Human Right Watch mengungkapkan data lebih banyak mengenai
korban kekerasan seksual dalam demonstrasi anti-pemerintah di Mesir. Mereka
menyatakan sekitar 100 orang wanita menjadi korban pelecehan seksual selama
aksi demonstrasi di Mesir. Sebagian dari mereka mengaku diperkosa atau
mengalami percobaan perkosaan.
Dalam serangan yang khas, sekelompok laki-laki mengepung satu perempuan dan
mulai merobek pakaian si perempuan sampai dia telanjang. Sebagian besar
korbannya juga mengaku diraba-raba.
"Tiba-tiba, aku berada di tengah, dikelilingi oleh ratusan orang dalam
lingkaran yang semakin mengecil dan kemudian mulai melakukan pelecehan,"
kata seorang korban. "Pada saat yang sama, mereka menyentuh dan
meraba-rabaku di mana-mana dan ada begitu banyak tangan di bawah bajuku dan di
dalam celanaku."
HRW menyatakan, jumlah pelecehan meningkat sejak empat hari menjelang
Presiden Muhamed Mursi lengser. "Massa diserang secara seksual dan dalam
beberapa kasus diperkosa, setidaknya 91 perempuan di Tahrir Square ... di
tengah iklim impunitas," kata pernyataan HRW, yang berbasis di New York,
dalam sebuah pernyataan.
Lembaga ini mengutip data dari Egyptian Operation Anti-Sexual
Harassment/Assault, yang membuka hotline 24 jam bagi korban kekerasan seksual.
Angkanya, 46 serangan terhadap perempuan dilakukan pada hari Minggu, 17
serangan pada hari Senin, dan 23 serangan pada hari Selasa.
HRW meminta para pejabat Mesir dan pemimpin politik "di seluruh
spektrum untuk mengutuk insiden ini dan mengambil langkah-langkah segera untuk
mengatasi tingkat kekerasan seksual yang makin mengerikan" di Tahrir
Square.
"Ini adalah kejahatan serius yang menghalangi perempuan untuk turut
berpartisipasi penuh dalam kehidupan masyarakat Mesir pada titik kritis dalam
pembangunan negara," kata Joe Stork, Direktur HRW wilayah Timur Tengah.
Beberapa korban bahkan memerlukan intervensi bedah setelah serangan.
"Beberapa dari mereka dipukuli dengan rantai logam, tongkat, dan kursi,
dan menyerang dengan pisau," katanya.
Siapa pelakunya? Ada yang mengatakan serangan yang dipentaskan oleh preman
yang menyalahgunakan kekosongan keamanan dan percaya tak akan ada proses hukum
atas tindakannya. Yang lain mengatakan serangan-serangan itu dilakukan secara
terorganisasi untuk menakut-nakuti perempuan dan menodai citra demonstrasi
anti-pemerintah. Sejauh ini, tak ada penindakan apa pun dari aparat keamanan.
sumber:http://id.berita.yahoo.com/kami-dikepung-dan-digerayangi-051743755.html
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !