Jenazah
terpidana mati asal Brazil Rodrigo Gularte usai dimandikan di rumah duka Saint
Carolus, Jakarta, Rabu (29/4/2015). Rodrigo merupakan salah satu terpidana mati
yang menyelundukan Narkotika jenis kokain sebanyak 19 Kg.
Rumah Duka Rumah Sakit Carolus, Salemba, Jakarta Pusat mendadak
ramai, Rabu 29 April siang. Keramaian terbut lantaran, terpidana mati Warga
Negara Brasil Rodrigo Gularte yang dieksekusi regu tembak Kejaksaan Agung dini
hari tersebut disemayamkan di rumah sakit itu.
Terlepas
dari penyemayaman terpidana mati kasus narkoba tersebut, rumah duka yang berada
di kompleks Rumah Sakit Carolus itu, juga menyimpan cerita-cerita mistis.
Seorang
sumber yang enggan disebutkan namanya di Rumah Duka Rumah Sakit Carolus
menceritakan, cerita-cerita mistis tersebut memang ada. Apa saja?
"Kalau
yang di rumah duka, seringnya kejadian peti kosong suka gerak goyang-goyang
sendiri. Itu kadang kejadian kalau ada yang mau masuk (disemayamkan),"
kata sumber tersebut saat berbincang dengan Liputan6.com, Rumah Sakit Carolus,
Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Selain
peti yang bergerak sendiri, cerita mistis lainnya adalah penampakan-penampakan
makhluk yang tak kasat mata. "Ada penampakan yang sering diceritakan itu, suster
zaman Belanda, seperti bule. Itu di dalam rumah sakit," ujar dia lagi.
Tak hanya
suster zaman Kolonial Belanda, sosok kuntilanak pun kerap terlihat di dalam
kawasan Rumah Sakit Carolus. "Itu di WC, yang jaga malam sering cerita
suka ada penampakan kuntilanak," cerita dia.
Tak hanya
menampakkan wujudnya, mahluk gaib tersebut juga dikenal jail. "Ada yang
lagi bersihin kaca di dalam WC, eh tiba-tiba seperti ada yang mendorong terus
jatuh. Terus 3 hari sakit orangnya," pungkas pria tersebut.
Rodrigo Gularte
adalah 1 dari 9 terpidana mati terkait kasus narkoba yang menjalani eksekusi
mati di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada Rabu 29 April dini hari.
Warga
Negara Brasil itu divonis mati Pengadilan Negeri Tangerang, Banten pada 7
Februari 2005, setelah terbukti menyelundupkan 19 kg kokain pada 2004.
Rodrigo
sempat menjadi perhatian para pegiat hak asasi manusia atau HAM, karena dirinya
disebut memilik gangguan jiwa yang menilainya tak layak dihukum mati. (Rmn)
sumber:http://news.liputan6.com/read/2223127/cerita-mistis-di-rumah-duka-terpidana-mati-rodrigo-gularte