Proyek Giant Sea Wall yang bakal diwujudkan Gubernur DKI Jakarta Joko
"Jokowi" Widodo, ternyata membutuhkan dana yang lebih besar
dibandingkan proyek Jembatan Selat Sunda (JSS).
Proyek untuk menangkal banjir di ibu kota itu, diperkirakan membutuhkan dana
Rp 300 triliun. membutuhkan dana anggaran sebesar Rp 300 triliun. Nilai itu,
jauh lebih besar daripada megaproyek milik pemerintah pusat, yakni Jembatan
Selat Sunda (JSS), yang diperkirakan memakan Rp 250 triliun.
"Ini proyek program pengamanan banjir paling besar di dunia," ujar
Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta Sarwo Handayani,
Minggu (10/11/2013).
Sarwo menjelaskan, dana APBD Pemprov DKI tidak semuanya untuk Giant Sea
Wall. Rencananya, Pemprov DKI akan menggandeng pihak swasta dan pemerintah
pusat.
"Investasi masih dihitung, bisa sampai Rp 300 triliun, bukan dari APBD
kalau bisa dari swasta," ungkap Sarwo.
Ide pembangunan Giant Sea Wall, muncul pada masa kepemimpinan Fauzi Bowo.
Tanggul raksasa ini, dibangun untuk menanggulangi banjir, khususnya di sisi
utara Jakarta, hingga seribu tahun ke depan.
Tanggul ini, juga difungsikan untuk mencegah terjadinya banjir rob yang
lebih besar serta sebagai sumber air bersih. Selain Pemprov DKI Jakarta,
pembangunan giant sea wall akan melibatkan berbagai instansi terkait, seperti
Kementerian PU dan Bappenas.
Fauzi Bowo, pernah melibatkan Pemerintah Belanda dalam perancangan proyek
itu karena Belanda telah berpengalaman dalam membuat bendungan. Ada jalan
melingkar serta pusat pertumbuhan ekonomi baru di atas tanggul itu. Rencananya
proyek Giant Sea Wall mulai dibangun pertengahan tahun 2014 dan akan selesai
tahun 2020.
sumber:http://id.berita.yahoo.com/megaproyek-jokowi-giant-sea-wall-butuh-dana-rp-053920192.html