Berdasarkan pengamatan
astronom, sebuah batu angkasa luar berukuran besar diprediksi bertabrakan
dengan Bumi jika berbelok dari jalurnya. Menurut ilmuwan NASA, batu dengan
panjang 120 meter itu akan mendekati planet kita pada 2 Agustus.
Para ahli mengatakan, asteroid
itu berpotensi menjadi penyebab kiamat atau malapetaka karena dapat memicu
kepunahan -- sebab, diperkirakan, Bumi
akan kembali mengalami Zaman Es.
Jika asteroid tersebut
menghantam Bumi, maka debu-debunya akan menyelimuti planet dan menyebabkan suhu
rata-rata dunia turun hingga 8 derajat Celsius. Menurut ilmuwan, dampak global
itu akan bertahan hingga beberapa tahun.
Menurut Charles Bardeen dari
National Center for Atmospheric Research, suhu yang mungkin akan dialami Bumi
setara dengan Zaman Es.
"Ini akan menjadi waktu
yang tak menyenangkan," ujar Bardeen memperingatkan kemungkinan itu.
NASA memiliki program khusus
untuk mengawasi pergerakan komet yang berjarak 7,4 juta kilometer dari Bumi --
disebut "close approaches".
Jadi, apakah batu angkasa itu
mengancam kehidupan kita?
Untungnya, asteroid bernama
2016 NX22 itu akan melintasi Bumi di jarak aman, yakni 4,5 juta kilometer.
Namun berdasarkan ukurannya,
2016 NX22 masih dikategorikan sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya karena
panjangnya lebih dari 100 meter. Selain itu, karena lintasannya belum pasti,
maka benda angkasa luar itu dianggap sebagai ancaman.
Para pencetus teori konspirasi
pun mengklaim, asteroid besar itu akan menabrak dan menghancurkan Bumi pada
minggu depan. Demikian seperti dikutip dari Daily Star, Kamis (28/7/2016).
Namun tahun lalu NASA menyebut
bahwa tak ada asteroid yang akan menghantam Bumi hingga ratusan tahun ke depan.
"NASA tak asteroid atau komet yang berada di jalurnya
bertabrakan dengan Bumi akhir-akhir ini, sehingga kemungkinan adanya tabrakan
besar sangat kecil," ujar juru bicara NASA.
"Bahkan, tak ada obyek
besar yang kemungkinan akan menghantam Bumi hingga beberapa ratus tahun ke
depan."
"NASA juga telah membuat
deteksi asteroid menjadi prioritas utama, dan mengembangkan strategi untuk
mengidentifikasi asteroid yang dapat menimbulkan risiko bagi planet kita,"
jelasnya.
Isu kiamat yang telah
disanggah oleh NASA tak hanya itu saja. Beberapa hari yang lalu, kelompok End
Times Propechies menyebut bahwa Jumat, 29 Juli 2016, akan menjadi akhir dari
kehidupan di dunia.
Kelompok yang dikenal gemar
mengembuskan isu kiamat itu memprediksi, bergesernya kutub magnetik Bumi akan
memulai serentetan peristiwa yang menyebabkan kiamat.
Walaupun faktanya pergerakan
kutub magnetik utara telah meningkat pada Abad ke-20 dan bergeser sekitar 64,3
kilometer per tahun, namun NASA menganggap hal itu sebagai fenomena yang wajar
dan terus berlangsung.
sumber:http://global.liputan6.com/read/2563767/asteroid-besar-akan-hantam-bumi-pada-2-agustus-2016