
Setidaknya, purwarupa baju antariksa teranyar milik NASA itu baru saja rampung menjalani pengujian. Sejumlah teknologi yang tertanam dalam baju diperbaiki secara detail. Ini adalah perombakan besar-besaran pertama terhadap baju astronaut NASA sejak 1998.
Baju astronaut bernama Z-1 ini berwarna dasar putih dengan aksen hijau
jeruk nipis di beberapa bagian. Bahannya kuat dan sangat lentur.
Dirancang terutama untuk mempermudah astronaut bermanuver di ruang nol
gravitasi di antariksa. Astronaut juga bakal lebih cekatan berjalan di
permukaan planet atau asteroid.
"Desainnya modis. Sangat mirip dengan yang dikenakan karakter Buzz Lightyear," ujar Amy Ross, salah satu insinyur yang bertanggung jawab untuk pengembangan Z-1, Jumat 21 Desember 2012.
Yang membedakan Z-1 dengan kostum Buzz tentu saja bagian belakangnya. Jika Buzz melengkapi bajunya dengan sepasang sayap mini untuk terbang, tidak demikian dengan baju milik NASA. Z-1 tidak memerlukan sayap, karena astronaut sudah bisa melayang di antariksa.
NASA akan melengkapi Z-1 dengan ransel pendukung yang dipasang di bagian belakang. Ransel bernama PLSS 2.0 ini akan mengantikan ransel lama yang sensitif terhadap kontaminasi dan boros oksigen, sehingga menyulitkan astronaut berjalan jauh. "Ransel yang baru lebih efisien dan tidak rentan kontaminan," ujar Ross.
Ia mengatakan, purwarupa Z-1 sangat fleksibel, tapi juga agak berat. Baju astronaut model lama memiliki bobot sekitar 45 kilogram. Sedangkan Z-1 seberat 72 kilogram. Bahkan di Mars--planet dengan gravitasi sepertiga dari Bumi--selisih bobot itu bisa membuat perbedaan yang signifikan.
Z-1 akan menggantikan EMU (Extravehicular Mobility Unit), baju antariksa yang selama ini digunakan para astronaut NASA. EMU sebenarnya hanya dirancang untuk misi pembangunan Stasiun Antariksa Internasional dan penjelajahan bulan selama misi Apollo. "Z-1 harus siap lepas landas pada misi pertama sekitar tahun 2015," ujar Ross.
"Desainnya modis. Sangat mirip dengan yang dikenakan karakter Buzz Lightyear," ujar Amy Ross, salah satu insinyur yang bertanggung jawab untuk pengembangan Z-1, Jumat 21 Desember 2012.
Yang membedakan Z-1 dengan kostum Buzz tentu saja bagian belakangnya. Jika Buzz melengkapi bajunya dengan sepasang sayap mini untuk terbang, tidak demikian dengan baju milik NASA. Z-1 tidak memerlukan sayap, karena astronaut sudah bisa melayang di antariksa.
NASA akan melengkapi Z-1 dengan ransel pendukung yang dipasang di bagian belakang. Ransel bernama PLSS 2.0 ini akan mengantikan ransel lama yang sensitif terhadap kontaminasi dan boros oksigen, sehingga menyulitkan astronaut berjalan jauh. "Ransel yang baru lebih efisien dan tidak rentan kontaminan," ujar Ross.
Ia mengatakan, purwarupa Z-1 sangat fleksibel, tapi juga agak berat. Baju astronaut model lama memiliki bobot sekitar 45 kilogram. Sedangkan Z-1 seberat 72 kilogram. Bahkan di Mars--planet dengan gravitasi sepertiga dari Bumi--selisih bobot itu bisa membuat perbedaan yang signifikan.
Z-1 akan menggantikan EMU (Extravehicular Mobility Unit), baju antariksa yang selama ini digunakan para astronaut NASA. EMU sebenarnya hanya dirancang untuk misi pembangunan Stasiun Antariksa Internasional dan penjelajahan bulan selama misi Apollo. "Z-1 harus siap lepas landas pada misi pertama sekitar tahun 2015," ujar Ross.
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA. JANGAN LUPA UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KARENAMASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUANYA
ARTIKEL TERKAIT :
Artikel Bebas
- Ajaib, Pasangan Lansia Ini Selamat dari Kebakaran California Setelah Berendam di Kolam Renang Selama 6 Jam
- Kata Fahri Hamzah: Kita Enggak Usah Ngomongin Ahok Lagi
- Sehebat Apakah Para Hacker Dari Korea Utara?
- Ini Dia Gaji Anies-Sandi Saat Resmi Pimpin DKI Nanti
- Peraturan Baru: Segera Registrasi Ulang Agar Kartu SIM Prabayar Anda Tidak Diblokir
- Terciduk, Pesta Seks Kaum Gay di Harmoni Jakarta
- Kalau Sudah Waktunya Tuhan, Setya Novanto Pasti Masuk Penjara!
- Hati-Hati, Pornografi Memiliki Efek Mengerikan pada Otak dan Tubuh
- Inilah 5 Ancaman Donald Trump yang Paling 'Ekstrem'
- Fakta Seks, Mengapa Pria Lebih Cepat Capai Klimaks Dibandingkan Wanita?
- ISIS Memberikan Hadiah 1 juta USD Kepada Siapa Saja yang Bisa Membunuh Gadis Cantik Ini
- 5 Presiden di Dunia yang Menolak Gaji Dari Negara
- Wow, Ahok Menang Telak dalam Twitter Polling yang Dibikin Iwan Fals
- Inilah Ramalan Nostradamus soal Nasib Donald Trump
- 7 Faktor yang Menyebabkan Anda Ditolak Saat Melamar Pekerjaan
- Jangan Kaget, Ini Dia Jenis Film Porno yang Disukai Wanita!
- Ternyata Ada Oknum Perwira Polda Metro Mencoba Merayu Jessica Wongso
- Empat Cerita Menyedihkan Jessica, Tidur Bersama Kecoak Sampai Ditelanjangi Polwan
- Ditemukan, Penjara Mengerikan untuk Para 'Budak Seks' ISIS
- 7 Barang Usang di Rumah yang Bisa Memiliki Nilai sangat Tinggi
- Inilah Enam Tipe Orang Tua yang Bisa Merusak Masa Depan Anak
- Ini Alasannya Kenapa Banyak Cewek yang Rela Mengumbar Aurat di Bigo Live
- Inilah Kekayaan Gembong Narkoba Joaquin Gezman Dari Mexico yang Membuat Orang Tercengang!
- Ciri-ciri Rumah Makan yang Menggunakan Jin Sebagai Penglaris Agar Laku Keras!
- Ini Dia 4 Tipe Stalker di Medsos