
Seperti apa perjalanan hidup pemuda ganteng yang masih jomblo dan kaya raya ini. Berikut kisahnya seperti dikutip dari Forbes dan businessinsider, Jumat (11/10/2013).
Berani ambil risiko untuk wujudkan impian
Berkat kerja keras untuk mewujudkan mimpinya, Robert Pera dinobatkan menjadi
miliarder muda pada 2013 oleh Forbes. Total kekayaannya mencapai US$ 1,95
miliar pada September 2013. Kekayaannya diperoleh setelah perusahaannya
melakukan go public pada Oktober 2011 lalu.
Untuk mewujukannya impiannya, ia bahkan rela keluar dari perusahaan besar
dan terkenal di Amerika Serikat pada 2005. "Apple perusahaan besar, akan
tetapi saya ingin sukses lebih cepat lagi," kata Robert.
Ia berambisi untuk menjadi orang sukses lebih cepat. Dalam sebuah wawancara
dengan Forbes, ia mengungkapkan, dirinya ingin mencoba membangun sesuatu yang
besar dan seefisien mungkin, dan menjualnya dengan harga yang memotivasi
pembeli serta memastikan keuntungan.
Hobi Olahraga Meski Punya Infeksi Jantung
Robert Pera lahir di San Carlos, dan dibesarkan di Redwood City, daerah di
antara San Francisco dan San Jose. Ayah Robert seorang konsultan bisnis. Saat
ini ayahnya menjadi CEO Armino Foods, yang bergerak di usaha pembuatan makanan
beku Italia. Sementara ibu Robert merupakan salah satu staf humas.
Sejak remaja, Robert dikenali menyukai teknologi internet dan komputer.
Selain itu, ia juga menyukai video games, dan selalu mencari versi Jepangnya
karena keluar lebih dulu dibandingkan di Amerika Serikat.
Meski, ia sempat sakit infeksi jantung, Robert menyukai olah raga basket.
Infeksi jantungnya sempat membuat dirinya banyak istirahat, sekarang kondisinya
relatif stabil.
Kesukaan Robert terhadap basket pun mempengaruhinya untuk membeli sebuah
klub basket pada 23 Agustus 2012. Selain jago di bidang teknologi informasi,
pria berwajah tampan ini juga dapat berbicara bahasa China dan Jepang.
Mengidolakan Steve Jobs
Robert mengikuti jejak saudara perempuan tertuanya kuliah di University of
California, San Diego pada 1997. Pria yang masih betah melajang ini mendapatkan
dua gelar di jurusan teknik listrik dan bahasa Jepang. Ia pun meneruskan
magisternya di universitas sama dengan spealisasi desain sirkuit.
Setelah lulus kuliah pada 2002, Robert pun berhasil mendapatkan pekerjaan di
perusahaan besar di Amerika Serikat. Ia bekerja di Apple. "Saya ingin
membangun produk. Saya mengidolakan Steve Jobs," ujar Robert.
Saat bekerja di Apple, ia ditugaskan untuk menguji router Wi-Fi perusahaan
untuk memastikan mereka memenuhi standar Federal Communications Commission
untuk emisi elektromagnetik. Menurutnya, pekerjaan itu membosankan. Akan tetapi
Robert bekerja keras dengan datang lebih awal dan pulang paling akhir. Ia ingin
melakukan yang terbaik.
Ia ingin bekerja di bagian design, dan membagi ambisi ini untuk siapa yang
mendengarkannya.
Ketika masa evaluasi masa kerjanya, atasannya yang telah bekerja puluhan
tahun mengatakan kepadanya untuk karirnya. Robert mendapatkan rating kinerja
dua dari rating lima. Gajinya pun tinggal US$ 65 ribu per tahun.
Bekerja Keras di Apple Sebelum Keluar
Dalam masa evaluasi kerjanya, Robert melihat cara mudah untuk meningkatkan
router Apple. Sumber daya yang mereka gunakan untuk melemparkan sinyal berada
jauh di bawah batas FCC. Robert menyampaikan ide untuk membantu meningkatkan
jangkauannya, tetapi sayang bos Apple mengabaikan idenya.
Kejadian itu membuat Robert memutuskan untuk membangun sendiri modul Wi-Fi.
Dengan mencari online, ia menemukan, orang-orang di daerah terpencil sudah siap
dengan rigging Wi-Fi routers dengan amplifier eksternal untuk mengirim sinyal
melalui puluhan kilometer Itu adalah cara murah untuk mendapatkan akses
internet dengan perusahaan kabel dan telepon tidak mencapainya. "Ini
adalah pasar yang besar baru dimulai, tapi tidak ada yang tahu tentang
itu," ujar Robert.
Robert pun mengurangi waktunya di tempat kerja. Ia bekerja keras
menghabiskan malam dan akhir pekan untuk menyelesaian pengujian prototipe di
apartemennya. Pada awal 2005, ia pun sudah siap untuk memulai bisnis sendiri.
Tepat sebelum meninggalkan Apple, ia mendapatkan kenaikan gaji dan mendapatkan
rating empat dari lima pada review tahunan.
"Apple perusahaan besar, tetapi saya ingin sukses lebih cepat
lagi," kata Robert yang tidak pernah melakukan checking di airport ini.
Pekerja Keras dan Hemat
Robert dikenal sebagai orang pekerja keras, hemat dan pengambil risiko. Hal
ini memang tampak ketika ia mulai membangun perusahaannya setelah keluar dari
Apple pada 2005. Ia mulai membangun Ubiquiti Networks, perusahaan teknologi
komunikasi wireless.
Ia pun menuliskan pengalamannya itu pada 11 Juni 2012 di blognya:
"Ketika saya meninggalkan pekerjaan saya pada 2005, saya mendedikasikan pekerjaan saya untuk Ubiquiti. Dalam pikiran saya, jika ini tidak berhasil maka saya akan kacau," tutur Robert.
"Ketika saya meninggalkan pekerjaan saya pada 2005, saya mendedikasikan pekerjaan saya untuk Ubiquiti. Dalam pikiran saya, jika ini tidak berhasil maka saya akan kacau," tutur Robert.
Ia menambahkan, saat itu Maret 2005, dan uang sewa apartemen sekitar US$ 600
per bulan untuk apartemen. Pada tahun selanjutnya, Robert memindahkan kasur,
dan lab-nya ke sebuah kantor dengan uang sewa US$ 650 per bulan. Kantornya
dikelilingi oleh toko-toko di seberang jalan San Jose.
Sebelumnya ia mengumpulkan tabungan dan uang tunai kartu kredit sehingga
terkumpul dana US$ 30 ribu yang digunakan untuk investasi di Ubiquiti Network.
Semangat kewirausahaan Robert pun terbayar. Dengan menjaga biaya rendah,
Ubiquiti mampu bersaing dengan Motorola dengan menjaga keuntungan margin yang
kuat. Adapun berbagai produk Ubiquiti termasuk sistem amplikasi Wi-Fi yang
dapat memberikan akses internet untuk sedikitnya 10 orang dan lebih dari 10
ribu pelanggan dalam radius 36 mil.
Bisnisnya Jelas dan Ringkas
Juni 2005, Ubiqquiti Networks meluncurkan produk seri pertama antara lain
"Super Range" mini-PCI radio cards SR 2 dan SR5. Kartu ini dapat
dibeli oleh beberapa penyedia kecil dan menengah untuk melayani internet di
seluruh dunia. Saat ini, perusahaan menjual empat produk utama antara lain
airMAX, airFiber, airVision, dan Unifi.
Layanan pertama dilakukan pada musim panas 2005 dengan menjual 4.000 radio
card bertenaga tinggi untuk beberapa penyedia layanan internet nirkabel Amerika
Serikat. Ia menggunakan produsen manufaktur Taiwan. Ubiquiti dapat membuat
kartu untuk US4 30 dan menjualnya seharga US$ 80.
Ubiquiti pun melakukan penawaran perdana saham pada 13 Oktober 2011 dengan
menawarkan 7,04 juta saham. Harga per saham sekitar US$ 15. UBS bertindak
sebagai penjamin emisi efek dalam penawaran perdana saham itu. Perseroan meraih
dana sekitar US$ 105,6 juta dari penawaran perdana saham itu. Nilai perusahaan
itu mencapai US$ 1,45 miliar, dan kepemilikan saham Robert sekitar 64% dengan
nilai US$ 1 miliar.
Robert pun bercita-cita ingin mendorong perusahaannya menjadi lebih besar
dan mendapatkan reputasi Cisco. Kesuksesan adalah masalah mengidentifikasi
peluang dan menempatkan dalam upaya yang jelas dan ringkas ke arah benar.
Pria Ganteng yang Eksis di Dunia Maya
Robert kelihatan cukup eksis di dunia maya seperti twitter dan blog. Pria
ganteng ini suka untuk berbagi pengalaman dan ilmu dengan orang lain.
Ia membuat blog pada 1 Juni 2012. Robert mengatakan, blog ini dibuat untuk
mendiskusikan berbagai topik mulai dari teknologi masa depan dan untuk
menemukan hal yang keren.
Salah satu fokus dari situs ini juga akan didedikasikan untuk berbagi
beberapa wawasan dari pengalaman karirnya dalam upaya mendukung generasi
berikutnya dari pengusaha untuk bersaing di pasar global. Blog Robert ini
bernama www.rjpblog.com, tulisan terbaru Robert ditulis pada 17 Juni 2013.
sumber:http://bisnis.liputan6.com/read/717496/robert-pera-si-jomblo-ganteng-yang-tajir-habis-berkat-ubiquiti/?p=8
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !