Tingkah
kocaknya mulai dikenal publik sekitar medio tahun 90-an dalam acara Spontan
yang tayang di sebuah stasiun televisi swasta. Di acara komedi itu, ia terkenal
dengan jargonnya, Uhuiiii.... Pelawak bersuara khas yang menjadi ikon sebuah
merek sepeda motor ini pernah disebut-sebut sebagai pelawak dengan bayaran
termahal.
Terlahir dengan nama asli Alfiansyah
di Jakarta pada 25 Agustus 1970, Komeng sama sekali tidak pernah membayangkan
akan menjadi komedian terkenal. Cita-citanya dulu tak terlampau muluk, ia hanya
ingin menjadi pegawai kantoran biasa. Namun akhirnya, ia malah berkecimpung di
dunia hiburan.
Semua berawal saat ia menjadi
penyiar di Radio Suara Kejayaaan Jakarta terhitung sejak tahun 1993 hingga
1996. Radio yang ngetop dengan sebutan Radio SK itu memang terkenal dengan para
penyiarnya yang jago mengocok perut para pendengar. Radio SK juga sudah banyak
menelurkan banyak komedian ternama di Tanah Air.
Setelah keluar dari Radio SK di
tahun 1996, Komeng meneruskan karirnya sebagai penyiar di Bens Radio Jakarta.
Karirnya mulai menunjukkan peningkatan setelah tampil di sebuah acara televisi.
Tingkah kocaknya pertama kali mencuat sekitar medio tahun 90-an dalam acara
Spontan yang tayang di SCTV. Di acara komedi itu, ia terkenal dengan jargonnya,
Uhuiiii.... Sebelumnya ia pernah tampil dalam acara Drama Komedi yang tayang di
TVRI pada tahun 1990.
Setelah namanya melecit di program
Spontan, Komeng mulai kebanjiran tawaran melawak. Sekitar awal tahun 2000-an,
ia menjadi pengisi sesi komedi dalam acara Impresario 008 bersama Tessa
Kaunang, Malih, dan Parto Patrio. Sementara di dunia presenter, Komeng tampil
bersama Adul membawakan acara Wara-wiri di Trans 7 pada tahun 2009.
Komeng juga kerap mendapat tawaran
berakting yang masih bersinggungan dengan dunia lawak. Suami Aprilliana Indra
Dewi ini pernah membintangi sejumlah sinetron komedi seperti Kompor Diamor,
Akal-Akalan, Otak-Otak Kuda, Malioboro, Liliput, Puteri Duyung, dan Kungfu
Komeng.
Industri film layar lebar yang makin
menggeliat pun tak ketinggalan disambanginya. Komeng memulai debutnya sebagai
aktor di tahun 2008 dengan membintangi film komedi dewasa berjudul Anda Puas, Saya Loyo bersama Yeyen Lidya
dan Andi Soraya. Padahal sebelumnya, Komeng mengaku selalu menolak jika diajak
main film layar lebar. Ia baru bersedia karena secara kebetulan pada saat itu
jadwal syuting tidak mengganggu kesibukannya sebagai pelawak yang kerap naik
turun panggung.
Menurut Komeng, dalam film produksi
K2K Production itu, ia diberi kebebasan berimprovisasi dalam menyegarkan setiap
adegan. Bahkan untuk berakting, ia hanya diberi sinopsis tanpa menggunakan skenario.
Menurutnya, hal itu bukanlah menjadi persoalan karena sebagai pelawak, ia sudah
terbiasa melakukan improvisasi.
Tak jarang pula, karena kurangnya
melakukan improvisasi saat tampil melawak, dirinya mendapat tanggapan yang
biasa-biasa saja. "Jadi saya pernah melawak, tapi kok penontonnya nggak
ada yang tertawa. Sampai akhirnya saya melawak dengan menggunakan bahasa
isyarat. Akhirnya mereka bisa tertawa dan saya baru sadar ternyata saya melawak
di depan orang Korea," katanya dengan nada setengah bercanda.
