Umumnya pelaku kriminal mempersenjatai dirinya dengan pisau
atau pistol. Entah hanya difungsikan untuk menakut-nakuti korban, atau memang
sebagai alat perlawanan jika situasi tak semulus rencana.
Tetapi, tak jarang juga penjahat menggunakan ilmu tertentu,
seperti jimat kebal diberondong peluru aparat.
Nah, banyak kasus yang terjadi justru sebaliknya. Sudah
pakai jimat kebal, tapi tetap saja tubuh penjahat terkoyak muntahan peluru.
Berikut RHCB & merdeka.com merangkum peristiwa-peristiwa tersebut:
1.Joni kebal peluru tewas karena lupa pakai jimat
Buronan kasus pencurian dan kekerasan (curas) antar daerah
di Jawa Timur, Joni bin Katiran dikenal licin dan selalu berhasil melarikan
diri sergapan petugas.
Tapi, tidak sekadar licin, Joni juga dikenal ampuh.
Sebelum-sebelumnya timah panas yang dilepaskan polisi tak bisa melukai tubuh
Joni. Joni dikenal kebal bedil atau senjata api.
Tapi, pelarian Joni berakhir ketika dua timah panas
bersarang di dadanya, saat dirinya diringkus oleh Timsus dari Subdit III
Jatantras Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Selasa (29/4).
Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Bambang
Tjahyo Bawono menduga Joni tewas lantaran jimatnya ketinggalan.
"Kemungkinan jimatnya ketinggalan, sehingga bisa
ditembak petugas dengan mudah," kata Bambang Tjahyo.
2.Tantang petugas lepas pelatuk, Rahmat malah tersungkur
Pencuri yang sudah lama jadi daftar pencarian orang (DPO)
Polres Jembrana, akhirnya berhasil dilumpuhkan.
Abdul Rahman (37), DPO kasus pencurian di 18 TKP di Bali,
dikenal kebal senjata tajam akhirnya berhasil dilumpuhkan. Sepak terjang Rahman
berakhir setelah dirinya menantang petugas untuk menembak dirinya. Alhasil,
peluru panas mengantarkannya ke balik jeruji besi.
Penangkapan terhadap Rahman sangat sengit. Bak adegan film
Si Pitung, tersangka dikurung sejumlah anggota buser namun masih tetap melawan
dengan jurus-jurus kungfunya.
Bahkan dengan telanjang dada saat itu, Rahman sempat
menantang salah seorang anggota untuk menembaknya. "Seru pak, dikepung
sana sini, tidak juga berhasil ditangkap. Bahkan nantang ditembak, katanya
silakan tembak kalau bisa tembus," cerita salah seorang warga setempat,
Jembrana, Bali, Selasa (23/12).
Tersangka yang kesehariannya seorang nelayan asal Banjar
Tengah, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana berhasil
dibekuk, setelah melalui gulat yang cukup alot. Bahkan sempat kejar-kejaran
dengan petugas di pesisir pantai. Hingga akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan
timah panas."Kami mengimbau masyarakat yang merasa pernah kecurian agar
segera melapor ke Polres Jembrana. Untuk sementara data yang kita dapat ada 18
TKP, masih kita kembangkan lagi," terang Kapolres Jembrana AKBP Harry
Hariyadi, Selasa (23/12).
3.Pencuri mengaku kebal peluru karena tak pakai celana dalam
Kar (39), pencuri spesialis pencongkel jendela rumah diberi
hadiah timah panas anggota tim opsnal Satuan Reskrim Polres Bangka Selatan,
setelah aksinya bersama seorang temannya ketahuan.
Kapolres Bangka Selatan AKBP Indra SIK melalui Kasat Reskrim
AKP Edriyan Wiguna mengatakan Kar terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas
karena melawan saat ditangkap.
Dari pengakuan Kar, tidak memakai celana dalam merupakan
syarat ilmu kebal yang dimilikinya. Tapi saat ditembak polisi, darah segar
mengucur dari kulit yang dikoyak peluru.
4.Mantra di dompet tak manjur
Yusuf (20), selalu membawa mantra yang dia taruh di dompet,
termasuk saat dia beraksi membobol kontak sepeda motor milik salah satu warga
yang terparkir di halaman rumah warga di Jalan Tegal Parang Selatan, Gang BB
II, Jakarta Selatan, Rabu (6/2).
Namun, mantra yang dia percaya sebagai sumber kekebalan
tubuh nyatanya tak mampu menghadang terjangan peluru petugas yang memergoki
aksinya bersama seorang temannya.
Polisi menembak paha Yusuf sebanyak dua kali karena berusaha
melawan petugas. Keduanya kemudian digiring ke Mapolsek Mampang.
5.Kencingi peluru untuk tembus tubuh tersangka
Peristiwa ini terjadi di bulan Desember 2012. Selamat
Naibaho tega membacok istri dan lima tetangga, karena tak kuat direpeti istri.
Saat polisi berusaha melumpuhkan pelaku, suasana di Desa
Saribudolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara tegang.
Letusan senjata api polisi saling bersautan, membuat suasana
semakin mencekam selama lebih kurang 4 jam. Rentetan tembakan tersebut karena
Selamat tahan tembak.
Pelaku yang kebal, berusaha mendekati petugas dengan
menenteng parang. Karena panik, beberapa personel polisi mengencingi peluru dan
menggosokkannya ke tanah sebelum ditembakkan.
Usaha tersebut nyata, Selamat tersungkur di tanah dengan
setelah peluru bersarang di kaki dan tangan. Cincin keramat yang dikenakannya
tak berdaya berhadapan dengan peluru yang dikencingi.
sumber:http://www.merdeka.com/peristiwa/5-cerita-unik-kriminal-mengaku-kebal-peluru/kencingi-peluru-untuk-tembus-tubuh-tersangka.html