Menggunakan kamera yang mampu merekam 7500 frame per detik,
Florian Muijres, Michael Dickinson dan rekan-rekan peneliti dari University of
Washington mempelajari bagaimana lalat merespons ancaman.
Dalam studi, mereka memperlihatkan lingkaran hitam yang terus membesar di layar pada lalat buah (Drosophila hydei) untuk mensimulasikan datangnya predator. Ternyata lalat membelok dengan cepat hanya dengan beberapa kepakan sayap.
"Lalat bisa menghitung dari mana ancaman datang, dan seperti pesawat, ia menghasilkan manuver cepat untuk menghindar ke arah yang tepat," sebut Dickinson. "Mereka melakukannya hanya dengan sedikit perubahan pada pergerakan sayap," ucapnya.
Dari video, lalat terlihat menggerakkan tubuhnya secara simultan, baik ke atas ataupun ke bawah dalam kecepatan tinggi. "Serupa dengan bagaimana helikopter bergerak. Untuk berputar, helikopter memiringkan diri ke arah yang dinginkan," sebut Dickinson.
Untuk mengonfirmasi bahwa mereka telah memahami apa yang dilakukan lalat, tim memprogram robot bersayap untuk meniru perilaku lalat. Ternyata pergerakan sayap robot menghasilkan daya putar yang sama seperti yang dihasilkan lalat.
"Cara lalat menghindari objek yang mendekat dengan cepat sama seperti kendaraan angkasa. Yang hebat adalah kecepatan respons dan halusnya perubahan yang dilakukan pada kepakan sayapnya saat mereka berputar," kata Graham Taylor, peneliti dari University Oxford yang tidak terlibat dalam studi.
Kecepatan lalat menghindar hanya separuh waktu yang kita perlukan untuk memejamkan mata saat difoto dengan flash, dan mereka menyelesaikan pergerakannya dalam waktu seperlimapuluh kali dari waktu yang kita butuhkan untuk menyelesaikan kedipan mata kita.
sumber:http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/hindari-penyerang-lalat-bermanuver-bagaikan-helikopter