Petugas
kepolisian dan Bea Cukai masih mengembangkan kasus penyelundupan narkotika yang
dilakukan Tipan Prakusa (27). Namun, mereka kesulitan karena perempuan asal
Thailand itu tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa selain bahasa negaranya.
"Kami kesulitan untuk menginterogasi tersangka, karena dia hanya dapat
berbahasa Thailand dan tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa lain. Jadi kita
belum tahu akan ke mana dia membawa narkotika itu," kata Kompol P
Panjaitan, Kanit 2 Subdit 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut kepada
wartawan usai konferensi pers di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe Madya Pabean B Medan di Polonia, Medan, Jumat (16/5).
Dia memaparkan, mereka sebenarnya sudah meminta bantuan seorang mahasiswa Thailand di Universitas Sumatera Utara (USU). Namun, kebetulan dia sedang libur pulang ke negaranya.
Sementara itu, Kepala Pelayanan dan Pengawasan Kanwil Bea dan Cukai Sumut Imron mengatakan mereka mendapat sedikit informasi dari handphone yang dibawa Tipan Prakusa. Perempuan ini diduga kuat dikendalikan seseorang yang berada di luar negeri. "Kita cek HP-nya berbahasa Thailand. Namun setelah kita pancing, komunikasi tersangka terputus dengan seseorang yang mengendalikannya. Ada SMS berbahasa Thailand yang bunyinya menyatakan waktu kamu sudah habis, silakan balik kanan," katanya.
Seperti diberitakan, tim CNT Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Medan menggagalkan upaya penyelundupan narkotika di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Rabu (14/5) malam.
Mereka menangkap Tipan Prakusa (27) tak lama setelah turun dari pesawat AirAsia
QZ 123 yang membawanya dari Kuala Lumpur, Malaysia..
Warga negara Thailand ini kedapatan membawa 579,6 gram metapethamine dengan
nilai Rp 1,2 miliar. Sebagian di antaranya disimpan di dalam vaginanya, selain
di dua sol sepatu.
sumber:https://id.berita.yahoo.com/wanita-cantik-asal-thailand-ini-selundupkan-sabu-di-070019345.html