Bagi sebagian orang, tidur
tanpa ditutupi sehelai benang alias telanjang dianggap aneh atau dapat
mengundang penyakit. Tapi ternyata tak seperti diduga kebanyakan orang,
aktivitas istirahat malam tanpa mengenakan pakaian juga memiliki sisi baik bagi
kesehatan. Bagaimana bisa?
Para peneliti mengungkapkan
bahwa tidur bertelanjang bukan hanya nyaman, tapi membantu mengatur suhu
permukaan kulit sehingga mencegah seseorang terbangun waktu malam.
Selain itu, cara tidur ini
menepis bakteria yang biasanya hidup mengandalkan kelembaban yang hangat di
bawah pakaian. Jika tidur telanjang bersama pasangan, cara ini dapat menguatkan
sistem kekebalan.
Dikutip dari Daily Mail pada
Sabtu (12/8/2016), hasil survei National Sleep Foundation menyebutkan hanya
sekitar 12 persen warga AS yang tidur tanpa busana.
Tubuh manusia dirancang untuk
mengurangi suhu ketika sedang tidur. Selain untuk kenyamanan, penurunan suhu
juga menentukan kapan tubuh manusia siap untuk tidur dan waktunya bangun.
Menurut laman Seeker, suatu
penelitian lain bahkan mengungkapkan bahwa pendinginan sekecil apapun pada
kulit membantu seseorang untuk tidur lebih nyenyak.
Pendinginan tubuh terutama
bermanfaat bagi kaum lanjut usia, dan penelitian ini membenarkan sejumlah
penelitian sebelumnya bahwa suhu tubuh yang lebih hangat dapat mengganggu
tidur. Baik pada manusia maupun hewan.
Tetap merasa sejuk sepanjang
malam juga disebut-sebut meningkatkan metabolisme. Ketika tidur dalam suhu
lebih dingin, maka 'lemak coklat' diaktifkan. Jenis lemak baik yang terdapat di
leher ini membantu membakar kalori sambil membangkitkan panas tubuh.
Kesejukan di malam hari juga
menambah hormon pertumbuhan dan mengurangi kortisol, sehingga menciptakan pola
tidur yang lebih baik dan membantu mengurangi ukuran perut, demikian dilaporkan
Men's Heatlh.
Pada malam-malam orang dengan
pola tidur baik, tubuh mampu sepenuhnya mengisi ulang rendahnya kadar kortisol
yang kemudian penuh lagi pada keesokan hari. Sehingga orang memiliki energi
ketika bangun.
Jika tidur terganggu, tubuh
manusia secara otomatis menghasilkan lebih banyak kortisol yang kemudian
meningkatkan nafsu makan di keesokan harinya.
Kesempatan Bernafas bagi Kulit
Banyak spesialis yang
menganjurkan tidur bertelanjang sebagai cara bagi kulit untuk bernafas, yang
penting terutama bagi wanita. Infeksi bakteri yang lazim berkembang di daerah
hangat dan lembab dapat terjadi ketika tidur mengenakan piama.
Dr. Alyssa Dweck, seorang
asisten profesor klinis OB/GYN di Icahn School of Medicine, Mount Sinai, New
York, kepada Live Science mengatakan, "Bagian pribadi wanita dilingkupi
seharian dengan pakaian dan kain yang tak bernafas sehingga menimbulkan iritasi
vagina."
Daerah itu dapat menjadi
tempat perkembangbiakkan infeksi ragi dan bakteri, sehingga sebaiknya daerah
ini dibiarkan bernafas beberapa jam setiap malam untuk mencegah bakteri.
Tapi tidur bertelanjang bukan
hanya baik untuk kaum wanita. Cara tidur ini penting juga bagi kaum pria agar
memperbanyak produksi sperma.
Menurut laporan Men's Health,
dianjurkan agar buah pelir pria berada pada suhu 35 hingga 35,6 derajat
Celcius. Suhu ini lebih dingin daripada rata-rata keseluruhan suhu tubuh pada
37,5 derajat Celcius.
Ternyata, mutu sperma
berkurang jika buah zakar menjadi terlalu hangat, seperti terungkap dalam
penelitian pada kaum pria pengguna sauna.
Selain baik bagi kesehatan,
tidur telanjang baik juga bagi hubungan. Para pakar mengatakan bahwa kontak
kulit-ke-kulit menyebarkan hormon oksitosin dalam otak manusia.
Hormon cinta ini mendekatkan
pasangan secara emosional dan meningkatkan rasa percaya dalam hubungan. Kontak
ini juga terbukti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kadar kortisol,
dan menurunkan tekanan darah.
sumber:http://global.liputan6.com/read/2576369/tidur-telanjang-ternyata-sehat-ini-alasannya#