Mungkin masih banyak orang yang belum mempercayainya, tapi
berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Psychological
Association, bermain game, termasuk permainan peperangan, membantu
meningkatkan kemampuan belajar anak, kesehatan, dan kemampuan sosial.
Sementara di sisi lain, masih ada sejumlah perdebatan di antara ahli
psikologi lainnya karena mereka menganggap bermain game dapat memunculkan
ketagihan, depresi, dan tindak kekerasan.
"Selama bertahun-tahun, peneliti selalu mengatakan bahwa bermain game
dinilai negatif. Padahal, penting juga untuk mengetahui bahwa video game bisa
membantu berkembangan anak, misalnya keseimbangan dan daya tangkap," kata
Isabela Granic, profesor dari Radboud University Nijmegen di Belanda.
Menurut Granic, bermain game juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif
anak, seperti kemampuan navigasi, berpikir, mengingat, dan menerima informasi
baru. Temuan tentang hal tersebut juga pernah diteliti dulu sebelumnya.
Dikutip dari situs Daily Mail, Selasa, 26 November 2013,
penelitian lain juga menyebutkan, kemampuan kognitif bisa semakin terasah tidak
hanya dengan game puzzle saja, tapi juga game peperangan seperti Call of Duty.
Tahun ini, sebuah peneliti menunjukkan, dengan bermain permainan
tembak-tembakan, akan membuat pemainnya berpikir tentang obyek dalam ruang tiga
dimensi dan membuat strategi.
Lebih dari itu, jika bermain game yang sederhana saja, Angry Birds misalnya,
juga baik untuk kesehatan mental. Bermain dengan karakter yang lucu, ternyata
juga baik untuk meningkatkan suasana hati ke arah positif.
"Jika hanya dengan bermain game bisa membuat orang bahagia, tampaknya
manfaat game bisa dipertimbangkan untuk nilai emosional yang paling mendasar, yaitu
bahagia," kata Granic.
sumber:http://id.berita.yahoo.com/ini-nilai-positif-bermain-game-063626356.html