Rabu, 05 Juni 2013

Seorang gadis menjadi korban pemerkosaan geng motor XTC

Bagikan Artikel Ini :
Bunga (bukan nama sebenarnya), tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat diperiksa di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Pekanbaru.

Remaja berusia 16 tahun yang menjadi korban pemerkosaan oleh salah seorang anggota geng motor XTC Pekanbaru yang diketahui bernama Putra, masih trauma mengingat peristiwa nahas yang menimpa dirinya.


Kamis (30/5) siang, kepada penyidik PPA korban mengaku malu. Bahkan, hampir setiap hari korban menangis ketika mengenang peristiwa pahit yang dialaminya itu.

"Korban masih trauma. Keluarga korban juga sangat terpukul dengan kejadian ini," kata salah seorang penyidik PPA yang enggan namanya disebutkan.
Pantauan Tribun, korban datang ke Mapolresta Pekanbaru didampingi ibunya berinisial SM(36). Dia datang sekitar pukul 10.30 WIB. Kemudian, sekitar pukul 11.00 WIB, korban langsung masuk ke ruang Unit PPA Polresta Pekanbaru. Korban dimintai keterangannya sampai pukul 13.00 WIB.

Kepada wartawan, korban enggan bercerita banyak terkait peristiwa yang dialaminya. Korban hanya berharap agar pelaku dihukum seumur hidup. "Saya berharap pelakunya dihukum seumur hidup, karena saya dan keluarga besar saya, tidak bisa menerima kejadian ini," kata korban kepada sejumlah wartawan, usai memberikan keterangan di ruang PPA Polresta Pekanbaru.

Pelaku, sebut ibu korban, merupakan kekasih anaknya yang baru dikenal sekitar dua bulan lalu. Awal pertama kali mereka bertemu, yaitu di Stadion Utama Riau. Mereka saling tukar nomor handphone. Setelah itu, hubungan mereka berlanjut hingga akhirnya, pelaku nekat memerkosa Bunga.

Pelaku, tidak hanya sekali melakukan perbuatan tidak senonoh kepada Bunga, tapi berulang kali. Pertama pada 8 Mei lalu, kemudian yang kedua, 10 Mei.
"Peristiwa itu, terjadi di markas besar geng motor XTC Pekanbaru, yaitu di Stadion Utama Riau," kata perempuan paruh baya ini, yang tinggal di Perum Beringin Jaya.

Dari pengakuan Bunga, pada 8 Mei lalu sekitar pukul 13.00 WIB, pelaku meghubungi Bunga melalui handphone untuk janjian ketemu. Kemudian sorenya, Bunga bertemu dengan pelaku. Setelah ketemu, pelaku langsung mengajak Bunga ke markas besar XTC Pekanbaru yang saat itu, situasi di Markas Besar XTC dalam keadaan sepi.

Setiba di markas besar XTC, pelaku langsung memaksa bunga untuk naik ke atas bedeng, tapi Bunga menolak. Namun setelah didesak, akhirnya Bunga terpaksa untuk naik ke atas bedeng.

"Setiba di atas bedeng, pelaku langsung merayu anak saya (Bunga) untuk berhubungan intim, tapi anak saya menolak dan berteriak minta tolong. Tapi karena situasi di lokasi bedeng sepi, akhirnya pelaku berhasil memperkosa anak saya di bedeng tersebut," ungkap ibu korban.

Usai diperkosa, Bunga langsung diantarkan pulang. Setelah itu Bunga langsung minta putus melalui handphone, tapi pelaku tidak mau. Kemudian pada 10 Mei, pelaku kembali mengajak Bunga ke Markas Besar XTC Pekanbaru. "Anak saya kembali ditindih oleh pelaku," tuturnya.

Awalnya, dia tidak percaya dengan informasi dari pihak kepolisian, tapi setelah dikonfirmasi ke Bunga, ternyata benar. "Saya langsung shock waktu mengetahui kejadian ini, karena anak saya ini jarang keluar rumah," ujarnya.
Bunga, merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Saat ini Bunga duduk di kelas III salah satu SMP di Pekanbaru. Ayahnya, telah meninggal beberapa tahun lalu. Selama ini, hanya dia yang menafkahi Bunga beserta kakak dan dua orang adik Bunga.

"Sehari-hari, saya hanya bekerja sebagai tukang cuci dan setrika pakaian. Pendapatan saya, hanya Rp 900 ribu per bulan. Tapi akibat kejadian ini, saya tidak fokus lagi untuk bekerja. Pikiran saya, hanya ke Bunga," tambahnya.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria mengatakan, pelaku pemerkosaan terhadap Bunga sudah ditangkap. Kini kasusnya masih dalam penyidikan. Saat ini, baru dua orang korban pemerkosaan dari anggota geng motor XTC Pekanbaru yang sudah melapor dan telah dimintai keterangannya oleh penyidik.

"Kemungkinan masih ada korbannya yang lain.Tapi, yang melapor baru dua orang korban. Kita berharap, jika memang ada korbannya yang lain, maka segera melapor, sehingga ada rasa keadilan dan kepastian hukum," tuturnya.
sumber:yahoo.com




TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.

SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !





ARTIKEL TERKAIT :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar