Bagi umat Islam di Indonesia, mungkin aga sedikit beruntung karena tinggal
di negara beriklim tropis sehingga tidak perlu berlama-lama saat menjalani
ibadah puasa. Rata-rata, di Indonesia umat Islam hanya akan berpuasa sekitar 14
hingga 15 jam setiap harinya.
Namun, tantangan untuk tidak makan dan minum selama 14 jam bukanlah sesuatu
yang begitu berat. Karena ternyata, masih ada umat Islam di belahan dunia lain
yang harus berpuasa setidaknya selama 21 jam!
Dilansir dari Alaska Dispatch, umat Islam di Kota Luleå, Swedia harus
berpuasa minimal selama 21 jam karena matahari bersinar sejak jam 2 pagi
dinihari dan baru akan terbenam pada pukul 11.30 malam harinya. Sehingga, hal
tersebut mau tak mau memaksa mereka berpuasa selama matahari bersinar.
Salah seorang warga yang beragama Islam pun mengaku mereka cukup sulit untuk
menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadhan selama itu. Sebagai jalan keluar,
sejumlah ulama ada yang bersepakat untuk memberikan keringanan kepada umat
Islam di sana dengan berpuasa mengikuti waktu kota yang menjadi kiblat umat
Islam, Mekkah.
Meskipun sudah diberikan solusi seperti itu, ternyata masih ada pertentangan
sendiri diantara para ulama di Eropa yang selalu membuat pertemuan rutin jelang
Ramadhan bahwa sebaiknya jam berpuasa di kota tersebut mengikuti waktu kota
terdekat yang durasinya lebih pendek.
“Aku mengikuti waktu berpuasa seperti di Kota Stockholm atau Uppsala. Aku
jadi bisa mendapatkan lebih banyak waktu untuk mengisi energi dan menambah
nutrisi. Mengikuti waktu Stockholm, aku akan buka puasa pada jam 9.30 malam,”
ujar Amer Alramahi.
Tidak hanya di Kota Luleå, penduduk beragama Islam di Kota Malmö juga harus
bertarung dengan panasnya matahari selama bulan Ramadhan. Karena seperti yang
diketahui, kota tersebut hampir disinari matahari selama 24 jam pada bulan
Juli.
sumber:http://www.dreamersradio.com/article/31789/wah-penduduk-muslim-di-kota-ini-berpuasa-hampir-21-jam