Namaku Ibrahim Hadi, sejak kecil aku sudah suka
dengan komik dan juga majalah, bahkan majalah milik mamaku, karena aku suka
sekali melihat gambar wanita-wanita cantik dan tokoh-tokoh kartun yang
membawaku tenggelam dalam imajinasi.
Aku melarikan diri dalam imajinasiku, karena
ayahku yang keras dan sering memahiku, sekalipun tidak pernah memukul
teriakannya sudah cukup membuatku sangat tertekan. Aku selalu berharap dia
tidak sering-sering dirumah, aku merasa sangat terluka dengan semua
perlakuannya.
Kondisi itu membuatku sangat kesepian dan merasa
kekosongan dalam hatiku. Hingga aku bertumbuh menjadi remaja, imajinasiku
semakin berkembang. Terlebih suatu hari seorang temanku memperkenalkan
komik-komik erotis.
Imajinasiku semakin liar, dengan skenarioku
sendiri tokoh-tokoh komik superhero bisa mengalami pelecehan seksual bahkan
pemerkosaan. Bahkan akhirnya aku bisa menuangkan semua itu dalam gambar-gambar
yang kubuat sendiri. Berangkat dari komik-komik itu aku menjadi terikat dengan
onani. Semakin menyimpang ceritanya, menjadi semakin menggairahkan dan seru
bagiku.
Namun tanpa kusadari, imajinasi liarku dan rasa
kesepian itu menjadi belenggu yang membuatku sulit bersosialisasi, seringkali
aku merasa berat untuk bergaul secara wajar dengan lawan jenis. Saat aku kesal
dan merasa sakit hati karena wanita-wanita itu, walau dalam dunia nyata aku tak
pernah berinteraksi dengan dia, tapi dia akan masuk dalam skenario imajinasiku.
Aku akan membayangkan dia dilecehkan dan ditekan oleh nafsu laki-laki.
Hingga suatu hari, suatu yang naas kualami.
Sebuah mobil menabrak sepeda motor yang kutunggangi. Beberapa bagian tulangku
patah dan membuatku terpaksa terbaring di tempat tidur. Aku menjadi frustrasi
dan depresi, terutama karena aku tidak bisa menyalurkan semua imajinasiku dalam
gambar. Namun dimasa-masa itu, sesuatu yang tak terduga terjadi. Seorang
temanku berkunjung dan membawa teman wanita yang diperkenalkannya kepadaku.
Ternyata aku dan wanita itu menemukan kecocokan,
singkat cerita akhirnya kami menikah. Aku berpikir jika aku menikah maka
kebutuhan seksku akan terpenuhi sehingga tidak lagi terikat dengan semua
imajinasi kotor itu. Tetapi faktanya tidak begitu, diam-diam aku tetap hidup
dalam imajinasi liarku.
Bahkan aku mengalami masalah ketika berhubungan
seks dengan istriku, seringkali aku tidak bisa ejakulasi jika tidak berfantasi
dengan tokoh-tokoh komik itu. Aku bergumul dan takut untuk berterus terang
kepada siapapun juga, terutama istriku sendiri. Di sisi lain aku merasa
bersalah, tetapi aku merasa menyimpan kepalsuan pada istriku. Hidupku menjadi
semakin berat dan terus terintimidasi. Dibilang hal kecil juga tidak bisa, karena
itu merupakan sebuah perzinahan, sebuah pengkhianatan dalam pernikahan.
Kembali, sesuatu yang tidak kuharapkan terjadi.
Istriku tiba-tiba didiagnosa mengidap kanker. Hal itu membuatku semakin merasa
bersalah, apakah semua yang terjadi ini akibat dari dosa-dosaku? Dosa yang
selalu kututup-tutupi selama ini. Tetapi rasa takutku membuatku tidak bisa
terbuka kepada istriku, tapi aku memutuskan untuk berseru kepada Tuhan.
"Tuhan, jika aku melepas semua dosa-dosa
percabulan yang mengikatku selama ini, maukah Tuhan berjanji tidak
meninggalkanku kesepian lagi? Aku minta Engkau tidak pernah meninggalkan aku
jika aku harus melepaskan ini. Aku mau bertobat, aku mau dilepaskan dari ikatan
dosa ini."
Setelah aku membuat komitmen di hadapan Tuhan,
sebuah keberanian untuk mengaku ke pada istriku dan meminta maaf darinya
muncul. Ternyata hal itu membuat hubungan kami dipulihkan.
Pertolongan dan kebebasan hanya kudapatkan dari Tuhan Yesus. Ketika aku berserah kepada-Nya,
"Tuhan aku tidak sanggup, Engkau yang harus
melakukannya untuk menguduskan aku, menyerahkan dosa-dosaku, aku menyerahkan
kelemahanku. Maka kini bagian-Mu." Setelah itu aku merasakan damai
sejahtera mendampingi istriku yang terbaring di rumah sakit.
Beberapa hari sejak kuputuskan untuk bertobat,
istriku meninggal. Tapi aku tidak mengutuki Tuhan dan aku tidak kecewa
kepada-Nya. Aku tak tahu kenapa, namun saat itu aku begitu kuat melepas
kepergian istriku. Aku percaya bahwa semua itu adalah kedaulatan Tuhan, Tuhan
yang memberi dan Tuhan yang mengambil.
Ditengah rasa sedih karena kematian istriku, aku
menemukan buku hariannya. Semua tulisan-tulisannya menguatkanku untuk terus
bergantung kepada Tuhan. Aku merasakan damai sejahtera dan benar-benar lepas
dari imajinasi-imajinasi liar dan erotika itu. Karena kasih Tuhan dan damai
sejahtera dari-Nya telah membuatku terpelihara.
sumber:http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/detail/id/9/news/130418192728/limit/0/Komik-Membelengguku-Dalam-Imajinasi-Liar-Erotis.html
Sumber Kesaksian : Ibrahim Hadi
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !