Minggu, 04 November 2012

Menjaga Pergaulan


 
"Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut"
                                                                  (Amsal 1:10)

Seberapa jauh pergaulan bisa mempengaruhi kita? Kenyataannya, seringkali bagaimana sikap dan perilaku kita hidup sangat tergantung dari pertemanan kita. Jika lingkungan pertemanan baik maka kita pun begitu, tapi sebaliknya apabila ada dalam 'circle of friends' yang buruk maka kita pun ikut-ikutan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan pula. Mungkin awalnya kita bisa menolak, tetapi lama kelamaan kita akan mulai memberi toleransi dan terjerumus dalam dosa. Ada banyak orang-orang yang tadinya hidup baik lalu kemudian berubah menjadi sosok baru yang tidak lagi peka terhadap dosa. Semua yang buruk jadi biasa-biasa saja, hati nurani kita tidak lagi berfungsi dan disanalah iblis akan berpestapora merusak dan menghancurkan kita.


Sejak dahulu Salomo sudah mengingatkan kita akan pentingnya memperhatikan lingkungan pertemanan kita. "Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut." (Amsal 1:10). Ini sebuah pesan singkat yang sesungguhnya sangat penting untuk kita cermati. Salomo dengan hikmatnya sudah melihat kecenderungan manusia untuk jatuh ke dalam dosa akibat bujukan dari orang lain. Orang yang bisa membujuk kita tentu orang yang dekat dengan kita, setidaknya kita kenal. Orang-orang yang dikuasai dosa akan selalu mencari orang lain untuk mengikuti gaya hidup mereka yang salah. Dan kita kerap menuruti mereka lewat banyak alasan. Gengsi jika menolak, takut dianggap kuno, ketinggalan jaman, kampungan dan sebagainya bisa menjadi awal bagi kita untuk mulai menuruti bujukan mereka. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk mengindahkan pesan Salomo ini.

Jika kita rajin membaca Alkitab, kita tentu sudah paham betul akan bahaya dosa yang begitu banyak ditulis disana. Mungkin semua berawal dengan sederhana lewat keinginan-keinginan daging yang menjanjikan kesenangan, kenikmatan dan hal-hal menggiurkan lainnya yang ditawarkan pada kita. Tetapi ingatlah bahwa meski terlihat sepele namun hal seperti ini bisa menjadi awal datangnya bencana. Dalam Yakobus kita bisa melihat firman Tuhan berbunyi seperti ini: "Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:15). Sebuah keinginan untuk sedikit-sedikit keluar dari kehendak Tuhan bisa jadi biasa saja di mata kita. Tapi ketika keinginan kemudian akan dibuahi dan melahirkan dosa. Dan ketika dosa menjadi matang dalam diri kita, maut pun akan hadir. Ini adalah hal yang sangat serius yang harus kita perhatikan mengingat kita hidup di dunia yang dipenuhi orang-orang sesat. Mereka akan terus menawarkan banyak kenikmatan yang sangat dirindukan oleh daging kita. Itulah sebabnya kita benar-benar harus berhati-hati dalam lingkungan pergaulan kita. Jangan-jangan bukannya menjadi terang dan garam tetapi malah ikut terseret arus kesesatan dunia.

Seperti apa bentuk keinginan-keinginan yang bisa berbuah dosa dan melahirkan maut itu? Paulus pernah merincinya."Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya." (Galatia 5:19-21a). Dan terhadap pelaku dari semua itu dikatakan tidak akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah. (ay 21b). Lihatlah poin-poin keinginan yang dikatakan bisa melahirkan maut itu. Bukankah itu bukan lagi hal yang asing bagi kita hari ini? Dimana-mana ada potensi penyesatan, dan apabila tidak hati-hati maka kita bisa dengan mudah masuk di dalamnya.

Firman Tuhan mengingatkan kita agar berhati-hati dalam bergaul. "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33). Kita harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh kepada siapa kita bergaul. Kita memang tidak boleh memusuhi mereka, kita bahkan perlu menjangkau orang lain agar bisa diselamatkan. Tetapi penting pula bagi kita untuk berhati-hati agar jangan termakan bujukan mereka, dan bukannya kita yang membawa mereka ke dalam terang tapi malah kita yang terjerumus masuk ikut-ikutan ke dalam dosa.

Perhatikanlah hikmat Salomo kemudian berkata:  "..mereka menghadang darahnya sendiri dan    mengintai nyawanya sendiri" (Amsal 1:18). Inilah yang dialami oleh orang-orang yang melakukan dosa. Peran kita adalah untuk menyadarkan dan menyelamatkan mereka dari kebinasaan bukannya malah ikut-ikutan masuk ke dalamnya. Dunia yang kita tinggali saat ini memang penuh dengan kegelapan lengkap dengan berbagai penyesatannya. Tetapi kita jangan sampai serupa dengannya. Firman Tuhan pun mengingatkan "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2). Segala perbuatan dosa sesungguhnya berasal dari Iblis. Dan Yesus pun sudah hadir ke dunia atas besarnya kasih Allah pada diri kita untuk membinasakan semua itu. Alkitab menyatakan demikian: "barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu." (1 Yohanes 3:8). Semua sudah dikalahkan Yesus lebih dari 2000 tahun yang lalu, oleh karena itu kita seharusnya tidak lagi terjebak ke dalam tipu muslihat iblis yang akan terus berusaha menggiring kita untuk binasa lewat banyak cara. Dosa-dosa memang bisa dikemas dengan indah dan penuh kenikmatan, tetapi apa yang sesaat itu sama sekali tidak sebanding dengan akibat yang harus kita tanggung selamanya kelak. Hari ini marilah kita sama-sama mawas diri memperhatikan pergaulan kita dan terlebih lagi menjaga diri kita agar tidak termakan bujuk rayu mereka yang berdosa. Jadilah agen-agen Tuhan yang berperan dalam menyelamatkan mereka dan bukan sebaliknya, menuruti mereka untuk turut berbuat dosa.

Say no to sin right away before it overcomes you
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar