Jumat, 25 Oktober 2013

5 Alasan kerja di Facebook seperti terkurung di neraka

Bagikan Artikel Ini :
Bekerja di perusahaan teknologi besar seolah menjadi mimpi banyak orang yang memang cinta dengan dunia tersebut. Namun, hal ini tak akan dirasakan oleh mereka yang bekerja di Facebook.

Seperti yang dilansir oleh The Telegraph (3/9), banyak hal yang menyebabkan bekerja untuk jejaring sosial terbesar dunia ini ibarat berada di neraka. Salah seorang mantan staf Facebook misalnya mengaku pernah diminta untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh seorang pembantu.


Selain itu, ada juga yang bilang kerja di Facebook tak manusiawi. Ibaratnya, kerja di Facebook harus siap diperintah kapan saja selama 24 jam meskipun sedang ambil cuti.


Memangnya, separah itukah kerja untuk Mark Zuckerberg? Simak saja 5 alasan kenapa kerja di Facebook bagaikan berada di neraka berikut ini:



1. Jam kerja yang teramat panjang


Keith Adams, teknisi di Facebook, mengaku bahwa dirinya diminta untuk mampu bekerja selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, untuk enam minggu dalam setahun.

Hal ini diwajibkan karena tiap teknisi akan diberikan jatah piket tahunan yang dinamakan on-call duty. Meskipun hari minggu di tengah malam sekalipun seorang teknisi yang sedang piket harus mau menerima perintah untuk mengerjakan sesuatu.


2. Tak ada privasi


Seorang teknisi Facebook yang tak mau disebutkan namanya mengaku bahwa kerja di Facebook mengharuskan semuanya untuk menjadi 'diri sendiri'.

Di banyak perusahaan, pekerja menjadikan dirinya sebagai sosok yang profesional. Namun hal ini tak ada di Facebook yang kemudian malah menimbulkan situasi tak nyaman, katanya.


3. Tak profesional


Akibat perkembangan Facebook yang terlampau cepat, dibutuhkan banyak staf yang mengakibatkan perusahaan tersebut bertransformasi menjadi sangat besar. Hal ini rupanya membuat jajaran manajemen dalam Facebook kacau balau.

Kami bertumbuh sangat cepat sehingga tak pernah mendirikan, memperkokoh, dan mengefisienkan organisasi kerja yang tepat, kata salah seorang staf.


4. Diperlakukan layaknya pembantu


Meskipun kini tercatat sebagai perusahaan dengan nilai kurang lebih USD 200 miliar, banyak karyawan Facebook yang merasa kurang diperhatikan kemakmurannya. Selain itu, ada pula yang diperlakukan semena-mena.

Saya (seorang administrator) diminta untuk melakukan pekerjaan dengan dukungan atau petunjuk minim, melayani dua pemimpin yang jarang saya temui. Mereka memperlakukan saya seperti sampah dan saya pernah diminta untuk memisahkan pakaian kotor para direktur untuk dicuci, sebut salah satu karyawan yang juga tak mau diekspos namanya.


5. Petingginya berperilaku buruk


Sebuah sumber mengatakan bahwa CEO dan COO Facebook, Mark Zuckerberg dan Sheryl Sandberg, terlalu fokus melakukan pekerjaan remeh. Selain itu, banyak juga yang menyatakan keduanya hanya bisa memiliki ide jiplakan seperti membuat aplikasi Poke yang mirip Snapchat.
sumber:http://www.merdeka.com/teknologi/5-alasan-kerja-di-facebook-seperti-terkurung-di-neraka/petingginya-berperilaku-buruk.html




TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.

SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !




ARTIKEL TERKAIT :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar