
Beberapa wanita berhasil menjadi pusat perhatian dunia.
Di antara mereka berasal dari kalangan cukup ternama.
Sebut saja politisi Myanmar Aung San
Suu Kyi, selebriti Caitlyn Jenner, dan penyanyi bernama Adele.
Berikut 10 Wanita Hebat yang mengubah Dunia Di Tahun 2015 seperti
dikutip dari CNN, Rabu (6/1/2016).
1.Loretta Lynch
Biasanya para penegak hukum di
Amerika Serikat cuma dikenal di negerinya sendiri, namun Jaksa Agung Loretta
Lynch jadi subjek pemberitaan utama di seluruh dunia. Dia membawa perubahan
yang lama dirindukan tapi dirasa mustahil oleh miliaran orang di dunia.
Lynch menggemparkan dunia dengan
menangkap para pejabat korup yang telah lama nyaman bercokol di FIFA,
organisasi yang mengurusi olahraga paling populer di dunia, sepakbola. Dia
punya nyali melakukan apa yang tak berani dilakukan orang lain: membongkar
lubang besar besar tempat semua kebusukan bersarang.
Lynch menyebut kalau para pejabat
FIFA ini sudah terlibat dalam korupsi yang merajalela, sistematis, dan
mengakar, dan sudah waktunya mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
2.Ellen Johnson Sirleaf
Saat penyebaran Ebola mulai mencapai
tingkat yang mengkhawatirkan di Afrika Barat, Liberia yang menjadi salah satu
pusat penyakit tersebut mengalami masa-masa sulit.
Presiden Liberia Ellen Johnson
Sirleaf memohon bantuan internasional. Dunia lantas merespons permohonannya,
salah satunya karena reputasi Ellen yang sudah dikenal baik. Dia memainkan
peranan penting dalam membimbing negaranya bangkit pasca perang saudara yang
brutal dan memperoleh Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.
Ellen tak hanya sukses membantu
mengakhiri epidemi Ebola tersebut. Dia juga melakukan sesuatu yang tak biasa --
dia tak ragu mengungkapkan perasaannya serta mengakui kesalahannya. Dia mengaku
takut, dan telah membuat kesalahan besar akibat ketakutannya tersebut.
Alih-alih mengklaim sebagai
keberhasilannya pribadi, dia mengucapkan terima kasih pada semua negara dan
pihak yang membantu suksesnya perang melawan Ebola tersebut.
3.Aung San Suu Kyi
Pemimpin Myanmar yang juga pemenang
Nobel Perdamaian ini membungkam semua pihak yang skeptis dan sinis, pada
usahanya melakukan perlawanan tanpa kekerasan untuk mengalahkan lawan militer
yang keji dan bersenjata.
Mengikuti jejak Mahatma Gandhi dan
Martin Luther King Jr., Suu Kyi melalui perjuangan panjang melawan junta
militer Myanmar yang kejam. Dia menggalang dukungan internasional untuk memberi
sanksi ekonomi, yang akhirnya memaksa para jenderal tersebut untuk melonggarkan
cengkraman mereka.
Pemilu pun dilaksananakan tahun 2015
dan partai Liga Nasional Untuk Demokrasi miliknya menjadi pemenang. Walau
sedikit ternoda akibat keengganannya untuk mendukung kaum Rohingya -- kaum
muslim minoritas Myanmar korban penganiayaan yang tinggal di dekat perbatasan
dengan Bangladesh -- dia tetap menjadi simbol perjuangan tanpa kekerasan di
dunia.
4.Lucia Mendizabal

Di salah satu negara yang dikenal paling korup dan berbahaya di Amerika
Latin, seorang wanita memimpin pergerakan yang mencengangkan wilayah tersebut.
Lucia Mendizabal, agen real estate berusia 53 tahun, memimpin rakyat Guatemala
menggulingkan secara damai pemerintahan berkuasa dan menjebloskan sang mantan presiden
ke penjara.
Lucia Mendizabal menginspirasi Amerika Latin untuk bangkit melawan korupsi
yang sudah mengakar.
Kisah perjuangannya dimulai suatu hari sepulang bekerja. Saat itu ia
mendengar berita tentang skandal yang berpusat seputar sekretaris wakil presiden
Guatemala -- seseorang yang begitu terkenal akan penyelewengannya hingga
dijuluki si 'pencuri mobil'.
Melalui akun Facebooknya, Mendizabal menyurati teman-temannya. Terbakar oleh
amarah, mereka lalu menggalang aksi protes. Tak lama sesudahnya, wakil presiden
beserta dengan sang presiden pun sukses dilengserkan dan dipenjara. Ini menjadi
pembangkit semangat untuk menentang korupsi di seluruh Amerika Latin.