Masih soal film perdananya, Komeng
juga mengungkapkan bahwa pada awalnya hanya ditawarkan main dalam enam adegan
oleh produser, tetapi setelah memasuki produksi ditambah menjadi 10 adegan.
Ketika disinggung tentang film pertamanya yang menyuguhkan kevulgaran, baik
dalam dialog maupun adegan, Komeng tidak menyangkal dan hanya mengatakan,
"Ini kan film bioskop, jadi ada batasan untuk penonton.
Setahun kemudian, ia kembali
berakting dalam film keduanya yang berjudul Mau Dong Ah. Dalam film yang masih
mengusung tema komedi itu, Komeng beradu akting dengan pelawak senior, Jojon.
Di film tersebut, ia memerankan seorang tokoh yang terlibat Ormas, bukan
organisasi massa melainkan organisasi mas-mas. Saat membesarkan organisasi
miliknya tadi, kata Komeng, ia sempat terkena sial. Modalnya hilang diambil
orang. Tapi untung saja ia ditolong oleh Pak Jojon dan uangnya dikembalikan.
Permasalahan belum selesai karena sang penolong ternyata tak mau dikasih
hadiah. "Karena dia terlalu kuat dengan idealismenya," jelas komedian
bersuara khas ini. Layaknya film komedi, banyak kekonyolan yang ditampilkan Komeng dari hasil
kebebasan berekspresi yang diberikan sutradara.
Di sisi lain, Komeng semakin sering
tampil di televisi karena ia dipercaya menjadi magnet bagi para pemirsa.
Sehingga sempat berhembus kabar bahwa Komeng merupakan pelawak dengan bayaran
termahal. Komeng dengan gayanya yang khas hanya bisa mensyukuri hal itu.
Baginya, nominal honornya selama ini masih dikategorikan wajar, pokoknya cukup
untuk anak istri, demikian tandas pria yang sempat berkuliah di Akademi Bank
Indonesia ini.
Bakat lain yang dimiliki ayah tiga
anak kembar ini adalah mampu menghasilkan tulisan yang menarik untuk dikonsumsi
publik. Dengan bantuan Boim Lebon, tulisan-tulisan Komeng kemudian dimuat dalam
bentuk buku bertajuk Komeng Undercover. Buku yang diluncurkan pada 11 Januari
2009 itu diakuinya berawal dari keisengan semata. "Kata orang tua kan
jangan iseng karena itu perbuatan setan, tapi justru ini iseng-iseng yang
bermanfaat," ujar bintang iklan sepeda motor Yamaha ini.
"Jadi awalnya saya suka nulis
dan tulisan itu kadang suka nggak tersusun, berantakan di mana-mana. Nah terus
mas Boim (Boim Lebon) main ke rumah dan mengetahui kalau saya suka menulis.
Akhirnya dikumpulin lah tulisan-tulisan itu sama mas Boim menjadi satu buku
ini," tambah Komeng di sela-sela acara peluncuran bukunya di Gramedia
Matraman Jakarta.
Ternyata saat buku tersebut selesai
dikerjakan oleh Boim, Komeng melihat bahwa tulisannya sama saja seperti tulisan
yang berantakan. "Ya setelah saya baca, tulisannya ternyata sama seperti
tulisan yang berantakan di atas meja," ungkapnya sambil bercanda. Walau
mengaku senang dibuatkan buku yang dianggapnya sebagai biografi komedi tentang
dirinya yang sebenarnya itu, Komeng sebenarnya merasa aneh. "Ya aneh aja
baca tulisan sendiri," aku komedian yang gemar membaca buku biografi itu.
Lebih lanjut Komeng mengatakan bahwa ia memang senang menulis terutama sinopsis
atau anekdot yang biasa digunakannya sebagai persiapan sebelum melawak di atas
panggung
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !