Unandar
Susilo, seorang pria yang semenjak mudanya sangat suka berjudi. Dan hal itu
membuat dia lebih percaya dan berharap kepada dunia mistis, dibanding kepada
Tuhan untuk memperoleh kekayaan.
"Saya
kumpul sama teman-teman, bahwa mereka itu banyak, ya istilahnya kenal sama
paranormal, kenal sama dukun istilahnya. Jadi, waktu itu juga saya punya pikiran, kalo
kepada Tuhan yang tidak keliatan bagaimana bisa komunikasi? Lho gak keliatan.
Dari situlah saya ke paranormal, ke dukun, terus ke Suhu."
Semakin
dalam Unandar percaya kepada dukun dan juga paranormal, sehingga dia pun
memutuskan untuk memasukkan ilmu itu ke dalam tubuhnya.
"Di
samping itu, masang susuk..karena saya usaha kapal seperti usaha jaring ikan
begitu. Disana itu katanya banyak sekali yang menggunakan guna-guna. Caranya
bagaimana, untuk mengatasinya ini? Karena saingannya pun banyak yang jaring
ikan. Ya, saya mengambil keputusan. Cari guru di tempat lain...pasang susuk.
Waktu masang susuk itu dijelaskan bahwa tidak akan mempan apa2,
istilahnya..dibacok tidak mempan, diracun pun tidak mempan. Dengan cara minum
air yang ditaburi kembang, yang dimanterai sama dia, ya kita ikuti saja. Emang,
waktu itu saya anggap hal itu luar biasa ya..Agar saya menjaga diri saya.. Jadi
pada waktu saya ribut sama tentara, saya berani. Saya bilang "Diam saja
kamu disitu, dia diem. karena mantera itu, yang dari Banten tadi."
Unandar
merasa dirinya sudah cukup hebat dan aman di saat tubuhnya dipasang susuk ilmu
hitam. Hingga suatu ketika, musibah yang tidak ia duga sama sekali menimpa
kehidupannya.
"Saya
itu pelihara anjing-anjing itu suka ke luar. Waktu anjing itu keluar,
ditangkap.. sama tetangga".
Saat
anjingnya kembali ke rumahnya, tidak lama kemudian seorang pria pun datang
untuk memeras Unandar dan mengaku bahwa anjing tersebut adalah miliknya.
Tetapi
Unandar menolak pemerasan dari pria tersebut. Ia tidak menggubris pria tersebut
sama sekali dengan alasan sudah malam dan bisa melanjutkan urusan tersebut
besok pagi saja di pabrik.
Tanpa
Unandar sadari, bahaya besar sedang mengancam jiwanya.
"Malamnya
datang lagi..Waktu saya berbalik, saya dibacok pake samurai. Dia keluarin
samurai dari belakang dan dia bacok saya. Kedua, ke kepala, saya tangkis dengan
tangan kiri saya kena. Setelah itu, bacok lagi ketiga, kena yang sebelah kanan,"
Tebasan
demi tebasan yang diterimanya, membuat Unandar sadar kalo hidupnya berada di
ujung maut.
"Mati
nih gw sekarang. Karena samurai sudah ditujukan pada kepala. Tapi, diluar
dugaan saya, ada reflek.. Nah itu siapa yang gerakin tangan saya, saya juga gak
tahu. Itu diluar kemampuan saya, reflek, nangkis. Nangkis kedua, nangkis
ketiga."
"Yang
keempat, itu sebelah kanan. Persis waktu saya reflek karena ingin menghindari
supaya tidak dibacok, pergelangan kanan saya putus dan jatuh ke
bawah." Saya juga ga berasa, kalo ini jatuh ke bawah. Saya kira
masih ada aja. Karena memang tidak berasa sama sekali. Nah kelima kali, dia
bacok lagi, saya tangkis pake pintu besi itu. Saya mau pegang tangan, pintu
sama tangan kanan.. Nyatanya lho saya sudah tidak punya tangan, saya lihat ke
bawah, itu hanya beberapa detik waktunya, udah jatuh dibawah tangan saya ini,
jadi pake tangan kiri aja,tangan kanan udah lepas".
Suasana
yang sangat mencekam meluputi rumah Unandar, sehingga istri juga anaknya
menjadi sangat histeris melihat kondisi Unandar yang bersimbah darah.
"Waduh
melihat darah begitu, istri dan anak saya menjerit. Waktu saya lihat, darah
sudah muncrat.. Sampai akhirnya, bingung mau melakukan apa. Tiba-tiba, entah
suara darimana, ada yang nyuruh, pegang aja. Pegang dengan posisi diatas
daripada jantung."
Malam
itu juga, dengan dibantu oleh seorang tetangganya. Unandar pun dengan kondisi
yang sangat kritis, dilarikan ke rumah sakit "Nah
disitu, sama dokter, ditanganinya tuh diiket, supaya darahnya gak keluar..sampai..pagi-pagi..ditanganin,
itu ditanganin ya sempat drop ya, darahnya itu. Drop, berhenti lagi. Mau
dipasang lagi, tangannya, drop lagi sampe beberapa kali."
Unandar
mulai berpikir dan juga merenung, "Mengapa musibah ini bisa terjadi dalam
kehidupannya?'
"Kenapa
bisa sampai terjadi seperti ini?" - Dan itu yang sering pertanyakan selalu
selama ini."
"Percuma,
ya, saya ini ke Banten. Ya. Yang namanya pake susuk, dibacok tidak mempan,
nyatanya mempan. itu bohong semua"
"Saya
cuma ngarepin sama Tuhan, saya cuma berdoa, Tuhan tolong dia. Saya gak pikirin
bisa kesambung lagi apa nggak. Pak Unandar ini punya diabetes. Itu waktu
diukur, kadar gulanya 350. Dokter bilang rasanya disambung bisa, tapi liat
kondisinya 350, rasanya liat kondisinya seperti itu, ini rasanya..takut gagal," kata Shinta,
istri Munandar.
Akhirnya,
Unandar pun menjalani operasi untuk menyambung kembali tangannya. Namun,
kemungkinan yang diharapkan sangatlah kecil bila syaraf-syaraf di tangan
Unandar bisa ikut tersambung.
"Setelah masuk ke kamar, teman saya yang
kasih tahu, kalo sembahyang, coba sebut nama Tuhan Yesus. Sempat datang dia
juga. Dia jaga semalaman. Malah besok paginya, dia cerita, dia bilang, ada satu
sosok yang berbaju putih. DIA datang ke tempat kamu, saya ngeliat jelas, datang
ke tempat kamu. Megang tangan saya. Waduh, saya pikir siapa. Waktu itu saya
juga masih gak kepikir bahwa itu Tuhan Yesus yang datang. Saya gak kepikir sama
sekali..Saya terus ngomong ke istri saya, "Tju, kalo tangan saya nyambung,
saya mau datang ke gereja."
Saat
malam hari, sesuatu mulai terjadi dengan tangan Unandar,
"Bahwa
seakan-akan ada saluran kayak setrum gitu datang...terus sampe ke ujung. Terus
saya punya, punya pendapat ,"Tju, ini pasti nyambun.,saya bilang, pasti
nyambung. Akhirnya setelah selesai itu..benar ini nyambung..Dokter sendiri juga
sampe kagum, sehingga dokter menyarankan liat hingga hari ke depan, jika
kondisinya memungkinkan maka tangan saya tidak perlu diamputasi. Dia bilang,
ini suatu mujizat ya dari Tuhan bisa begini. Saya bilang sama istri saya, ya
sudah, kita berobat sajalah, saya mau ke gereja."
Mukjizat
telah terjadi dalam diri Munandar sehingga hatinya tergerak untuk mengikuti
suatu pertemuan ibadah. Namun, mampukah Unandar mengampuni orang yang telah
memotong tangannya?
"Saya
begitu masuk ibadah pertama kali, pendeta itu ngomong.."Kita sebagai orang
Kristen harus bisa mengampuni musuhmu.' Nah, disitu tuh..luar biasa seperti
menghantam hati saya..waduh benar. Setelah saya pulang, saya berdoa..'Tuhan,
ampuni dia Tuhan dan kau berkati dia'. Sama sekali tidak ada kebencian.
Akhirnya,
pelaku yang membacok tangan Unandar pun ditangkap Polisi. Dan dari musibah yang
dialaminya tersebut, Unandar pun menyadari akan segala kebodohannya masa lalu "Semuanya
ini tipuan..seperti ke paranormal,ke dukun,atau ke orang-orang pinter, itu
semua tipuan.Dalam hati, saya bilang, Tuhan, "saya mau ikut kamu
saja"
Akhirnya,
Tuhan pun memulihkan keadaan diri secara sempurna dan tangannya pun dapat
tersambung kembali berkat kasih karunia Tuhan dan semakin hari, Unandar pun
hanya menyandarkan hidupnya kepada Tuhan Yesus.
"Ya,
Tuhan, saya mengucap syukur atas segala kejadian yang saya alami. Setiap
kejadian-kejadian, semua campur tangan Tuhan, ada dalam kehidupan saya.
Sehingga saya seperti ini hari pun..Ini semua bukan karena kuat gagah saya,
tapi ini semua karena kasih karunia Tuhan..yang melimpah atas kehidupan saya
dan keluarga saya..sampai hari ini."
sumber:http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/detail/id/9/news/090216192412/limit/0/Kisah-Nyata-Unandar-Kuampuni-Orang-yang-Memotong-Tanganku.html
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !