Setiap orang ingin menjadi kaya,
tapi apakah menjadi kaya dapat membuat kita bahagia? Orang-orang kaya berikut
ini menceritakan pengalaman mereka apakah uang memang dapat membuat mereka
bahagia atau tidak.
Kekayaan dan kebahagiaan tidak
sesederhana yang kita bayangkan
Ada sebuah contoh nyata yang terkait
hal ini, yakni kepada Evan Spiegel, CEO muda Snapchat. Snapchat sendiri adalah sebuah aplikasi
yang memperbolehkan Anda memfoto apapun kemudian mengirimkannya ke teman-teman
Anda hanya untuk dilihat sekilas saja.
Spiegel mendapatkan tawaran dari
Facebook untuk akuisisi Snapchat senilai 3 miliar US Dollar atau setara dengan
36,7 Triliun Rupiah dan ia menolak tawaran itu. Orang-orang yang mengetahui hal
ini mengatakan bahwa Spiegel gila. Namun jika kita melihat latar belakang
Spiegel, banyak orang dari industri teknologi mengerti akan situasinya dan
menghargai keputusan Spiegel itu.
Spiegel sendiri datang dari keluarga
yang kaya. Ayahnya tinggal di salah satu komplek paling mahal di Los Angeles
dan Spiegel sendiri juga dapat menjual beberapa sahamnya di Snapchat untuk
jutaan US Dollar. Jadi kenyataannya, Spiegel bukan mengatakan "tidak"
ke kekayaan namun ia memang sudah kaya "dua kali." Lalu apa
hasil dari kekayaannya itu? Itu hanya secara sederhana memberikan dirinya
kesempatan menjalankan perusahaan global dengan resiko kecil dan beban pikiran
yang ringan.
Dari sini kita mengetahui bahwa
hubungan kekayaan dan kebahagiaan itu tidak semudah yang kita bayangkan.
Berikut ini adalah bagaimana para orang kaya mendeskripsikan hubungan tersebut.
Semua sumber ini didapat dari pembicaraan mereka di Quora. Perlu diketahui semua gambar di bawah
hanyalah gambar ilustrasi dan bukan foto dari orang terkait.
1. Lawrence Sinclair - Uang tidak
membuat Anda bahagia, hubungan sesamalah yang memberikannya
Lawrence
Sinclair pernah bekerja menjadi ahli ekonomi selama beberapa tahun
dan ia tumbuh besar di lingkungan para diplomat dengan kekayaan yang dapat
dibilang melebihi banyak orang.
Sinclair mengatakan bahwa dirinya
tidak percaya akan argumen hedonistik mengenai kekayaan. Ia mengatakan bahwa
semaki banyak uang yang Anda miliki maka akan semakin banyak uang yang
dibutuhkan agar Anda mencapai tingkat kekayaan tertentu. Kekayaan datang dari
relasi Anda dengan sesama dan kualitas hubungan tersebut. Ia meragukan bahwa
para ahli ekonomi saja pasti kesulitan untuk menggambarkan secara tepat
hubungan kekayaan dan kebahagiaan.
2. Rick Webb - Sesudah Anda kaya,
Anda akan menerimanya begitu saja, seperti Anda menerima orang tua Anda dari
lahir
Rick Webb mendeskripsikan
dirinya sebagai baru saja merasakan kekayaan dimana jika digambarkan ia dapat
berada sekitar 0.5% orang terkaya dunia dimana seakan-akan ia sudah tidak perlu
bekerja lagi.
Webb mengatakan bahwa menjadi kaya
terasa seperti itu adalah keberuntungan Anda dalam hidup. Seakan-akan seperti
seseorang mempunyai anak yang cantik dari kekasih yang mengagumkan atau orang
tua yang luar biasa. Bagi dirinya, ia mengatakan bahwa sampai sekarang ia belum
menemukan bagaimana kekayaan dapat membuat dirinya bahagia.
3. James Altucher - Mempunyai banyak
uang membuat diri Anda menginginkan lebih
James
Altucher mengatakan dirinya telah mengalami berbagai naik turun
yang cukup ekstrim dalam 20 tahun belakangan dan ia mengenal beberapa kenalan
akan orang-orang kaya yang mendeskripsikan diri mereka sebagai "merasa
aman dan tidak dapat disentuh." Salah satu orang yang mengatakan hal ini
tiba-tiba terkena kanker dan setelah bertahun-tahun melawan kanker ia bunuh
diri dengan menembak dirinya.
Altucher sendiri mendeskripsikan
kekayaan sebagai perasaan kekurangan. Ia berpikir bahwa jika dirinya dapat
menghasilkan 10 juta US Dollar atau sekitar 122 Miliar Rupiah dengan mudah maka
orang lain mungkin sudah memiliki 11 Juta US Dollar atau sekitar 134 Miliar
Rupiah. Dirinya merasa miskin lagi dan ia berpikir membutuhkan lebih banyak
lagi untuk kaya.
4. Mona Nomura - Saat orang kaya
mendekati ajalnya, mereka tidak bangga akan kekayaan mereka dan menyesali
banyak hal
Mona Nomura
terlahir dalam keluarga yang kaya dimana ia sendiri tidak menyadari
kelebihannya itu hingga saat ia masuk ke dalam sekolah negeri dan menjadi lebih
dewasa. Saat ia masuk ke sekolah negeri, dirinya sangatlah berbeda dibandingkan
teman-temannya yang lebih berkekurangan. Oleh karena itu ia berbohong agar
dapat berbaur dengan teman-teman sekolahnya yang keluarganya tidak seberuntung
dirinya.
Singkat cerita, orang tuanya bercerai
dan ibunya yang mencapai kekayaan setelah sukses dari bawah menderita kanker
stadium 4. Ibunya menghabiskan sisa-sisa waktunya menyesali berbagai keputusan
yang telah ia ambil dan menyalahkan dirinya akan hal itu. Dalam diari ibunya,
ia menyebutkan bahwa betapa tidak bersyukurnya akan berbagia hal dan berbohong
akan menyadari bahwa kebahagiaan tidak ada dalam kelebihan materi.
5. Anonimus - Menjadi kaya membuat
diri Anda berpikir Anda lebih pintar dan lebih baik dibandingkan orang-orang
lain di dunia, dan itu membuat diri Anda merasa baik
Seorang anonimus di Quora mengatakan
telah merasakan naik turun saat umurnya memasuki kepala 2 dan sebelum berkepala
3 telah menghasilkan 10 Juta US Dollar atau sekitar 122 Miliar Rupiah.
Pada awalnya ia merasakan kesenangan
akan hal itu namun sekarang itu sudah menjadi biasa dan ia merasa yang membuat
dirinya merasa kaya adalah anak-anaknya. Selain itu, ia mengatakan keuntungan
lainnya adalah merasa senang telah menghasilkan uang banyak dan melihat orang
lain di dunia lebih rendah, Anda dapat keluar dari sistem yang sudah ada dan
uanglah yang memberikan Anda hal itu.
6. Igor Atakhanov - Terkadang Anda
berpikir bahwa Anda adalah Tuhan
Igor
Atakhanov tumbuh besar dalam keluarga yang kaya sejak lama dan hidup
dalam kehidupan dimana merendahkan orang lain saat dirinya kecil. Saat masih
kecil, ia mengatakan ke anak-anak lainnya bahwa dirinya memang Tuhan. Ini
karena ia diperlakukan begitu dalam keluarganya.
Walaupun perasaan ini telah
ditinggalkannya seiring ia bertumbuh dewasa, tidak bagi ayahnya. Ayahnya akan
memberitahukan dirinya bahwa mereka terlahir berdarah biru (bangsawan). Namun
Atakhanov sendiri melihat ayahnya sebagai salah satu orang paling kasihan yang
pernah dikenalnya karena ayahnya akan sering duduk di ruangannya dengan depresi
konstan.
7. Josh Kerr - Menjadi kaya membuat
resiko kehidupan berkurang
Josh Kerr pernah
menjadi eksekutif 3 startup dan merupakan seorang investor. Ia mendeskripsikan
kekayaan membuat resiko dalam kehidupan berkurang. Jika ia sakit, ia akan pergi
ke dokter terbaik. Jika ia ingin melakukan investasi properti, ia berani
melakukan investasi karena kerugian tidak akan berpengaruh terhadap dirinya. Ia
dapat mempunyai 5 anak dan ia tahu kelima-limanya akan masuk kuliah.
Dengan menjadi kaya, Kerr dapat
berani dalam pekerjaannya dan mengambil keputusan atas berbagai keputusan yang
tidak dapat diambil orang lain. Itu juga berarti ia berani terhadap atasnnya
dan atasannya akan berpikir bahwa ia kandidat yang lebih. Ini semua karena ia
memiliki uang sebagai tempat bersandar walaupun jika ia dipecat.
8. Anonimus - Sesudah Anda kaya,
Anda akan merasakan perasaan yang sama dengan sebelumnya
Seorang
anonimus mendeskripsikan kekayaan adalah hal yang sederhana. Ssudah beberapa
bulan akan kekayaan, Anda akan terbiasa akan hal itu dan menjadi orang yang
sama dengan sebelumnya saat Anda belum kaya. Hal ini juga didasarkan dari riset
psikologi akan Univeristas Brunel akan bagaimana orang-orang menghadapi
berbagai kejadian naik turun terkait kekayaan.
sumber:http://www.tahupedia.com/content/show/351/Apakah-Menjadi-Kaya-Membuat-Diri-Anda-Bahagia-8-Orang-Kaya-Menjawab-Hal-Ini