Berdasarkan data Statista.com,
tahun ini ada setidaknya 1,1 miliar smartphone Android di pasaran. Smartphone
Android menjadi pilihan banyak orang berkat banyak keunggulan yang dimiliki,
misalnya harga terjangkau dan fleksibilitas di sisi software.
Akan tetapi, tidak kalah
banyak hal-hal menjengkelkan yang dirasakan oleh pengguna gadget Android.
Masalah lag sampai update menjadi isu dominan yang membuat Android inferior di
mata pengguna iPhone, saingan terberatnya.
Nah bagi kamu yang sebelumnya
tidak sadar ada banyak kelemahan di perangkat dengan OS Android, ini dia lima
mimpi buruk saat mempunyai smartphone Android.
1.Update bak gajian, tak
kunjung datang
Ya, siapa yang tidak jengkel
dengan lambatnya update maupun patching bug di smartphone Android. Saat muncul
versi OS Android baru misalnya, sering butuh berbulan-bulan sebelum pengguna
bisa menikmatinya.
Semua ini disebabkan banyaknya
vendor smartphone Android yang memodifikasi OS Android stock demi menghadirkan
'eksklusivitas' pada konsumen. Tak aneh bila akhirnya Google turun tangan
dengan meluncurkan smartphone sendiri untuk menunjukkan 'jati diri' OS Android
yang sebenarnya.
2.Bloatware rakus memori
Tidak cukup memodifikasi OS
Android, vendor juga kerap memasang bloatware atau aplikasi tambahan buatan
mereka sendiri di smartphone. Vendor yang paling terkenal soal bloatware adalah
ASUS dan Samsung.
Celakanya lagi bila
bloatware-bloatware ini tidak bisa dihapus dan hanya bisa dinonaktifkan.
Alhasil, pengguna harus rela memori internalnya habis dimakan bloatware.
Tak jarang performa jangka
panjang smartphone juga menurun akibat banyaknya bloatware. Itu lah sebabnya
fans Apple kerap memplesetkan nama Android menjadi 'lagdroid', karena mayoritas
smartphone Android performanya menurun drastis setelah dipakai beberapa bulan.
Kamu pasti tahu rasanya bukan?
3.Lebih rawan virus
Diakui atau tidak, Android
lebih rawan virus ketimbang platform iOS. Alasannya jelas, pengguna Android
bisa dengan mudah mengunduh aplikasi dari pihak ketiga (di luar Google Play
Store) atau mengunduh musik secara langsung lewat website yang terpampang di
Google.
Meski hal-hal itu terlihat
seperti keuntungan, namun kemudahan memasang aplikasi dan mengunduh data
membuat smartphone secara otomatis lebih terekspose virus.
Dan tidak bisa dipungkiri bila
jumlah laporan malware Android lebih banyak dari iOS.
4.Soal aplikasi kerap jadi
anak tiri
Sudah menjadi rahasia umum
bila aplikasi di iOS lebih mendatangkan keuntungan dari pada aplikasi di
Android. Akibatnya, banyak developer akhirnya lebih merilis aplikasi mereka di
iOS saja atau lebih dulu di iOS ketimbang Android.
Bahkan beberapa developer tak
tanggung-tanggung menganaktirikan platform Android, contohnya Snapchat. Sudah
bukan rahasia lagi bila kualitas Snapchat iPhone lebih bagus dari Android. Hal
ini bahkan sempat memicu munculnya konspirasi bila developer Snapchat membenci
Android.
5.Susah cari aksesoris
berkualitas
Banyaknya varian smartphone
Android di luar sana juga membuat masalah tersendiri, yakni susah mendapatkan
aksesoris yang berkualitas tinggi seperti casing tambahan. Atau bahkan dapat
aksesoris yang pas saja sudah beruntung.
Ya, saat membeli sebuah
smartphone Android keluaran baru, aksesorisnya mungkin baru keluar beberapa
minggu bahkan bulan kemudian. Itu pun kebanyakan masih aksesoris dengan
kualitas rendah, belum yang benar-benar awet dan tidak merusak smartphone bila
salah pasang.
sumber:https://www.merdeka.com/teknologi/5-mimpi-buruk-buat-pemilik-smartphone-android-sudah-ngrasain/susah-cari-aksesoris-berkualitas.html