- Nan-hai, Dwipantara, Jaza'ir
al-Jawi, Indian Archipelago, Oost Indie, East Indies, Indes Orientales,
Nederlandsch-Indie atau Hindia Belanda, To-Indo, Insulinde -- nama-nama itu
pernah digunakan untuk mewakili wilayah yang kini menjadi Indonesia.
Sejarah mencatat, kata
'Indonesia' -- yang berasal dari kata Indus (Hindia dalam Bahasa Latin) dan
Nesos (kepulauan dalam Bahasa Yunani) kali pertama dimunculkan oleh James
Logan, editor Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia pada tahun
1850-an.
"Earl menyarankan istilah
etnografi 'Indunesian', tetapi menolaknya dan mendukung 'Malayunesian'. Saya
lebih suka istilah geografis 'Indonesia', sinonim yang lebih pendek untuk
Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia," tulis Logan dalam artikelnya
The Ethnology of the Indian Archipelago.
Nama Earl merujuk pada ahli
etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl yang menyarankan istilah
'Indunesia' atau 'Malayunesia'.
Kata 'Indonesia' kemudian
muncul dalam Sumpah Pemuda yang digelorakan pada 1928 -- salah satu tonggak
utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan.
Dan, seperti keberadaannya
yang menonjol dan mudah dikenali di peta dunia, Indonesia adalah negara besar
-- terdiri atas 17.508 pulau, dan hanya sekitar 6 ribu di antaranya yang
berpenghuni.
Tak hanya itu hal menarik
tentang sejarah Indonesia. Ada banyak hal pada masa lalu Tanah Air yang tak
diketahui banyak orang.
Berikut 6 di antaranya,
seperti dikutip sebagian dari situs Random Fact, Kamis (6/10/2016):
1. Permainan Congklak
Congklak atau dakon atau
mancala adalah permainan tradisonal di Indonesia. Dimainkan dengan cara
memainkan 98 biji-bijian atau cangkang kerang ke dalam papan yang memiliki 16
lubang -- dua lubang di antaranya berfungsi sebagai 'rumah'.
Barang siapa memasukkan
biji-bijian terbanyak ke 'rumahnya' dinyatakan jadi pemenang.
Tahukah Anda, itu adalah salah
satu permainan tertua di dunia. Sejarahnya bisa ditelusuri hingga masa Mesir
Kuno -- ketika Negeri Para Firaun berada dalam kekuasaan Romawi pada Abad ke-4
Masehi.
Permainan tersebut diyakini
menyebar ke Asia Tenggara pada Abad ke-15, melalui para pedagang India atau
Arab.
Di Jawa, nama 'dakon' merujuk
pada batu dakon berlubang dari Zaman Perunggu Purba -- yang biasanya memiliki 4
atau 5 lubang.
Namun, batuan prasejarah itu
tak ada kaitannya dengan permainan tersebut. Batuan dakon lebih mungkin
digunakan dalam upacara penghormatan nenek moyang.
2. Pulau Run Ditukar Manhattan
Pada 8 September 1664, Belanda
di bawah Pieter Stuyvesant melakukan penukaran properti paling aneh yang pernah
dilakukan dalam sejarah dunia.
Mereka menyerahkan Pulau New
Amsterdam -- yang kini menjadi Manhattan, New York demi mendapatkan sebuah
pulau kecil di Indonesia: Run.
Transaksi ini adalah salah
satu titik balik penting dalam sejarah Amerika Serikat.
Apa dasar penukaran itu?
Run punya arti penting dalam
perekonomian global karena hasil buminya yang dulu nilainya setara bahkan lebih
mahal dari emas: pala (nutmeg).
Pada Abad ke-17, pala bernilai
sangat tinggi. Awalnya, biji tanaman Myristica fragrans itu digunakan untuk
mengawetkan makanan. Sementara bagi kalangan berpunya, rempah-rempah tersebut
digunakan sebagai bumbu masak yang eksotis.
Hingga akhirnya para dokter di
era pemerintahan Elizabeth I mulai memperkenalkan pala sebagai obat untuk
penyakit pes -- yang pernah mewabah di Eropa, yang dikenal sebagai Black Death
atau Maut Hitam.Hanya dalam waktu sekejap nilai pala naik 10 kali lipat.
Kemudian muncul lebih banyak klaim soal khasiat pala -- untuk menyembuhkan
pilek, perut kembung, dan itu bahkan dipercaya bisa menyembuhkan disfungsi
ereksi. Sebelumnya, orang-orang mengunyah kelamin serigala jantan yang
dipanggang, sebelum melakukan hubungan intim.
Kala itu, rempah-rempah itu
hanya bisa didapat dari Kepulauan Banda -- yang terdiri atas 10 pulau vulkanis
yang tersebar di Laut Banda. Hampir semua dikuasai Belanda kala itu. Kecuali
Run.
Untuk itulah penukaran
dilakukan. Belanda ingin menguasai monopoli pala.
3. Istilah 'Java' yang
Mendunia
Pada Abad ke-17, tepatnya pada
1696 VOC menjajah Pulau Jawa yang menjadi bagian dari Indonesia.
Kala itu, mereka menanam pohon
kopi di sana dan mengekspor hasilnya ke seluruh dunia. Bisnis itu sukses besar
dan mendatangkan pundi-pundi harta untuk Belanda.
Tak hanya itu kata 'Java'
menjadi slang atau bahasa gaul untuk kopi.
Istilah 'Java' juga digunakan
untuk menyebut bahasa pemrograman yang
dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Adakah
hubungannya?
Java terlahir dari The Green
Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas
1992, dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, dan James Gosling, beserta
sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems.
Awalnya, pemrograman tersebut
akan diberi nama Oak -- namun sudah ada perangkat lunak yang menyandangnya.
Lalu, dipilih lah kata 'Java'
-- diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk)
kesukaan Gosling. Simbolnya pun berupa cangkir kopi dengan uap mengepul.
Tambahan informasi lainnya,
salah satu produk kopi Indonesia menjadi yang termahal di dunia: kopi luwak.
Kopi itu berasal dari kotoran
luwak (Paradoxurus hermaphroditus), hewan sejenis kucing.
Luwak memakan buah kopi yang
masak. Biji-biji dari buah kopi pilihan hewan itu -- yang dijamin matang di
pohon-- keluar bersama kotoran mereka. Dari situlah kopi supermahal ini
berasal.
Konsultan kopi dari
Laboratorium Tamp Tamp Coffe di New York, Michael Peter mengatakan, perut luwak
mengandung asam yang membuat cita rasa biji kopi unik.
Kopi Luwak pernah jadi polemik
di Indonesia, saat kehalalannya dipersoalkan.
Namun, kemudian Majelis Ulama
Indonesia menetapkan fatwa bahwa biji kopi luwak halal sepanjang biji kopi
melalui pencucian. Sehingga, biji kopi
yang telah melalui pencucian bebas dari kotoran dan najis.
4. Ada 'Naga' di Indonesia
Sejumlah hewan hanya bisa
ditemukan di Indonesia. Salah satunya Badak jawa, atau badak bercula-satu
(Rhinoceros sondaicus)
Pada 2011, International Rhino Federation
mendeklarasikan hewan tersebut telah punah -- hanya menyisakan sekitar 50 ekor
di Taman Nasional Ujung Kulon.
Meski dilindungi, keberadaan
badak bercula satu juga menghadapi ancaman berupa kekeringan, aktivitas gunung
berapi aktif, dan aktivitas manusia.
Spesies ini nyaris musnah sama
sekali pada 1883 ketika Gunung Krakatau meletus memicu tsunami setinggi 40 meter
yang menewaskan 37.000 orang saat itu. Tsunami menyapu ratusan desa, termasuk
Ujung Kulon.
Badak Jawa adalah hewan yang soliter, tak hanya terhadap makhluk
lain, juga pada sesamanya sendiri.
Hewan lain yang hanya ada di
Indonesia adalah Komodo (Varanus komodoensis), yang menghuni Pulau Rinca, Gili
Motang, Nusa Kode, Flores, dan Komodo di Nusa Tenggara Timur.Reptil raksasa itu
aslinya berasal dari Australia, mereka hidup di Benua Kanguru itu jutaan tahun
lalu sebelum bermigrasi dan mencapai wilayah Indonesia sekitar 900 ribu tahun
lalu.
Komodo selamat dari berbagai
gonjang-ganjing alam: zaman es, kenaikan permukaan laut, gempa bumi, juga
tsunami dahsyat yang terjadi di Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda Islands).
International Union for
Conservation of Nature Red List melabelinya sebagai hewan yang terancam punah.
Publikasi pertama soal 'naga
terakhir di muka bumi' itu dikeluarkan pada 1910, dari ekspedisi Belanda ke
Pulau komodo -- di mana hewan itu ditembak lalu kulitnya dibawa ke Jawa.
Konon, legenda naga Tiongkok
ada kaitannya dengan komodo.
5. Bencana Dahsyat Berefek
Global
Pada Senin, 27 Agustus 1883,
tepat pukul 10.20, Krakatau meletus dahsyat.
Kekuatannya setara 150 megaton
TNT, lebih 10.000 kali kekuatan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan
Nagasaki di Jepang. Melenyapkan pulau dan memicu dua tsunami, dengan tinggi 40
meter, menewaskan lebih dari 35 ribu orang. Itu versi resmi.
Sejumlah laporan menyebut,
korban mencapai 120 ribu. Kerangka-kerangka manusia ditemukan mengambang di
Samudera Hindia hingga pantai timur Afrika sampai satu tahun setelah letusan.
Suara ledakan dan gemuruh
letusan Krakatau terdengar sampai radius lebih dari 4.600 km hingga terdengar
sepanjang Samudera Hindia, dari Pulau Rodriguez dan Sri Lanka di barat, hingga
ke Australia di timur.
Letusan tersebut masih
tercatat sebagai suara letusan paling keras yang pernah terdengar di muka bumi.
Siapapun yang berada dalam radius 10 kilometer niscaya menjadi tuli. The
Guiness Book of Records mencatat bunyi ledakan Krakatau sebagai bunyi paling hebat yang terekam dalam
sejarah.
"Akibatnya tak hanya
melenyapkan sebuah pulau beserta orang-orangnya, melainkan membuat mandek
perekonomian kolonial yang berusia berabad-abad," demikian ungkap Simon
Winchester, penulis buku Krakatoa: The Day the World Exploded, August 27, 1883.
Letusan Krakatau juga
menciptakan fenomena angkasa. Lewat abu vulkaniknya. Abu yang muncrat ke
angkasa, membuat Bulan berwarna biru.
Indonesia juga menjadi rumah
danau vulkanik paling besar di dunia: Toba. Danau Toba terbentuk dari letusan
gunung kolosal yang terjadi antara 69 ribu hingga 77 ribu tahun lalu.
Itu adalah erupsi gunung
berapi paling besar sepanjang sejarah Bumi, atau setidaknya dalam 25 juta tahun
terakhir.
6. Tim Pertama di Asia yang
Berlaga di Piala Dunia
Kala masih bernama Dutch East
Indies atau Hindia Belanda, tim sepak bola Nusantara adalah yang pertama dari
Asia yang berlaga di Piala Dunia pada 1938.
Tim sepak bola Tanah Air lolos
kualifikasi Piala Dunia pada 1938. Pertandingan
lawan Hungaria dengan skor akhir 0-6 mengakhiri langkah mereka. Karena
aturan menggunakan sistem gugur, mereka harus angkat kopor lebih awal.
"Gaya menggiring bola
pemain depan Tim Hindia Belanda, sungguh brilian…," begitulah laporan
koran Perancis L’Equipe, edisi 6 Juni 1938 seperti dikutip dari BBC. "Tapi
pertahanannya amburadul, karena tak ada penjagaan ketat..."
Laga tim Hindia
Belanda-Hungaria digelar 5 Juni 1938, pukul 17.00 sore waktu setempat, di
Stadion Velodorme, di kota Reims, Perancis – sekarang stadion itu diubah
menjadi Stadion Auguste Delaune.
Sejumlah informasi tentang
pertandingan itu dicatat dalam buku sejarah piala dunia: tentang kapten tim
Hindia Belanda yang mengenakan kaca mata, postur mereka yang mungil dibanding
tim lawan, dan sikap para pesepakbola yang sungguh sopan.
"Mereka menarik perhatian
dan simpati penonton, karena pemain Hindia Belanda begitu sopan, seperti
memberi hormat kepada penonton," ungkap wartawan olah raga Belanda, CJ
Goorhoff yang menyaksikan langsung pertandingan itu.
Selayaknya laga internasional,
pemain Hindia Belanda menyanyikan lagu kebangsaan Belanda, Het Wilhelmus.
Kapan Indonesia Raya
diperdengarkan di panggung sepak bola dunia?
sumber:http://global.liputan6.com/read/2619862/6-fakta-mencengangkan-tentang-indonesia-yang-diakui-dunia
Great to see that someone still understand how to create an awesome blog.
BalasHapusThe blog is genuinely impressive in all aspects.
Great, I like this.
mgmdomino