Geliat prostitusi sudah merasuki
pelajar-pelajar SMA. Bocah belasan tahun ini rela menggadaikan kehormatannya
demi rupiah dengan alasan yang konyol.
Miris? Pastinya, tetapi rasa malu
pelajar SMA itu mampu dikalahkan oleh gaya hidup kelas tinggi yang menuntut
mereka untuk melayani napsu para hidung belang. Biasanya mereka meminta ‘job’
kepada mucikari atau mempromosikan diri di jejaring sosial.
Berikut empat alasan konyol pelajar
SMA jual diri ke hidung belang seperti dikutip dari merdeka.com.
1. Ingin punya mobil
Pergaulan dan tuntutan gaya hidup
kelas tinggi membuat pelajar salah satu SMA negeri di Bekasi, berinisial A
menjual diri ke hidung belang. A melayani napsu hidung belang dengan tarif
ratusan ribu hingga Rp 2 jutaan demi membeli mobil.
“Target gue, 2014 sudah punya mobil
sendiri,” kata A di Jakarta, Desember 2013.
A mengaku menggaet pria hidung
belang via jejaring sosial atau perkenalan langsung. Kemudian berjanjian di
lokasi yang telah disetujui.
“Kadang janjian ketemuannya di
Bekasi atau di Jakarta, Atrium, Blok M, seringnya sih di Atrium,” kata A.
2. Ingin BlackBerry
WA (16) ditangkap jajaran
Polrestabes Surabaya karena diduga menjadi mucikari. Siswi SMA kelas dua ini
menjadi mucikari untuk temannya sendiri, SA (16) yang juga masih duduk di
bangku kelas dua SMK di Surabaya.
Dari pengakuannya kepada petugas, SA
mau menjadi pekerja seks komersil (PSK) lantaran ingin sekali memiliki
BlackBerry (BB). SA pun mau menjual tubuh ranumnya kepada pria hidung belang
seharga Rp 1 juta.
“Sekali kencan ngakunya Rp 1 juta.
Untuk SA Rp 750 ribu sisanya untuk WA. Tapi masih kita dalami lagi,” ujar Kanit
Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya AKP Suratmi.
3. Kembalikan kas sekolah
NAS, pelajar kelas 1 SMA di Kediri
ini nekat menjual diri ke hidung belang demi mengembalikan uang kas sekolah
yang hilang. Cewek berusia 15 tahun itu menjual diri ke Luki Setiawan (28)
sesuai uang kas yang telah dihilangkannya, Rp 1.650.000.
“Dia (NAS) mengaku butuh uang Rp
1.650.000 untuk mengembalikan kas sekolah yang hilang. Saya mau membantunya
asal bersedia bersetubuh,” ujar Luki di Mapolres Kediri, tahun 2008 lalu.
Luki mengaku bernama Dedi Sutanto,
pembalap mobil yang memiliki banyak uang saat berkenalan dengan NAS. NAS
akhirnya berhasil diperdaya.
4. Lunasi biaya untuk Ujian Nasional
Anggota Polres Serang menggelandang
dua pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Serang, Banten yang menjadi
teman tidur lelaki hidung belang. Saat tertangkap, pelajar SMA berinisial ND
dan ID itu mengaku jual diri untuk melunasi biaya sekolah jelang Ujian Nasional
(UN).
Keduanya dijual oleh mucikari
berinisial IC. IC menjual ND dan ID masing-masing Rp 550 ribu sekali kencan.
Mucikari tersebut meminta imbalan Rp 250 ribu per orang. Biasanya ND dan ID
melayani tamunya di hotel kawasan Serang.
Polisi yang menyamar memancing IC
beserta ND dan ID untuk bertransaksi di hotel. IC yang tak mengetahui
penyamaran polisi menyetujui pesanan polisi itu.
“Dari kecurigaan tersebut, kami
berusaha memancing IC untuk menyediakan seorang perempuan muda di bawah umur,”
ujar Kapolres Serang AKBP Yudi Hermawan di Serang, Selasa (8/4).
sumber:http://klikseru.com/4-alasan-konyol-pelajar-sma-jual-diri-ke-hidung-belang/