Dwight Nelson menceritakan sebuah kisah nyata tentang
pendeta di gerejanya. Pendeta itu memiliki kucing yang suka memanjat pohon di
halaman belakang, tapi kemudian takut untuk turun. Pendeta itu sudah membujuk,
dengan menawarkan susu hangat, dll.
Tetap saja kucing itu tidak mau turun. Sementara pohon itu
tidak cukup kuat untuk didaki, jadi Pendeta itu memutuskan untuk mengikat tali
ke mobilnya dan menarik ujung pohon itu hingga meringkuk. Dan Pendeta itu
berhadap bisa mencapai dan mengambil kembali anak kucingnya.
Itulah yang dilakukannya, sambil memajukan mobilnya. Pendeta
itu kemudian berpikir jika ia menariknya lebih jauh, maka pohon itu akan lebih
meringkuk dan cukup baginya untuk menggapai anak kucing itu. Namun, saat
memajukan mobilnya, ternyata talipun putus.
Lantas, ‘tuing’ pohon itu pun tegak dan anak kucing pun
langsung ‘terbang’ ke udara dan hilang dari pandangan.
Pendeta itu kaget. Ia berjalan ke seluruh tempat itu dan
bertanya apakah mereka melihat seekor anak kucing. Namun, tidak ada yang pernah
melihat anak kucing yang dimaksud.
Jadi, ia pun berdoa, “Tuhan, aku hanya melakukan ini untuk
menjaga kucingMu, dan ingin melanjutkan kerja.”
Beberapa hari kemudian ia berada di sebuah toko kelontong,
ia bertemu dengan salah satu anggota jemaatnya. Kebetulan ia melihat ke dalam
keranjang belanja dan kagum melihat makanan kucing ada di antaranya. Ia tahu
bahwa wanita ini sangat pembenci kucing, dan semua orang tahu hal itu, maka
Pendeta itu bertanya, “Mengapa Anda membeli makanan kucing, padahal Anda sangat
membenci kucing?”
Wanita itu menjawab, “Anda tidak akan percaya ini.” Lalu ia
bercerita bagaimana gadis kecilnya memohon kepadanya agar ia bisa memelihara
kucing, namun tiap kali pula ia menolaknya. Hingga beberapa hari sebelumnya,
anak itu memohon kepadanya lagi, hingga akhirnya ia berkata kepada gadis
kecilnya, “Nak, jika Tuhan ingin memberimu kucing, maka aku akan membiarkanmu
memeliharanya.”
Wanita kembali bercerita kepada Pendeta, “Aku melihat anakku
pergi keluar di halaman berlutut dan berdoa meminta kepada Tuhan seekor kucing.
Dan sungguh, Pak Pendeta, Anda tidak akan percaya ini, tapi aku melihat dengan
mata kepalaku sendiri. Seekor kucing tiba-tiba terbang keluar dari langit biru,
dengan cakarnya dan mendarat tepat di depan anakku.”
Jangan pernah meremehkan kekuatan Tuhan dan rasanya Tuhan
pun punya rasa humor yang unik.
sumber:http://intisari-online.com/read/jangan-pernah-meremehkan-kekuatan-tuhan