Rakyat Indonesia bakal memilih dan menentukan pemimpin serta
nasib bangsa 5 tahun ke depan pada Pilpres 9 Juli nanti. Sosok yang termasuk
jadi idaman masyarakat salah satunya adalah Joko Widodo ( Jokowi
).
Direktur Eksekutif Political Communication (PolcoMM) Institute Heri Budianto menilai saat ini pemimpin yang dekat dengan rakyat sangat diidamkan oleh rakyat. Sebab, selama era reformasi rakyat merasakan bahwa menemukan pemimpin yang dekat itu adalah barang mahal.
"Pemimpin yang ada seperti menjaga jarak dengan rakyat. Munculnya Jokowi dengan kesederhanaannya jelas akan menumbuhkan kepercayaan publik tentang pemimpin yang sederhana dan merakyat," kata Heri saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (23/5).
Menurut dia, masalah kesederhanaan pemimpin juga menjadi barang langka saat ini di mana publik selalu dihadapkan pada pemimpin yang berada di pucuk menara gading.
Sehingga, kata dia, figur pemimpin yang sederhana dalam kondisi saat ini jelas sangat berpengaruh pada tingkat akseptabilitas publik, yang muaranya akan memberikan kepercayaan pada pemimpin dengan kriteria tersebut.
"Menurut saya adanya pemimpin yang sederhana akan mempengaruhi akseptabilitas. Karena rakyat akan menilai bahwa tidak ada jarak antara pemimpin dan rakyat," jelasnya.
Heri menambahkan, munculnya banyak relawan dari berbagai kalangan atas dicalonkannya Jokowi sebagai presiden di Pilpres 2014 ini juga menunjukkan bentuk dukungan terhadap kepemimpinan atas figur yang sederhana dan dekat dengan rakyat.
"Itu diapresiasikan masyarakat dengan munculnya relawan-relawan Jokowi ," tandasnya.
Sebelumnya juga diketahui, Lembaga Indikator Politik Indonesia telah membuat survei mengenai elektabilitas capres pada 20-26 April 2014. Survei itu menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang mempunyai hak pilih cenderung menginginkan pemimpin yang sederhana, jujur dan memperhatikan rakyat. Berdasarkan temuan survei IPI tersebut, mayoritas masyarakat menginginkan pemimpin yang jujur dan merakyat.
sumber:http://www.merdeka.com/politik/pengamat-jokowi-bisa-dipercaya-publik-karena-sederhana.html