Pola tidur nenek atau kakek kita mungkin tidak berbeda jauh dari kita
sekarang ini, namun tidak sama halnya bagi nenek moyang kita. Jika Anda melihat
ke sebelum tahun 1800 maka Anda akan melihat pola tidur akan mulai sedikit
berbeda daripada kita. Nenak moyang kita tidur dalam cara yang sedikit aneh
bagi manusia modern sekarang ini.
Pola Tidur Yang Berbeda
Hal ini diketahui dari sebuah riset
oleh Roger Ekirch, Professor Sejarah di Virginia Tech, US. Risetnya menemukan
bahwa ternyata nenek myoang kita tidak hanya tidur dalam pola tidur yang
berbeda dari persepsi modern sekarang ini. Jika biasanya Anda tidur dalam satu
malam yang panjang atau disebut-sebut baiknya selama 8 jam, maka nenek moyang
Anda tidur dalam rentang yang lebih pendek namun dilakukan 2 kali.
Ia menemukan bahwa jam malam mereka sedikit lebih lama dari jam malam kita,
yakni malam hari mereka akan bertahan selama 12 jam. Dalam rentang 12 jam,
nenek moyang kita tertidur selama 2 kali dimana tidur pertama berjaan selama
sekitar 3-4 jam, kemudian mereka bangun selama 2-3 jam dan kemudian tidur lagi
sampai pagi.
Bukan Sesuatu Yang Mengejutkan
Ternyata pola tidur 2 kali ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan, referensi
mengenai ini telah ada dalam berbagai dokumen lain seperti literatur, makalah,
dan dokumen resmi lainnya. Jadi yang mengejutkan di sini bukanlah mengetahui
bahwa pada dahulunya orang membagi tidur mereka menjadi 2 kali namun ternyata
pola tidur ini telah menjadi sangat umum baik sekarang maupun pada dahulu kala.
Sebagai contoh, seorang dokter Inggris menemukan bahwa waktu ideal
untuk belajar dan merenung adalah antara "tidur pertama" dan
"tidur kedua." Beberapa dari Anda mungkin pernah mendangar hal ini,
dimana ada orang yang belajar lagi di tengah malam sehabis ia tidur karena ia
merasa itu lebih baik. Inilah ide di balik penemuan tersebut dan sekarang ini
pola tidur 2 kali atau lebih semakin popular karena istilah polyphasic sleep dengan
jam tidur yang jauh lebih pendek.
Apa Yang Dilakukan Nenek Moyang Kita?
Beberapa dari Anda juga mungkin menanyakan lalu apakah yang dilakukan nenek
moyang kita di antara "tidur pertama" dan "tidur kedua,"
terlebih lagi dengan jam malam yang lebih panjang dari kita? Mereka melakukan
apapun yang Anda bayangkan dimulai dari membaca, beribadah, ngobrol,
mengunjungi tetangga, hingga bercinta dengan pasang mereka.
Namun di awal abad 20, praktisi ini mulai menghilang karena berbagai alasan
yang tidak diketahui tepatnya. Beberapa mengatakan bahwa lampu-lampu jalan
mulai tidak dinyalakan dan malam hari akhirnya menjadi terlalu berbahaya,
beberapa lainnya mengatakan bahwa tidur 2 kali hanya meghabiskan waktu saja.
Baik atau Tidak
Tidur 2 kali dalam 1 malam mungkin terdengar aneh bagi yang tidak melakukannya,
namun ternyata hal ini maish sering terlihat dalam kehidupan modern sekarang
ini. Tapi apakah hal itu baik atau tidak?
Studi yang dilakukan
Sebuah studi oleh dilakukan oleh psikiater Thomas Wehr dengan
meminta 15 pria menghabiskan waktunya dalam lingkup yang terkontrol. Daripada
bangun selama 16 jam dan tidur 8 jam seperti biasa, mereka diminta bangun
selama 10 jam dan 14 jam sisanya mereka masuk dalam sebuah ruangan yang gelap
untuk mensimulasikan malam yang panjang dan siang yang pendek.
Pada awalnya seperti kebanyakan orang-orang
modern mereka akan "membayar hutang" tidur mereka. Namun
setelah beberapa saat, pola tidur 2 kali akan terbentuk sama halnya
seperti nenek moyang kita. Dalam rentang 12 jam, mereka akan tidur selama4-5
jam dan kemudian bangun selama beberapa jam dan tidur lagi hingga pagi.
Uniknya, waktu tidur tersebut tidak lebih dari 8 jam.
Studi itu menemukan bahwa ternyata di antara "tidur pertama" dan
"tidur kedua" adalah waktunya untuk relaks dan menenangkan diri
mereka. Ini membantu mereka mencapai kualitas tidur yang lebih baik.
Jadi Apakah Hal Itu Benar-Benar Baik dan Harus Kita Praktekkan?
Walaupun tidur dua kali memang memberikan Anda perasaan kualitas tidur yang
lebih baik karena adanya waktu untuk relaks, namun ternyata itu belum
terindikasi benar-benar baik untuk zaman modern sekarang ini.
Ini karena pola tidur tersebut membutuhkan kegelapan lebih yang hanya dapat
dicapai saat bulan-bulan di musim dingin (Bagi negara tropis maka hal ini sudah
tidak memungkinkan). Tidur dua kali pada musim panas dan musim-musim lainnya
hanya akan membuat kualitas tidr menjadi lebih buruk. Sekarang ini, selama kita
tidur dalam waktu yang cukup dan melakukannya dengan benarmaka kualitas tidur
yang dicapai juga akan lebih baik.
sumber:http://www.tahupedia.com/content/show/393/Nenek-Moyang-Kita-Ternyata-Tidak-Tidur-Seperti-Kita