Dalam European Geosciences Union
(EGU) Convention di Wina pada tanggal 9 April lalu, seorang ilmuwan Rusia
menyatakan bahwa Jepang akan menghadapi gempa dahsyat berkekuatan 9,0 skala
Richter tahun depan.
Alexei Ryubushin dari Schmidt Institute bidang Fisika Bumi mempresentasikan
temuannya yang berdasarkan dari pengumpulan data frekuensi suara seismik rendah
melalui F-net.
F-net adalah jaringan seismograf Jepang yang mempromosikan penelitian gempa
dengan menyediakan data seismik sensitivitas tinggi, pengamatan deformasi kerak
dan informasi lainnya yang berguna dalam memantau perilaku gempa bumi.
Selama konvensi berlangsung, Alexei menunjukkan bahwa masih ada tekanan yang
tersisa di kerak bumi menyusul gempa dahsyat Tohoku tahun 2011 silam. Namun, ia
memprediksi gempa berikutnya akan menghantam lokasi lain.
"Dari tahun 2013 sampai 2014, gempa bumi dahsyat akan terjadi di sekitar
wilayah Palung Nankai (parit yang membentang di sepanjang dasar laut dari
Shizuoka ke Kyushu yang digambarkan seperti di bawah ini)," jelas Alexei
dalam presentasinya, seperti dilansir Mail.Ru (9/4).
Subduksi akan terus terjadi di sepanjang
pantai timur Jepang. Sebagai dilansir Wikipedia, zona subduksi atau penekukan
terjadi saat lempeng samudra bertabrakan dengan lempeng benua, dan menelusup ke
bawah lempeng benua tersebut ke dalam astenosfer.
Ketika lempeng tektonik di Samudera
Pasifik bergerak menuju Jepang, itu akan mendorong dasar lempeng yang berada
tepat di bawah pulau (Jepang). Hal ini akan menyebabkan gesekan terus-menerus
di sepanjang parit, tempat dua lempeng bersinggungan.
Sejak tahun 2012, Rusia semakin aktif dalam mengembangkan teknologi prediksi gempa. Mereka telah bekerja sama dengan Inggris dalam proyek TwinSat, satelit dan jaringan stasiun bawah tanah. Para peneliti Rusia sangat berharap bahwa pengembangan teknologi tersebut dapat memprediksi gempa bumi secara akurat dengan mendeteksi variasi medan elektromagnetik bumi di orbit.
Sejak tahun 2012, Rusia semakin aktif dalam mengembangkan teknologi prediksi gempa. Mereka telah bekerja sama dengan Inggris dalam proyek TwinSat, satelit dan jaringan stasiun bawah tanah. Para peneliti Rusia sangat berharap bahwa pengembangan teknologi tersebut dapat memprediksi gempa bumi secara akurat dengan mendeteksi variasi medan elektromagnetik bumi di orbit.
sumber:http://www.merdeka.com/teknologi/gempa-dahsyat-90-skala-richter-hantam-jepang-di-2014.html
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !