Seiring dengan kemajuan zaman dan
kemajemukan masyarakat, modus kejahatan pun semakin berkembang. Pertambahan
jumlah penduduk yang tidak dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan
akan membuat jurang kesenjangan sosial dan ekonomi makin lebar.
Oleh karena itu, tak heran setiap
harinya Peristiwa kejahatan yang terjadi di kota-kota,
terutama kota besar semakin bertambah Modus-modus kejahatan baru kian
bermunculan Berikut 5 Modus Kejahatan yang paling sering di Lakukan di
Indonesia seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Menukar plat nomor kendaraan
Parkir di area perbelanjaan modern
dengan sistem parkir yang juga modern, tidak menjamin kendaraan Anda aman. Saat
ini modus menukar plat nomor sudah menjadi tren baru di Dunia
pencurian kendaraan bermotor.
Modus ini memang membutuhkan sarana
dan prasarana yang mencukupi pula (bermodal). Jika dulu para pelaku curanmor
hanya mengandalkan kunci T untuk membobol kendaraan, saat ini mereka
menggunakan kendaraannya sebagai kamuflase aksi kejahatannya. Pelaku akan
mengincar kendaraan yang jenis dan warnanya sama dengan kendaraan pelaku.
Hal ini untuk memudahkan mereka
untuk keluar dari area parkir. Dengan alasan karcis parkirnya hilang, mereka
hanya akan membayar denda dan menunjukkan STNK asli. Petugas parkir tentu saja
tidak curiga. Hal ini karena plat nomor yang ada di kendaraan dan di STNK sama
persis, walaupun nomor mesin dan rangkanya berbeda.
Dengan demikian, para pelaku akan
melenggang bebas keluar area parkir. Beberapa jam kemudian, para pelaku atau
temannya akan mengambil kendaraan asli mereka di area parkir. Tentunya dengan
menunjukkan karcis parkir dan STNK asli.
2. Bius Tisu Basah
2. Bius Tisu Basah
Kejahatan dengan cara membius korban
sebenarnya sudah dilakukan lama. Biasanya, modus ini muncul saat arus mudik
lebaran. Modusnya, korban ditawarkan
Minuman yang sebelumnya sudah dicampur obat bius oleh pelaku. Korban
akan tidak sadarkan diri setelah mengonsumsi
Minuman tersebut.
Setelah itu, pelaku akan dengan
mudah mempreteli harta korban. Namun, sekarang pelaku kejahatan menggunakan
tisu basah untuk membius korbannya. Hal ini dikarenakan modus
Minuman sudah terlalu sering digunakan. Selalu ada inovasi baru di Dunia
kejahatan rupanya.
Bagaimana modus tisu basah ini
dijalankan? Umumnya, pelaku melancarkan aksinya di bus malam. Si pelaku akan
duduk di sebelah korban sambil mengusap-usap tangannya dengan tisu basah yang
sudah dilumuri obat bius. Aroma obat bius yang menyengat akan membuat Orang
(korban) yang duduk di sebelah pelaku merasa pusing dan pada akhirnya pingsan.
Setelah korban pingsan, pelaku dengan mudah mempreteli harta si korban.
Untuk memuluskan aksinya, biasanya
pelaku akan menggunakan masker. Guna masker ini adalah untuk menghambat aroma
obat bius terhirup hidung si pelaku. Dengan begitu, hanya korban yang dituju
yang menghirup obat bius.
3. Money Laundring di ruang ATM
Penggunaan ATM (Anjungan Tunai
Mandiri) makin meningkat saat ini. Hal tersebut juga dimanfaatkan pelaku
kejahatan untuk melakukan aksinya, terutama para pengedar uang palsu. Modusnya,
pelaku akan mendatangi ATM dan berpura-pura mengalami masalah dalam
pengoperasian ATM. Pertama-tama, pelaku akan mendatangi mesin ATM. Sambil
mengamati korban yang bisa diperdaya, pelaku akan mencoba mengoperasikan ATM.
Setelah didapat calon korban, pelaku
akan menghampiri sambil mengatakan bahwa ia ingin mentransfer sejumlah uang
kepada Keluarga/kerabatnya, tetapi uang di saldo
rekeningnya tidak mencukupi. Ia hanya memiliki uang tunai dan tak ada waktu untuk
mengunjungi bank untuk mentransfer secara manual.
Si korban dibujuk untuk mentransfer
sejumlah uang ke sebuah rekening yang dituju, dan pelaku akan menggantinya
dengan uang tunai yang dimilikinya. Tentu saja uang tunai yang dimiliki pelaku
adalah uang palsu. Korban yang merasa iba dan berniat menolong, pastinya akan
mentransfer sesuai dengan keinginan pelaku. Setelah itu, pelaku akan memberikan
sejumlah uang palsu kepada korban.
4. Merampok di lift
4. Merampok di lift
Perampokan kini tak hanya terjadi di
jalan raya, toko, bank, ataupun perumahan, tetapi terjadi juga di dalam lift
perkantoran atau rumah sakit. Kondisi perkantoran ataupun rumah sakit yang sepi
pada malam hari dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk merampok. Korban yang
dipilih biasanya adalah Perempuan. Modusnya, para pelaku memanfaatkan
waktu tempuh lift dari lantai atas ke lantai dasar. Mereka berpura-pura sebagai
pengguna lift. Korban yang sendirian di dalam lift akan dirampok selama lift
meluncur ke lantai dasar.
5. Lempar telur
5. Lempar telur
Pencurian di jalan semakin hari semakin inovatif. Setelah
menggunakan modus ranjau paku dan roda berasap, para pelaku kejahatan juga
menjadikan telur sebagai alat mencuri. Bagaimana telur bisa dimanfaatkan untuk
mencuri? Modusnya, pelaku kejahatan yang sudah mengincar korbannya melemparkan
1—2 butir telur mentah ke kaca Mobil korban.
Korban yang merasa terganggu pandangannya dengan bercak
telur di kaca Mobilnya pasti secara refleks mengaktifkan
wiper. Bukannya jadi bersih, kaca yang dibersihkan dengan wiper akan semakin
mengotori kaca depan.
Mau tidak mau, korban akan
meminggirkan Mobil dan turun membersihkan kaca Mobilnya.
Saat korban lengah, dengan cekatan si pelaku kejahatan akan mengambil
barang-barang yang ditinggal di dalam Mobil.
sumber:http://www.lihat.co.id/2013/11/5ModusKejahatanyangpalingseringdiLakukandiIndonesia.html