Tapi lagi-lagi, tak ada infrastruktur jika tak ada uang. Semakin bagus
infrastruktur baik itu sarana transportasi, jalan tol, gedung bertingkat,
hingga satelit di sebuah negara, semakin berkembang pula negara itu, dan
terkadang semakin banyak juga biaya yang harus dikeluarkan. Tak jarang
pembangunan infrastruktur juga butuh banyak pinjaman.
Bicara soal mahal, ada sejumlah pembangunan proyek konstruksi atau
infrasruktur termahal di dunia. Seperti dilansir dari The Richest,
Selasa (5/1/2016), berikut daftar 10 Mega Proyek Bombastis Paling Mahal di Dunia
10. The Channel Tunnel
Proyek kereta bawah tanah yang juga disebut Chunnel ini adalah proyek
termahal ke-10 dalam daftar. Chunnel dibangun Terowongan membentang di bawah
bentangan air antara pantai selatan Inggris dan pantai utara Perancis.
Proyek ini menelan biaya US$ 22,4 miliar atau sekitar Rp 309,6 triliun jika
dikonversi ke kurs sekarang (Rp 13.825 per dolar AS). Tak heran kereta bawah tanah
ini adalah proyek yang mahal. Bahkan pembangunan proyek ini melibatkan 15
perusahaan Perancis dan Inggris.
Terowongan mulai dilubangi pada 1988, dan di 1994 proyek ini mulai
beroperasi. Namun sayang, kala dibangun proyek ini memakan korban 10 orang pekerja.
Channel Tunnel terdiri dari tiga bagian: dua rel terowongan dengan diameter
25 feet, dan satu layanan terowongan dengan diameter 16 feet.
Setiap rentang panjangnya 31 mil di bawah tanah.
9. The Big Dig

Perencanaan hingga pembangunan Big Dig memakan biaya sekitar US$ 23,1 miliar
atau sekitar Rp 319,9 triliun. Proyek ini harus dilakukan dengan pembuatan
jalur kembali di beberapa jalan raya utama di wilayah Boston. Arteri utama dari
jaringan jalan di daerah, Route I-93, dialihkan untuk langsung ke bawah jantung
kota.
Proyek ini terganjal dengan masalah keuangan dan administrasi, termasuk
beberapa kelemahan desain utama yang harus dibayar negara sekitar US$ 400 juta.
Tragisnya, konstruksi memakan satu korban jiwa, ketika beton jatuh ke mobil
dari langit-langit Channel Tunnel Fort Point.
Banyak kendala yang menhadang proyek ini, termasuk beberapa kapal yang karan
yang harus diperiksa sebelum dipindahkan. Alhasil, pembangunan proyek ini molor
10 tahun dari jadwal yang ditetapkan.
8. Kansai International Airport
Bandara Internasional Kansai
diperkirakan menelan biaya pembangunan sekitar US$ 29 miliar atau sekira Rp
400,9 miliar. Bandara ini terletak di Jepang, di tengah-tengah Teluk Osaka, di
sebuah pulau buatan manusia, yang dibangun untuk menahan gempa bumi dan
gelombang pasang daerah yang terjadi cukup sering.
Bandara ini dibangun dui atas
perairan karena untuk menghindari keluhan kebisingan jika dibangun di tengah
kota. Rencana pembangunan kereta ini diperkenalkan pada tahun 1960.
7. California High Speed Rail

Proyek ini dimulai pada 2015 dan
fase pertama ditargetkan bakal selesai pada 2029. Namun dana proyek ini sudah
membengkak dari investasi awal. Fase pertama bakal menghubungkan beberapa kota
besar di Amerika Serikat dengan kereta cepat, yang merupakan janji dari
Presiden Barrack Obama.
CEO dari proyek ini, Jeff Morales
mengatakan, meski proytek bakal menelan biaya US$ 33 miliar atau Rp 456 triliun
dan lebih dari yang diperkirakan, biaya akan turun karena penerapan teknologi
baru yang canggih.
Proyek ini akan menghubungkan Merced
ke Bakersfield, dan pada akhirnya akan menghubungkan San Fransisco dan Los
Angeles dengan kecepatan kereta mencapai 220 mil per jam.
6. Songdo International Business
District
Proyek ini dibangun di atas tanah
reklamasi laut di Seoul, Korea Selatan, Songdo IBD diperkirakan menelan biaya
lebih dari US$ 40 miliar atau sekitar Rp 553 triliun. Ini akan menjadi
"kota pintar" lain dari yang lain, lengkap dengan WiFi di
mana-mana, tanaman daur ulang otomatis, dan inovasi teknologi lainnya.
Beberapa replika landmark
dari kota-kota lain akan dibangun di sana, termasuk salah satu dari Central
Park. Yang satu ini akan memiliki sebuah pulau kecil penuh kelinci, dan rusa
yang berkeliaran. Songdo IBD sedang dibangun untuk menarik bisnis dan
wisatawan, dan akan berlokasi dekat dengan Bandara Internasional Incheon.
5. Dubailand
Konstruksi dari proyek ini sempat
dihentikan pada 2208 karena krisis keuangan di Dubai, dan dilanjutkan kembali
pada 2013. Investasi proyek sejauh ini mencapai US$ 76 miliar lebih atau jika
dirupiahkan mencapai Rp 1.050 triliun lebih.
Jika selesai, proyek ini akan
menjadi salah satu tempat hiburan yang terbesar dan paling mahal di dunia.
Sebuah Disney theme park, teater IMAX, dan atraksi lainnya masuk dalam rencana.
Aspek desain dari Dubailand akan
dibuat mengacu pada cerita rakyat Arab, khususnya kisah Seribu Satu Malam.
4. King Abdullah Economic City

Setelah selesai, King Abdullah
Economic City (KAEC) diperkirakan menelan biaya pembangunan senilai US$ 86
miliar atau sekitar Rp 1.188 triliun.
Berjarak 1 jam dari Mekah, kota ini
pasti akan menjadi objek wisata baru besar untuk Arab Saudi. Kota ini akan
mencakup beberapa hotel kelas tinggi, villa mewah banyak, beberapa universitas
bergengsi, dan bandara besar.
The KAEC sebagian besar dibangun
oleh kelompok real estate Emaar Properties. Perusahaan ini dikenal dalam
membangun gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, di pusat kota Dubai.
3. Kashagan Fields
Kashagan Fields adalah proyek
pengeboran minyak yang terletak di Laut Kaspia, dan mewakili penemuan minyak
terbesar dalam 40 tahun terakhir. Untuk membuat proyek ini membutuhkan
investasi sekitar US$ 116 atau setara Rp 1.608 triliun.
Operasional dari sumur minyak ini
diperkirakan bisa memproduksi 90 ribu barel per tahun mulai 2017 nanti. Total
cadangan yang yang bisa dieksplorasi di sumur tersebut mencapai 13 miliar
barel.
Kebocoran pipa dan kesulitan lainnya
menyebabkan proyek ini molor. Salah satu persoalan lain adalah lapangan minyak
ini berada di bawah tekanan tinggi, yang membuat pengeboran di sana sangat
berbahaya.
Para mitra yang terlibat dalam
pembangunan ini adalah Shell, Exxon Mobil, Total, China National Petroleum
Corp, KazMunaiGas, INPEX, dan AgipKCO, dengan Shell bertanggung jawab untuk
tahap produksi.
2. International Space Station
Pembuatan proyek stasiun Luar
Angkasa Internasional menelan biaya sekitar US$ 150 miliar atau Rp 2073,3
miliar hingga selesai. Angka itu mungkin tampak mengejutkan, tetapi perlu
diingat biaya ini dibagi ke beberapa negara. Mereka adalah Amerika Serikat,
Rusia, Kanada, Jepang, Belgia, Denmark, Perancis, Jerman, Italia, Belanda,
Norwegia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.
ISS diperkirakan akan jatuh ke laut
di 2020, tepat setelah 26 tahun orbit ini beroperasi. Roket Rusia dan Space
Shuttle adalah alat utama yang digunakan untuk membuat ISS.
1. The US Interstate Highway System
Pada 2015, sistem jaringan jalan tol
ini telah membebani pembayar pajak senilai US$ 459 miliar atau sekitar Rp
6.345,6 triliun. Presiden yang bertanggungjawab atau pebangunan proyek ini
adalah Dwight D Eisenhower.
Idenya bukan hanya soal
transportasi, karena menurutnya akses ini bisa membantu memobilisasi infanteri
saat darurat, dia juga mengajukan proyek ini krusial untuk pertahanan nasional.
Proyek ini
dimulai pada 1956. Pembangunan melubatkan membuat rute baru dan mengubah rute
lama menjadi interstate. Negara pertama yang diselesaikan terlebih dahulu
adalah Nebraska pada 1974. (Zul/Ndw)
sumber:http://bisnis.liputan6.com/read/2404410/10-proyek-spektakuler-termahal-di-dunia?p=4