5.Caitlyn Jenner
Sudah jadi rahasia umum kalau sebagian orang merasa dilahirkan dengan jenis
kelamin yang tak sesuai dengan identitas dan naluri mereka. Merasa terjebak di
raga yang salah. Akan tetapi, tak banyak yang memahami bagaimana perasaan
seorang transgender sampai akhirnya Caitlyn Jenner -- dulunya Bruce Jenner --
mengungkapkan kisahnya ke dunia.
Jenner, seorang atlet superstar, memanfaatkan ketenarannya untuk
bertransformasi gender dan menjelaskan apa yang dialaminya ke seluruh dunia.
Masyarakat pun jadi lebih memahami dan berempati pada orang-orang yang berkutat
dengan persoalan identitas gender semacam ini. Jenner telah memulai era baru
bagi komunitas transgender.
6.Ruth Bader Ginsburg
Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat ini, yang tenar dengan nama alias
bergaya rap 'Notorious RBG' telah menjadi semacam tokoh kultus dan panutan.
Walau telah berusia 82 tahun dan nampak bungkuk, Ginsburg masih jadi figur kuat
di kalangannya.
Kisah hidupnya yang didorong oleh kecintaan pada hukum serta hasrat akan
kesetaraan dan keadilan gender, menjadi inspirasi bagi banyak orang. Nasehatnya
bagai paduan sempurna idealisme dan pragmatisme: "Berjuanglah bagi hal-hal
yang kau pedulikan, tapi lakukan itu dengan cara yang bisa menarik orang-orang
untuk ikut bersamamu."
7.Tu Youyou
Wanita ini bisa jadi salah satu orang yang paling banyak menyelamatkan nyawa
manusia di dunia. Ahli farmasi China Tu Youyou, satu dari tiga pemenang Nobel
di bidang kesehatan tahun 2015 ini, menempuh jalur tak biasa dalam usaha
memerangi salah satu penyakit yang banyak memakan korban di dunia -- malaria.
Penelitian naskah-naskah China kuno membawa Tu pada penemuan senyawa, yang
mampu membantu pencegahan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk di hutan basah
ini. Berujung pada terciptanya obat bagi penyakit yang kerap memakan korban
setengah juta jiwa tiap tahunnya ini.
8.Adele
Nama lengkapnya Adele Laurie Blue Adkins, namun dia lebih dikenal sebagai
sosok penyanyi dengan kemampuan vokal yang sanggup menyihir para pendengarnya
yang terkadang hingga menangis tersedu. Ia telah memecahkan banyak rekor,
namanya pun tercatat di Guinness Book atas serangkaian prestasi dengan
embel-embel 'pertama kali' dan 'satu-satunya'.
Karir Adelle diawali saat demo lagunya diunggah oleh seorang teman di situs
MySpace, dan dilejitkan oleh penampilanya acara "Saturday Night Live"
tahun 2008. Saat ini, tak banyak yang akan menyangkal kalau dia disebut sebagai
salah satu bintang paling besar sejagad raya.
9.Tim Nasional Sepakbola Wanita Amerika Serikat
Tak bisa dipungkiri bahwa sepakbola masih dianggap sebagai olahraganya kaum
adam. Namun belakangan hal ini mulai bergeser.
Salah satunya alasannya adalah timnas sepakbola Amerika Serikat (AS),
yang para pemainnya -- keseluruhan wanita --bersinar baik di dalam maupun luar lapangan dan
mewujudkan sesuatu yang bahkan sulit dilakukan oleh para atlet pria: membuat
orang-orang bersemangat akan olahraga ini.
Pada 5 Juli 2015, tim sepakbola kaum hawa AS pun memenangkan Piala Dunia
Wanita untuk ketiga kalinya lewat sebuah pertandingan yang mencetak sejarah.
Disaksikan lebih 25 juta orang di televisi.
Saking melambungnya olahraga itu, sang bintang, Abby Wambach pun kerap
dielu-elukan.
"Lupakan aku," ucap Abby kepada para fans saat memutuskan pensiun.
Seraya berharap kalau generasi selanjutnya akan memperoleh prestasi yang begitu
hebatnya hingga dia pun akan terlupakan.
Abby memulai kecintaannya akan olahraga ini melebihi ego pribadinya, sesuatu
yang jarang ditemukan di dunia olahraga profesional.
sumber:http://global.liputan6.com/read/2405170/10-wanita-yang-mengubah-dunia-pada-tahun-2015?p=1