Satu persatu alasan diungkap M Prio Santoso (24), pembunuh
Deudeuh AlfiSahrin, soal aksi kejinya itu. Sejumlah pengakuan mengejutkan
keluar dari mulutnya, mulai dari awal bertemu hingga akhirnya Prio menghabisi
Deudeuh.
Lelaki yang berprofesi sebagai guru bimbel ini membunuh Deudeuh lantaran tersinggung karena Deudeuh menghina fisiknya. Saat berhubungan pada kedua kalinya ini, leher Deudeuh langsung dicekik dua kali. Namun karena terus berontak Deudeuh pun dihabisi Prio dengan menjerat leher Deudeuh dengan kabel rol.
"Setelah membunuh korban, saya pulang tunggu di luar sepi," kata Prio di Polda Metro Jaya, Kamis (16/4).
Kemudian, lanjut Prio, pada pukul 20.15 WIB dia pulang dan mengunci pintu kamar dari luar dengan posisi televisi menyala. "Saya pulang dengan menggunakan topi sama masker," tutupnya.
Pengakuan demi pengakuan yang diutarakannya kepada wartawan rupanya sempat mengundang tawa. Prio yang blak-blakan juga mempunyai cerita hubungannya dengan teman satu sel dan keluarganya. Berikut adalah pengakuan konyol Prio terkait pembunuhan Deudeuh.
1.Pas
pertama hubungan intim disuruh keluar cepat
Pembunuh
Deudeuh Alfisahrin, Prio Santoso mengaku bertemu korban untuk kedua kali karena
kencan pertama tidak puas. Oleh karena itu, Prio penasaran dan ingin
berhubungan badan lagi dengan Deudeuh alais Tata alias Empi.
"Pas kejadian saya kedua kalinya ke tempat dia. Saya masih penasaran sama dia," ujar Prio saat diwawancarai di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (16/4).
Prio menjelaskan bahwa pada saat kedatangannya pertama kali pada pertengahan bulan Maret lalu, Deudeuh tidak memberikan pelayanan yang baik. Menurut Prio, Deudeuh terkesan jutek.
"Permainan pertama dia jutek. Main pertama disuruh 'keluar' cepat. Eh pas saya datang yang kedua kali malah tambah parah. Saya dihina. Emosi saya," ujarnya.
Karena emosi, dirinya kemudian mencekik korban. "Pertama main sebentar, kemarin datang lagi karena belum puas. Pas main dia maki-maki saya. Saya yang emosi akhirnya pegang leher dia. Eh dia teriak, jadi saya panik. Jadi saya berpikiran untuk membunuh," ucapnya.
2.Dihina
saat bercinta: Lu bau, hitam, dekil dan hidup lagi
Satu
persatu alasan diungkap M Prio Santoso (24), pembunuh Deudeuh AlfiSahrin, soal
aksi kejinya itu. Dia lantas menceritakan awal mula kencan kedua malam itu
hingga berakhir tragis.
Prio yang habis kerja lembur di tempat les bimbel di kawasan Pesing, Jakarta Barat, tiba di indekos Deudeuh di kawasan Jl Tebet Utara pada pukul 19.30 WIB. Setibanya di sana, dia langsung masuk mengunci pintu dan melepaskan sandal.
Saat melihat Prio, Deudeuh meminta untuk bersih-bersih lebih dulu sebelum bercinta.
"Pas masuk, kunci pintu kemudian lepas sendal dan saya disuruh korban mandi," ujar Rio saat ditemui di Ditreksrimum Polda Metro Jaya, Kamis (16/4).
Tapi, Prio menolak. Alasannya handuk yang disediakan Deudeuh basah. Sementara itu, Deudeuh juga dilihatnya melakukan bersih-bersih.
"Tapi handuknya basah. Saya enggak mau mandi. Akhirnya dikasih tissu. Setelah dia bersih-bersih, dia minta saya buka celana dan kami berhubungan badan," lanjutnya.
Baru 15 menit bercinta, tiba-tiba saja berbagai sindiran diucapkan korban pada Prio hingga membuatnya kesal dan mencekik Deudeuh."Dia bilang 'Lu lama banget sih keluarnya. Badan lu bau banget bikin gue mau pingsan. Lu item dekil lengket idup pula' gitu ke saya. Saya kesal dengarnya," tuturnya.
Dia berdalih, sebenarnya tak ada niatan untuk membunuh Deudeuh. Tapi karena terlanjur emosi, dia langsung menarik leher korban dengan tangan kanan dari posisi belakang korban.
"Saya kesal, sembari menarik leher dia saya bilang 'Lu berisik banget sih' terus dia bilang 'Lu mau ngapain sih?' terus tangan kanan saya digigit dia," kata dia lagi.
Lanjut pelaku, korban sempat teriak dan berontak merangkak karena ingin lari ke arah lemari. Tapi Prio yang panik langsung mencekik kembali pakai tangan sampai dia tidak berontak.
"Di situ keluar darah dari mulut. Saya tekan kabel roll ke lehernya. Untuk memastikan dia sudah meninggal, saya sumpal mulutnya dengan kaos kaki saya," ujarnya.
3.Dibayangi
tatapan melotot Deudeuh saat dicekik
Setelah
mencekik dan membunuh Deudeuh Alfisahrin (26), Prio Santoso mengaku kerap
dibayang-bayangi wajah korbannya. Bayangan ini terus berlangsung sampai dirinya
ditangkap polisi saat berada di rumahnya.
"Semenjak kejadian sempet terbayang bayang. Kebayang melotot saat dicekek," aku Prio saat ditanya wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/4).
Kini, Prio mengaku bayangan tersebut tidak lagi mengejarnya. Bahkan, dia sudah bisa tidur dengan nyenyak di dalam sel.
"Di sel bisa tidur tapi kepikiran istri," keluh dia.
Seperti diketahui, Prio diringkus satuan Jatanras Polda Metro Jaya di Batu Papak, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Saat itu Prio tengah tidur pulas bersama sang istri yang tengah hamil dan anaknya.
Dari tangannya, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti, yakni empat handphone, iPad, uang Rp 2,5 juta, macbook, dan laptop. Untuk mencari barang itu polisi sempat menggeledah tempat kerja Rio sebagai guru privat di Kedoya, Jakarta Barat.
4.Tak
mau diceraikan istri
M Prio
Santoso (24) kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah membunuh
seorang wanita penghibur bernama Deudeuh Alfisahrin. Dia membunuh Deudeuh
karena kesal dihina saat melakukan hubungan intim, mulai dari bau sampai dekil.
Prio kini hanya bisa menyesali perbuatannya. Sebagai ayah beranak satu dia sadar perbuatannya salah tapi malah tak mau dicerai istrinya.
"Kemarin istri jenguk sama mertua," kata Prio kepada wartawan saat ditemui di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (16/4).
Saat dijenguk, istrinya sempat menyampaikan pesan pada Prio agar tetap tegar. Dia mengaku sempat tertunduk tak berani melihat wajah istrinya.
"Istri bilang supaya saya tegar dan tanggung jawab sama apa yang saya perbuat. Saya enggak berani tengok muka istri. Selama di bui kepikiran istri, enggak tahu deh kalau istri nanti minta cerai atau enggak. Saya enggak mau cerai sama istri," ucap bapak satu anak ini.
Sejak menikah setahun lalu, Prio dan istrinya tinggal di Bogor. Baru sebulan ini dia indekos.
Prio dan istri dulunya sama-sama mahasiswa yang menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor. Tapi di tengah jalan, kuliah Prio terhenti karena tak punya biaya.
"Keluar akhir 2013. Jurusan pertanian. Keluar langsung jadi guru bimbel. Istri masih kuliah, baru lulus. Bentar lagi dia mau wisuda," pungkasnya.
5.Disindir
teman satu sel
Pembunuhan
yang dilakukan terhadap Deudeuh Alfisahrin (26) membuat Prio Santoso harus
meringkuk di balik jeruji besi Polda Metro Jaya. Prio ditangkap di Batu Papak,
Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat saat tertidur pulas bersama sang istri.
Kini, Prio sudah dua malam menginap di sel. Selama di dalam sana, dia sempat berkenalan dengan dua orang tahanan lain yang sudah lebih dulu menjalani masa penahanan.
"Kenalan sama yang satu penjara (SN sama SA). Usia mereka lebih tua," ungkap Prio kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/4).
Prio mengaku, kasus pembunuhan yang dilakukannya terhadap pemilik akun @tataa_chubby ini ternyata juga diketahui sejumlah tahanan. Informasi tersebut mereka dapatkan dari pemberitaan di televisi.
"Oh, lo yang di tv ya? Yang terkenal itu," ujar Prio menirukan suara rekan satu selnya itu.
Seperti diketahui, Prio diringkus satuan Jatanras Polda Metro Jaya di Batu Papak, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Saat itu Prio tengah tidur pulas bersama sang istri yang tengah hamil dan anaknya.Dari tangannya, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti, yakni empat handphone, iPad, uang Rp 2,5 juta, macbook, dan laptop. Untuk mencari barang itu polisi sempat menggeledah tempat kerja Rio sebagai guru privat di Kedoya, Jakarta Barat.