Meskipun hampir setiap tahun
dibahas, sepertinya pekan kondom masih menjadi hal yang menarik untuk dibahas.
Apalagi mungkin ada yang belum tahu sejarah kondom.
Kondom, seperti yang kita kenal saat
ini merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari lateks pilihan. Kondom ini
selain bisa mencegah sperma masuk ke rahim, juga bisa mencegah penyebaran
penyakit dan infeksi menular seksual.
Melihat hal tersebut, mungkin tidak
ada yang menyangka kalau dulu, ada kondom yang terbuat dari linen (serat
tumbuhan), usus hewan dan bahkan ada kondom bernama Prophylactics yang tebalnya
seperti ban sepeda.
Karena terbuat dari karet yang tebal
dan bau sulfur itulah, seringkali orang merasa tak nyaman. Hingga pada 1940-an,
ketika para tentara di daratan Amerika dan Eropa diwajibkan memakai kondom
untuk memerangi wabah sifilis. Saat itu kondom mulai tersebar luas bahkan bisa
diantar ke rumah-rumah.
Akhirnya kondom begitu populer di
kalangan menengah dan atas. Namun pada 1873 undang-undang Comstock di Amerika
secara efektif melarang kontrasepsi dengan alasan penyakit seksual menular
justru meningkat. Bahkan 30 negara yang berbeda melarang produksi dan penjualan
kondom sama sekali.
Namun saat perang dunia pertama,
penggunaan kondom kembali diserukan. Ini karena 15 persen tentara tertular
penyakit seksual menular seperti syphillis dan gonore. Sayangnya sebagian besar
dari kondom masih mahal dan tidak nyaman.
Nah, pada saat Perang Dunia II untuk
pertama kalinya, kondom kembali didistribusikan secara luas oleh pihak
berwenang militer dengan tujuan utama untuk mencegah penyakit kelamin.
Penggunaan kondom terus berkembang
luas hingga 1960-an. Kondom menjadi kebutuhan orang barat. Orang barat (Eropa)
meyakini, pentingnya menjaga hubungan seksual dan tidak ada yang tahu pasangan
memiliki penyakit seksual.
Kondom menjadi lebih penting lagi
sekitar tahun 1980 karena epidemi HIV/AIDS muncul. Menurut Presiden dan CEO
dari American Social Health Association, Lynn Barclay, pada awal 1980-an kondom
menjadi alat antara hidup dan mati. Respons kesehatan masyarakat untuk HIV dan
AIDS juga lebih banyak daripada sebelumnya.
"Segera setelah itu, pada 1990,
ada berbagai inovasi kondom yang lebih nyaman dan mudah digunakan. Meskipun
saat itu kondom harus bersaing dengan berbagai metode pengendalian kelahiran,
tapi kondom masih satu-satunya cara yang aman untuk menghindari penyakit
menular seksual ," kata Lynn, seperti ditulis Dailymail, Selasa
(3/12/2013).
Lynn menyampaikan, kondom dulunya
satu ukuran dan cocok untuk semua orang. Tetapi sekarang kondom sudah beragam
jenis, bentuk, ukuran dan warna.
sumber:http://health.liputan6.com/read/763212/dulu-kondom-terbuat-dari-usus-hewan