Seorang pendeta atau pastor tentunya menjadi pembimbing bagi para jemaatnya.
Setiap tindakan para pendeta akan menjadi sorotan publik, apalagi jika
perbuatan itu dinilai tidak sesuai dengan norma-norma agama.
Namun, apa jadinya jika perbuatan para pendeta ini bertolak belakang dari
pemahaman agama. Tentu saja ini akan menimbulkan kegemparan di kalangan gereja.
Ternyata ada beberapa pendeta yang terbilang telah melakukan tindakan sangat
kontroversial. Mereka melakukan pernikahan sesama jenis dengan pasangannya
masing-masing.
Sudah pasti tindakan dari para pendeta ini menuai kecaman. Namun, beberapa
pendeta ini ada yang menyebut bahwa pernikahan sesama jenis adalah hak mereka. ( Pendeta yang Mengerikan ! )
Berikut lima pendeta sesat gay nikahi pasangannya seperti dilansir dari berbagai
sumber yang ada di internet.
1. Pastor gay asal Amerika nikahi pacar lamanya
Pastor Katolik sudah pensiun, Tom Pivinski, dan
pasangan sesama jenisnya yang sudah bersama dengan dia lebih dari 20 tahun,
Malcolm Navias, menggelar pernikahan antara agama dengan upacara Yahudi pada
Senin kemarin di kediaman mereka di Kota Asbury Park, Negara Bagian New Jersey.
Mereka menikah di hari pertama pernikahan sesama jenis diperbolehkan di New
Jersey setelah dilegalisasi oleh Gubernur Chris Christie.
"Saya pikir ini sesuatu yang indah. Saya sangat bersyukur bahwa negara
bagian ini telah mengakui kesetaraan bagi semua orang," kata Pivinski
kepada surat kabar the Asbury Park Press, seperti dilansir situs the Huffington
Post, Kamis (24/10).
Di malam harinya, Pivinski dan Navias saling bergandengan tangan dan
menggelar upacara pernikahan Yahudi yang dilakukan oleh Rabbi Kraus. Rabbi
Kraus memberkati keduanya berdiri terbungkus dalam Tallit, sebuah kain ibabah
yang digunakan kaum Yahudi untuk berdoa.
Mereka saling bertukar cincin yang telah mereka pakai selama 20 tahun
belakangan ini. Tetapi sekarang mereka sudah dapat secara legal menyebut cincin
itu sebagai cincin kawin.
Setelah itu, mereka memecahkan sebuah gelas kaca yang disambut dengan ucapan
'Selamat' dan 'Mazel tov' dari para tamu. Mazel tov merupakan sebuah kata
digunakan orang Yahudi untuk mengekspresikan selamat atas sebuah peristiwa.
Pivinski kini menjadi seorang pendeta pendamping di Gereja Episkopal
Trinitas di Asbury Park, New Jersey. Dia berkata di situs itu gereja itu bahwa
Gereja Trinitas telah menjadi tempat ibadah dirinya karena keunikan sebagai
sebuah komunitas yang memiliki keberagaman iman.
Dia mengatakan karena dirinya seorang pendeta yang sudah ditahbiskan, maka
dia memiliki wewenang untuk memimpin upacara bahkan setelah pensiun. Menurut
laman Facebook miliknya, Pivinski lulus dari Universitas dan Seminari St.
Mary's di Kota Baltimore, Negara Bagian Maryland. Dia diterima di keuskupan
Paterson, New Jersey, ketika dia ditahbiskan sebagai pastor Mei 1975.
Pendeta gay asal Malaysia, Ngeo Boon Lin, menikah dengan pacar sesama
jenisnya, seorang produser musik asal Kota New York, Amerika Serikat, bernama
Phineas Newborn. Meski pernikahan mereka digelar Agustus dua tahun lalu di
Negeri Paman Sam. Namun, sang pendeta menginginkan resepsi di negara asalnya.
Lin nekat menggelar pesta besar di negara berpenduduk mayoritas muslim itu.
Mereka telah melangsungkan acara itu Sabtu, pekan lalu. Hadir sekitar 200 tamu
dan beberapa wartawan dekat Lin. Pesta ini tertutup untuk publik. Pers datang
diminta tidak menyiarkan, seperti dilansir surat kabar the Wall Street Journal,
Agustus tahun lalu.
Resepsi pasangan homo ini seolah ingin memancing kemarahan rakyat dan
pemerintah Malaysia yang melarang kegiatan kaum penyuka sesama jenis, mulai
dari parade hingga diskusi. Perdana Menteri, Najib Razak, pernah menegaskan
homoseksual tidak ada tempat di Malaysia. "Tapi kami membuat sejarah di
sini," kata Newborn.
Pendeta keturunan China ini tinggal di Amerika sejak 1998. Ia mendapat
sejumlah kecaman dari pejabat Malaysia dan kelompok agama karena menikah dengan
sesama jenis.
Meski Ngeo penganut Kristen taat, tapi pernikahannya bisa memunculkan ide
ekstremis di tengah 28 juta penduduk Malaysia, termasuk etnis Melayu. Sebuah
surat kabar milik UMNO (Organisasi Bangsa Melayu Bersatu), partai berkuasa di
Malaysia, mendesak pemerintah menghentikan rencana Ngeo merayakan pernikahan di
negara itu. "Ini hak saya merayakan pernikahan dengan suka cita bersama
orang-orang saya sayangi," katanya.
Ngeo menegaskan pemerintah boleh membuat kebisingan mengenai konservatif
agama dan mengenai hal baik buruk berdasarkan agama, tetapi mereka tidak
diterima di pernikahannya. Resepsi diadakan di sebuah restoran mewah di Ibu
Kota Kuala Lumpur. Di atas meja ditaruh coklat dalam kotak bertulisan 'Tuhan
mengasihi kaum gay'.
Eric Goh, salah seorang tamu, mengatakan kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan
Transgender (LGBT) Malaysia perlu keluar dalam jumlah besar agar dapat
mengekspresikan dirinya dan banyak orang mendukung mereka.
2. Resepsi pernikahan pendeta gay hebohkan Malaysia
Pendeta gay asal Malaysia, Ngeo Boon Lin, menikah
dengan pacar sesama jenisnya, seorang produser musik asal Kota New York, Amerika
Serikat, bernama Phineas Newborn. Meski pernikahan mereka digelar Agustus dua
tahun lalu di Negeri Paman Sam. Namun, sang pendeta menginginkan resepsi di
negara asalnya.
Lin nekat menggelar pesta besar di negara berpenduduk mayoritas muslim itu.
Mereka telah melangsungkan acara itu Sabtu, pekan lalu. Hadir sekitar 200 tamu
dan beberapa wartawan dekat Lin. Pesta ini tertutup untuk publik. Pers datang
diminta tidak menyiarkan, seperti dilansir surat kabar the Wall Street Journal,
Agustus tahun lalu.
Resepsi pasangan homo ini seolah ingin memancing kemarahan rakyat dan
pemerintah Malaysia yang melarang kegiatan kaum penyuka sesama jenis, mulai
dari parade hingga diskusi. Perdana Menteri, Najib Razak, pernah menegaskan
homoseksual tidak ada tempat di Malaysia. "Tapi kami membuat sejarah di
sini," kata Newborn.
Pendeta keturunan China ini tinggal di Amerika sejak 1998. Ia mendapat
sejumlah kecaman dari pejabat Malaysia dan kelompok agama karena menikah dengan
sesama jenis.
Meski Ngeo penganut Kristen taat, tapi pernikahannya bisa memunculkan ide
ekstremis di tengah 28 juta penduduk Malaysia, termasuk etnis Melayu. Sebuah
surat kabar milik UMNO (Organisasi Bangsa Melayu Bersatu), partai berkuasa di
Malaysia, mendesak pemerintah menghentikan rencana Ngeo merayakan pernikahan di
negara itu. "Ini hak saya merayakan pernikahan dengan suka cita bersama
orang-orang saya sayangi," katanya.
Ngeo menegaskan pemerintah boleh membuat kebisingan mengenai konservatif
agama dan mengenai hal baik buruk berdasarkan agama, tetapi mereka tidak
diterima di pernikahannya. Resepsi diadakan di sebuah restoran mewah di Ibu
Kota Kuala Lumpur. Di atas meja ditaruh coklat dalam kotak bertulisan 'Tuhan
mengasihi kaum gay'.
Eric Goh, salah seorang tamu, mengatakan kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan
Transgender (LGBT) Malaysia perlu keluar dalam jumlah besar agar dapat
mengekspresikan dirinya dan banyak orang mendukung mereka.
3. Pendeta gay asal Inggris nikahi pacar mudanya
Pendeta Colin Coward, 64 tahun, seorang pendeta di Gereja
Baptis Santo Yohanes di Kota Devizes, di Kawasan Wilts, Inggris, menikahi pacar
sesama jenisnya, Bobby Egbele, 25 tahun. Pernikahan keduanya menyebabkan
kegemparan di antara orang-orang Kristen karena pasangan ini berencana
menggelar pemberkatan dengan hati-hati di dalam gereja setelah upacara.
Coward juga menolak penegasan bahwa dia akan tetap menjalankan selibat
(hidup tanpa menikah) setelah pernikahannya itu, yang menjadi syarat Gereja
Inggris, yang ditanyakan kepada setiap pendeta homoseksual akan ditahbiskan,
seperti dilansir surat kabar the Telegraph, Agustus 2010 lalu.
Coward, yang tinggal bersama pacarnya di Desa Marston, sebuah desa kecil di
dekat Devizes, mengatakan dirinya berharap pernikahannya itu dapat menjadi
contoh nyata bagi para kaum homoseksual lainnya di dalam gereja.
"Tujuan saya adalah agar semua orang dalam gereja merasa nyaman dengan
situasi ini, sebab saat ini kebanyakan orang Kristen gay menikah secara
diam-diam," kata Coward. "Ini memang merupakan topik yang tabu,
tetapi gereja sekarang berada di bawah tekanan besar untuk mengubah pendirian
mereka dan tekanan itu akan terus meningkat di masa depan."
Coward merasakan bahwa dirinya adalah seorang homoseksual ketika dia masih
remaja. Dia ditahbiskan sebagai pendeta pada 1978, setelah mundur dari
pekerjaannya sebagai seorang arsitek.
Dia secara terbuka menyatakan dirinya sebagai pria pecinta sesama jenis atau
homoseksual pada 1991, sebelum akhirnya dia mendirikan kelompok kampanye
internasional bagi kaum gay dan lesbian, yang mengubah sikapnya pada 1995.
Coward bertemu dengan pacar sesama jenisnya pada 2007 di sebuah konferensi
Kristen di Togo, Afrika Barat. Keduanya kemudian menikah pada tahun lalu.
Egbele, yang merupakan seorang perancang busana, memiliki nama lengkap Bobby
Ikekhuame Egbele. Dia dibesarkan di Nigeria dan menjalankan sebuah toko pakaian
di dunia maya bernama Bobafrique, di mana dia menjadi model pakaiannya.
Pasangan ini menggelar upacara pernikahan sipil pada 9 Oktober tiga tahun
lalu di kantor catatan sipil di Devizes sebelum akhirnya mengadakan pemberkatan
di Gereja Baptis Santo Yohanes.
4. Pastor perempuan di Amerika nikahi uskup wanita
Seorang pastor perempuan dari sebuah gereja baptis
terkenal berapi-api di Kota Detroit, Negara Bagian Michigan, Amerika Serikat,
mengejutkan dan membuat kegemparan di antara para jemaatnya setelah dirinya
mengundurkan diri usai mengungkapkan bahwa dia telah menikah dengan seorang
uskup wanita dari Washington D.C beberapa bulan lalu.
Uskup Allyson D. Nelson Abrams sebelumnya pernah menikah dengan seorang pria
dan menjadi pastor wanita pertama dari Gereja Baptis Kemajuan Sion, seperti
dikutip surat kabar the Detroit Free Press.
Namun, pada 6 Oktober Abrams, yang juga seorang ibu, mengungkapkan kepada
jemaatnya yang telah dia gembalakan selama lima tahun bahwa dia jatuh cinta
dengan Diana Williams, seorang uskup pensiunan dari Bait Imani Jemaat Katolik
Afrika-Amerika di Washington D.C. Dia mengundurkan diri setelah mengungkapkan
perkawinannya dengan Williams, yang berlangsung pada Maret lalu di Negara
Bagian Iowa, di mana pernikahan sesama jenis diperbolehkan, seperti dilansir
situs christianpost.com, Selasa (22/10).
Dia juga mengundurkan diri sebagai Sekretaris Dewan Pastor Pembaptis Detroit
dan sekitarnya, sebuah kelompok berpengaruh di kalangan warga Afrika-Amerika di
metro Detroit. Dia mengundurkan diri sebagai wakil editor majalah Konvensi
Nasional Gereja Baptis Kemajuan.
Abrams, yang memegang gelar doktor dalam bidang teologi dan gelar teknik
mesin dari Universitas Howard, memperlihatkan ayat Alkitab sebagai argumen
bahwa hubungan homoseksual dibolehkan dalam praktek kekristenan. Dia merujuk
pernyataan dari Injil Lukas Pasal 7 ayat 1-10, yang menyatakan cinta seorang
pria kepada hambanya laki-laki.
"Kita semua tahu bahwa kita telah diciptakan serupa dengan rupa Tuhan.
Jadi tidak peduli Anda terlihat seperti apa, tak peduli Anda siapa, tidak
peduli apa orientasi Anda, semua orang harus bebas untuk memberikan cinta
mereka kepada yang diinginkan," kata Abrams kepada koran the Detroit Free
Press. "Cinta adalah sesuatu yang seharusnya tanpa syarat."
5. Pendeta gay pertama di Kanada yang nikahi pasangannya
Pendeta Karl Clemens, 70 tahun, menjadi pendeta Katolik
pertama di Kanada yang secara terbuka menyatakan diri sebagai gay. Dia menikah
dengan pasangan sesama jenisnya, Nick, pada 14 November 2009.
Clemens mengatakan dia akan menjadi orang pertama dari Katolik untuk
memasuki perkawinan sesama jenis di Kanada, dan bahkan mungkin untuk di Amerika
Utara, seperti dilansir situs examiner.com, November 2009 lalu, mengutip surat
kabar the Edmonton Sun.
"Saya tidak melakukan ini untuk memulai sebuah revolusi," kata
Clemens kepada Edmonton Sun. "Ini adalah hak asasi manusia."
Clemens telah melayani keuskupan di Kota Kingston, Provinsi Ontario selama
33 tahun, dan kemudian pensiun. Dia pindah ke Kota Toronto lebih dari satu
dekade lalu untuk bekerja dan menjadi advokasi desa gay di kota itu.
Menanggapi perkawinan sesama jenisnya, Clemens mengatakan dia siap untuk
menerima reaksi keras dari gereja dan dari beberapa pengikutnya, terutama
setelah dia menyatakan dengan terbuka bahwa dirinya gay pada 2005 lalu. Klemens
ketika itu membuat pengumuman di stasiun televisi di Toronto Vision TV yang
menyatakan, 'Saya seorang pastor Gereja Katolik Roma dan saya gay'.
Uskup Agung Toronto, Kardinal Aloysius Ambrozic, kemudian melarang dia untuk
merayakan misa publik atau menjalankan kegiatan sakramen-sakramen.
sumber:http://www.merdeka.com/dunia/lima-pendeta-gay-nikahi-pasangannya/pendeta-gay-pertama-di-kanada-yang-nikahi-pasangannya.html
Tidak semua pendeta seperti itu, mereka salah dalam memahami Alkitab! bahkan ada pendeta yang dipenjara karena menolak menikahkan sesama jenis...
BalasHapusFalam islam sendiri seperti syiah, mereka menghalalkan homo sex...
Memang dunia sudah semakin tua dan semakin rusak...