Rabu, 12 Maret 2014

4 Perilaku di Facebook yang Paling Menganggu

Bagikan Artikel Ini :
Bertemu kembali teman lama maupun mencari teman baru di media sosial memang menyenangkan. Tapi jangan sampai Anda terjebak menjadi teman yang menyebalkan di dunia maya. 
 
Facebook merupakan jejaring sosial yang paling umum digunakan di Indonesia. Setidaknya diperkirakan ada lebih dari 40 juta pengguna Facebook yang berasal dari Indonesia. Semakin banyak yang menggunakan tentu semakin banyak dinamika yang terjadi. Menurut survey yang pernah dilakukan oleh perusahaan Eversave di Amerika terhadap 400 wanita, setidaknya 85% merasa terganggu dengan teman Facebook mereka. 

 
Nah, jangan sampai Anda masuk menjadi kategori teman yang menyebalkan tersebut. Jika banyak teman mulai tak merespon, memutus pertemanan, atau menghindari Anda, jangan-jangan Anda melakukan 6 hal yang dianggap menyebalkan ini. 

 
Terlalu Sering
Tak semua orang perlu tahu kegiatan Anda detik per detik. Berbagilah kabar yang ingin didengar orang atau penting. Lima menit sekali memasang status tentang kegiatan dan perasaan Anda akan membuat timeline teman Anda penuh. Tentu menjadi hal yang menyebalkan ketika kita membuka halaman Facebook dan separuh berita terbaru hanya berasal dari 1 orang yang sama. "Selamat pagi, mari berangkat kerja". "Duhh jalanannya macet banget". "Akhirnyaa sampai juga di kantor". "Duh, bos pagi-pagi udah marah-marah". Jika status tersebut dikirim berturut-turut dalam jarak yang dekat tentu menganggu timeline teman Anda. Pikirkan dengan baik sebelum mengirim status baru, "apakah seluruh dunia perlu tahu tentang hal tersebut?"

 
Update otomatis
Satu kebiasaan di Facebook yang sangat menyebalkan adalah membiarkan aplikasi melakukan update otomatis pada status Anda. Update tentang game, quiz, atau aplikasi Facebook lain yang dilakukan terlalu sering, sangat menganggu timeline teman Anda. "XXX membutuhkan palu untuk menyelesaikan gedung barunya." "XXX baru saja mendapat 500 poin dari game x". "XXX baru saja mencetak skor tertinggi di game x". Terlalu sering membanjiri timeline teman Anda dengan update tersebut tentunya sangat menganggu dan pastinya tidak semua orang mau tahu tentang kabar terbaru Anda di game tersebut. 
 
Salah satu keluhan lain yang sering didengar adalah update silang yang seringkali tidak tepat. Jika Anda pengguna twitter aktif, sebaiknya berpikir ulang untuk mengaktifkan auto update Twitter Anda ke Facebook. Tidak semua pengguna Facebook adalah pengguna Twitter. Seringkali teman Anda malah tidak mengerti update Anda yang bahasanya agak berbeda dengan update di Facebook. Bijaksanalah dalam berbagi konten Anda ke media sosial. Jangan sampai Anda malah dijauhi karena terlalu sering menyalakan posting otomatis dari akun media sosial lain yang tidak dimengerti oleh teman Facebook Anda.  


Sembarang tag
Semangat mendirikan bisnis toko online jangan membuat Anda kehilangan etika berteman atau malah dijauhi teman. Salah satu keluhan paling umum adalah mendapat tag foto dari barang-barang jualan teman terlalu sering. Saat ini sudah banyak cara yang lebih menyenangkan untuk berjualan online. Sebisa mungkin pisahkan akun toko online Anda dengan akun pribadi. Teman Anda tentu lebih senang melihat update kabar tentang Anda daripada hanya melulu melihat koleksi terbaru toko Anda. Gunakan aplikasi dan halaman yang tepat untuk bisnis Anda. Dengan begitu, Anda bisa lebih mengembangkan bisnis Anda dan mencari pembeli yang tepat sasaran tanpa harus membuat teman Anda terganggu. 
 
Selain online shop, sebisa mungkin jangan tag teman yang tidak ada dalam foto. Apalagi jika foto tersebut dibanjiri komentar. Teman Anda yang tidak tertarik bisa merasa terganggu dengan notifikasi yang masuk, padahal ia tak ada hubungannya dengan foto tersebut. 

 
Pamer dan mengeluh
Ada tiga 'terlalu' yang sangat menganggu ketika Anda mengirim status Facebook. Terlalu sering mengeluh, terlalu sering pamer, dan terlalu sering update. "Terlalu' yang ketiga sudah dibahas pada poin pertama. Intinya, jangan terlalu sering mengirim status baru yang tidak semua orang perlu tahu. Tak ada salahnya berbagi kebahagiaan tentang hadirnya si kecil, tapi terlalu sering mengupdate tentang si kecil juga tidak disarankan. Daripada sekadar meng-update "Senangnya nemenin si kecil makan siang", lebih baik sekali-sekali berikan tips tentang memberi makan anak atau tips lainnya yang Anda peroleh dari referensi atau dokter anak Anda. Dengan begitu, status Anda tak sekadar dianggap sebagai kabar terbaru tapi juga memiliki manfaat untuk yang membaca. 
 
Terlalu yang kedua adalah terlalu sering mengeluh. Isi status Anda hanya dipenuhi keluhan sepanjang hari. Hujan salah, mendung salah, lapar salah, kenyang salah juga. Jangan sampai Anda dikenal sebagai awan kelabu di timeline teman Anda. Untuk Anda yang masih single, bisa jadi status-status tersebut bukan memancing simpati tetapi justru membuat orang menarik diri dari Anda. Siapa juga yang tertarik pada orang yang hobinya hanya mengeluh?
 
Kebalikannya dari si pengeluh adalah si tukang pamer. Status teman yang satu ini biasanya hanya berakhir sebagai bahan gunjingan. Sesekali tak ada salahnya berbagi kabar bahagia kepada teman Anda, tapi perhatikan bahasa yang digunakan. Jangan sampai Anda dicap sebagai tukang pamer karena terlalu sering memamerkan apapun yang terjadi dalam hidup Anda. Tentu tak semua orang memiliki hidup yang 'sempurna' seperti Anda, sebaiknya tahan diri untuk selalu bersikap pamer. 
 
Pamer juga termasuk dalam urusan asmara. Bertengkar dengan pacar, putus, atau sedang dalam konflik sebaiknya tak perlu dipamerkan di Facebook. Menulis kata-kata kasar di wall pacar, meng-update status yang menjelek-jelekan pacar, dan hal-hal serupa tak perlu dilakukan di Facebook. Gunakan jalur pribadi untuk percakapan yang sifatnya pribadi. Jika salah dimengerti, pendapat orang tentang Anda tentu bisa bergeser menjadi negatif ketika membaca status perang Anda dengan kekasih di Facebook.
sumber:http://id.she.yahoo.com/4-perilaku-di-facebook-yang-paling-menganggu.html










 

ARTIKEL TERKAIT :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar