Penyebab kanker tidak dapat diketahui secara pasti, karena
biasanya merupakan gabungan dari sekumpulan faktor.
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki risiko lebih tinggi
untuk menderita kanker tertentu.
Faktor lingkungan juga bisa menjadi penyebab utama, dari sinar ultraviolet
hingga radiasi ionisasi (dari sinar rontgen atau pembangkit listrik tenaga
nuklir).
Kemunculan kanker juga bisa disebabkan oleh virus, seperti virus hepatitis B
yang bisa memicu kanker hati. Infeksi pada organ tubuh tertentu juga bisa
menyebabkan kanker.
Contohnya, iritasi menahun pada kandung kemih akibat parasit schistosoma
bisa mengakibatkan kanker kandung kemih. Gangguan keseimbangan hormonal,
seperti kelebihan hormon estrogen atau kekurangan progesteron, pada kaum wanita
bahkan bisa meningkatkan risiko kanker payudara atau leher rahim.
Faktor lainnya lebih berkaitan dengan gaya hidup dan perilaku, seperti
mengonsumsi makanan dengan bahan kimia, merokok, stres (keadaan tegang yang
terus menerus dapat mempengaruhi sel hingga menjadi hiperaktif dan ganas
sehingga menyebabkan kanker) hingga perilaku seks aktif.
Menghubungkan satu jenis zat gizi dengan kanker adalah hal yang sangat sulit
karena setiap orang makan beribu-ribu jenis zat gizi setiap harinya. Apalagi
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masih ada beberapa faktor lain yang
dapat mendorong kemunculan sel-sel kanker.
"Hal yang paling penting dalam meneliti hubungan antara zat gizi dengan
kanker adalah sulitnya mendapatkan data yang sangat akurat dalam menghitung
asupan gizi seseorang. Namun, memang ada beberapa jenis makanan yang dalam
penelitian epidemiologis menunjukkan dapat memicu kanker," tutur dr.
Johanes Chandrawinata MND, Sp.GK.
Oleh karena itu, banyak peneliti yang menekankan bahwa untuk menciptakan
pola hidup sehat bebas kanker dapat dimulai dengan menjalani pola makan yang
sehat.
Setidaknya, begitulah yang coba ditekankan oleh dr. Grace Puspasari, Mgizi.
"Orang-orang dengan pola makan yang berlebihan, mengonsumsi makanan tinggi
lemak dan rendah serat berisiko tinggi terkena kanker," ucapnya.
Relasi antara kanker dan pola makan tidak selamanya bernuansa negatif.
Berbagai penelitian belakangan juga menemukan bahwa ada zat-zat dalam makanan
yang setidaknya bisa menjadi pencegah ancaman kanker.
"Hampir semua buah dan sayur banyak mengandung vitamin serta zat
antioksidan. Ini sangat bagus untuk dikonsumsi agar bisa menghindari risiko
kanker," ungkap Dr. Grace.
Dijelaskan lebih lanjut olehnya, vitamin C, vitamin E, karoten, flavonoid
adalah beberapa zat lain yang bagus untuk dikonsumsi. Kandungan serat dalam
buah juga bisa digunakan untuk mencegah kanker.
Sedangkan Dr. Johanes juga turut menekankan pentingnya gaya hidup sehat
sebagai satu solusi yang bisa ditempuh demi menghindari risiko kanker. Jika
berat badan Anda berlebih, usahakan untuk mengubah pola makan lebih sehat.
"Upayakan juga hidup sehat dengan cara aktif berolahraga, hindari asap
rokok dan polusi lainnya, gunakan tabir surya, dan berusahalah untuk selalu
berpikir positif," pungkasnya. (ins)
(Esquire Indonesia edisi Desember 2012)
sumber:http://id.she.yahoo.com/gaya-hidup-bebas-kanker-003000830.html
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !