ke Zeitoun,
Mesir. Di sana, dia dan istrinya menginjili para tentara.
Entah berkhotbah kepada para tentara atau mahasiswa,
Chambers mengajak para pendengarnya untuk hidup sungguh-sungguh bagi Allah. Dia
berkata, kehendak Allah bisa ditemukan di setiap peristiwa dalam hidup, selama
masing-masing pribadi mau memiliki hubungan pribadi dengan Kristus dan
meninggalkan kehidupannya sepenuhnya bagi Dia. "Perkataan Yesus yang agung
telah diabaikan," tulisnya. "Perkataan Yesus yang agung kepada para
murid-Nya telah diabaikan. Ketika Allah membawa kita ke dalam hubungan murid,
kita harus siap menaati firman-Nya; percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati dan
mengerti bahwa ketika Dia membawa kita kepada ketaatan, kita dimampukan untuk
menjalaninya."
Keutuhan Hidupnya
Pecahnya usus buntu dan komplikasi-komplikasi yang timbul
memutus usia Chambers di akhir tahun 1917. Peristiwa ini tampak seperti akhir
tragis yang sulit dipercaya terhadap suatu hidup penuh janji. Namun, hal itu
bukan akhir segalanya. Istrinya, yang karena cita-citanya menjadi sekretaris
perdana menteri Inggris, mengharuskannya untuk memunyai keterampilan
mengagumkan dalam menulis cepat, menyalin, dan menerbitkan bahan-bahan kuliah
Chambers. Dia mengirimkan bahan-bahan tersebut dalam bentuk pamflet kepada para
tentara yang dilayani Chambers, sebagaimana juga kepada mantan murid-muridnya.
Dia segera mengumpulkan bahan-bahan tersebut ke dalam bentuk buku dan pada
tahun 1927, dia pertama kali menerbitkan "My Utmost for His Highest."
(t/Setya)
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA. JANGAN LUPA UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUANYA