"Seorang pembuat sepatu
yang menjadi sarjana, ahli bahasa, dan misionaris melalui latihan yang Tuhan
berikan."William Carey adalah salah seorang kepercayaan Tuhan dalam sejarah penginjilan! Salah seorang penulis biografinya, F. Dealville Walker, menuliskan: "Dengan sedikit orang yang sezaman dengannya, ia hampir sendirian dalam berusaha untuk menaklukkan sikap acuh tak acuh dan permusuhan yang paling sering terjadi dalam usaha-usaha penginjilan; Carey menyusun rencana untuk kegiatan misi dan mencetak "Enquiry", bukunya; dia memengaruhi orang-orang yang takut dan ragu-ragu dalam mengambil langkah untuk menginjili dunia." Penulis biografi lain menulis, "Karena dia memberikan seluruh hidupnya, tidaklah berlebihan bila dia disebut sebagai misionaris Kristen yang terbesar dan mumpuni yang ada di zaman modern."
eorang misionaris
Baptis asal Inggris yang melayani di India, lahir di Inggris tahun 1761.
Menjadi pendeta sebelum terjun ke ladang misi, selama 41 tahun ia aktif
melayani Tuhan di India, termasuk menerjemahkan Alkitab.
Carey lahir di sebuah
pondok kecil yang atapnya terbuat dari ilalang di Paulerspury, sebuah desa di
Northamptonshire, Inggris, pada 17 Agustus 1761 dari keluarga penenun. Saat
berusia delapan belas tahun, ia meninggalkan Gereja Inggris (Church of England)
untuk "mengikut Kristus" dan "mengikut Dia serta meninggalkan
segalanya dan menanggung derita-Nya". Awalnya, ia bergabung dengan gereja
Congregational di Hackleton di mana dia belajar dan bekerja membuat sepatu. Di
sana pula ia menikah; pada tahun 1781. Di Hackleton, ia mulai berjalan sejauh
lima mil ke Olney untuk lebih mendalami kebenaran iman. Olney merupakan benteng
Particular Baptists, sebuah kelompok di mana Carey banyak menghabiskan waktunya
setelah dibaptis pada 5 Oktober 1783. Dua tahun kemudian, dia pindah ke Moulton
untuk menjadi kepala sekolah dan setahun kemudian menjadi pendeta Baptis jemaat
kecil di sana.
Di Moultonlah Carey
mendapat panggilan misi. Dalam kata-katanya sendiri, dia mengatakan,
"Perhatianku pada misi pertama kali muncul setelah aku berada di Moulton,
saat membaca buku `The Last Voyage of Captain Cook`." Bagi banyak orang,
Jurnal Cook adalah kisah petualangan yang mendebarkan, tetapi bagi Carey cerita
itu justrang ditekuninya -- saat berusia 21 tahun, Carey sudah menguasai bahasa
Latin, Yunani, Ibrani dan Italia, dan sedang belajar bahasa Belanda dan
Perancis. Ada seseorang yang menyebut pondok tempatnya membuat sepatu itu
sebagai "Carey`s College", karena saat membuat sepatu sau menyingkapkan kebutuhan manusia! Kemudian, dia mulai membaca setiap
buku yang berhubungan dengan masalah itu. (Hal ini bersamaan dengan pelajaran
bahasa ymbil
berkhotbah, dia tidak pernah duduk di bangku tanpa ada beberapa buku di
depannya.
Semakin banyak yang
dia baca dan pelajari, dia semakin yakin bahwa "orang-orang di dunia ini
memerlukan Kristus". Dia membaca, mencatat, membuat bola dunia dari kulit,
dan suatu hari, dalam ketenangan di bengkel sepatunya -- tidak pada beberapa
konferensi misi yang penuh antusias -- Carey mendengar panggilan: "Bahwa
sudah menjadi kewajiban semua orang untuk percaya kepada Injil ..., maka
menjadi tugas mereka yang percaya Injil untuk berusaha supaya Injil dikenal
oleh semua bangsa." Dan Carey dengan menangis menjawab, "Ini aku;
utuslah aku!"
Berserah diri adalah
satu hal, meraih sasaran adalah hal yang berbeda. Tidak ada masyarakat misi dan
tidak ada minat yang sungguh-sungguh terhadap misi. Saat Carey mengemukakan
masalah ini untuk didiskusikan di suatu pertemuan dengan para pelayan -- "Tidak
peduli apakah perintah yang diberikan kepada para rasul untuk mengajar semua
bangsa adalah suatu keharusan pada pelayanan yang sukses sampai akhir zaman,
janji penyertaan Tuhan pada perintah-Nya itu sama pentingnya dalam menentukan
kesuksesan pelayanan." -- Dr. Ryland menyahut, "Anak muda, duduklah.
Bila Allah berkenan untuk mempertobatkan penyembah berhala, Ia akan
melakukannya tanpa bantuanmu ataupun bantuanku." Lebih lanjut, Andrew
Filler mengatakan perasaannya menyerupai pemimpin Israel yang tidak percaya
kepada Tuhan, yang berkata, "Jika Allah mau membuat jendela di surga,
kiranya terjadilah!"
Tetapi Carey pantang
mundur. Dia kemudian berkata tentang pelayanannya, "Aku bisa bekerja
keras!" Dan dia adalah seorang pria yang "selalu dengan teguh
menekankan untuk tidak pernah menyerah pada sesuatu atau pada hal-hal kecil apa
pun". Ini telah dicamkan dalam pikirannya sampai ia mendapatkan
pengetahuan yang jelas tentang apa yang ia pelajari.
Maka Carey menulis
bukunya yang terkenal, "Enquiry Into the Obligations of the Christians to
Use Means for the Conversion of the Heathen". Dalam karya besarnya di
bidang misi ini, Carey menjawab bantahan-bantahan, meneliti sejarah misi dari
zaman apostolik, meneliti dunia secara keseluruhan, yaitu negara-negara, ukuran,
jumlah penduduk dan agama, dan menggeluti penerapan praktis bagaimana
menjangkau dunia untuk Kristus!
Kemudian dia memohon
dan berjuang dengan susah payah. Namun, dia pantang menyerah. Dia berkhotbah --
khususnya pada zamannya -- dan dia berpesan, "Mengharapkan hal-hal besar
dari Tuhan. Mengusahakan hal-hal besar untuk Tuhan." Pesan yang
dikhotbahkan di Nottingham pada 30 Mei 1792 dan pelayanan misi Carey yang
lainnya menghasilkan Baptist Missionary Society (Masyarakat Misionaris Baptis),
yang dibentuk pada musim gugur di Kettering pada 2 Oktober 1792. Pendaftaran
dimulai, dan ironisnya, Carey tidak dapat menyumbangkan uang sedikit pun selain
hasil dari keuntungan penjualan bukunya, The Enquiry.
Tahun 1793, Carey
pergi ke India. Awalnya, istrinya menolak untuk ikut bersamanya sehingga mau
tak mau Carey berangkat sendiri, namun setelah dua kali kembali dari galangan
kapal untuk membujuk istrinya lagi, Dorothy dan anak-anaknya akhirnya mau
menemaninya. Mereka bersama dengan Dr. Thomas sampai di ujung Hooghly di India
pada November 1793. Mereka menjalani tahun-tahun keputusasaan (selama tujuh
tahun tak ada satu pun orang India yang bertobat), hutang, penyakit, keadaan
yang memperburuk pikiran istrinya, dan kematian. Namun atas anugerah Tuhan dan
dengan kekuatan firman Tuhan, Carey tetap berjalan dan berjuang untuk Kristus!
Carey meninggal pada
usia ke-73 (1834). Sebelumnya dia telah melihat Alkitab diterjemahkan dan
dicetak dalam empat puluh bahasa, dia telah menjadi profesor di suatu sekolah
tinggi, dan telah mendirikan sekolah tinggi di Serampore. Dia telah melihat
India membuka pintunya untuk misi, dia telah melihat diberlakukannya larangan
hukuman sati (membakar jendela pada saat upacara pembakaran mayat suami yang
meninggal), dan dia telah melihat pertobatan untuk Kristus.
Di tempat tidur di
mana dia meninggal, Carey berpesan kepada teman misinya, "Dr. Duff! Engkau
telah berbicara tentang Dr. Carey; saat saya pergi, jangan katakan apa pun
tentang Dr. Carey tapi katakan tentang Allah Dr. Carey." Perintah itu merupakan
simbol dari Carey, yang oleh banyak orang dianggap sebagai seorang "tokoh
yang unik, melebihi orang-orang pada zamannya dan pendahulunya" dalam
pelayanan misi. (t/Ratri)
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN NYA...SEMOGA PARA SOBAT SEMUA MENDAPATKAN MANFAAT DARI ARTIKEL INI DAN TERUS BERKUNJUNG UNTUK UPDATE ARTIKEL2 YG LAIN NYA.