Tahun 1993 Tri Sumono masih mengawali pagi dengan tugas menyiapkan
minuman para wartawan media nasional terbesar di Indonesia sambil
membersihkan ruangan mereka. "Pokoknya semua sudah rapi sebelum mereka
datang pukul 07.00 WIB. Itulah disiplin," katanya kepada Fortune Indonesia.
Dari pesuruh itu ia belajar kedisiplinan serta komitmen dalam
bekerja. Karena pendapatan yang diperoleh kurang ia pun mencari tambahan
dengan berdagang di seputar stadion Senayan Jakarta pada Sabtu dan
Minggu bersama sang istri. Dagangannya adalah sepatu dan baju yang
digelar di atas karpet dua meter. Bukan barang sendiri, tapi barang
titipan orang.
Hanya kuat tiga tahun sebagai pesuruh, ia pun lalu terjun sebagai
wirausaha dengan berjualan asesoris di mal. Modal sebesar Rp700.000 yang
disisihkan dari hasil jualan di Senayan menjadi awal ia menapaki bisnis
dengan lebih fokus. Hasil penjualan asesoris lumayan. Ia memberi contoh
untuk penjualan bando wanita tiga buah saja sudah bisa digunakan untuk
belanja bando selusin.
Perputaran uang bisnis asesori juga tinggi. Tri pernah mendapat omzet
Rp3 juta hingga Rp5 juta dalam waktu kurang dari seminggu. Keuntungan
demi keuntungan diperoleh Tri sampai akhirnya ia memiliki kekuatan untuk
membangun bisnis yang lebih besar. Ia pun mendirikan CV 3 Jaya pada
tahun 2003 dengan modal awal Rp70 juta.
Salah satu usahanya adalah memasok minuman sari kelapa ke PT San San
Abadi. Tri melihat ada peluang besar dalam bisnis ini karena masih
jarang pemainnya. Dari sini ia menjalin hubungan kerja sama dengan
Christian Setiadi, direktur PT San San Abadi. Melihat kesungguhan Tri,
Chris pun memberikan suntikan modal Rp2 miliar. Uang sebesar itu
digunakan untuk membangun pabrik pengemasan seperti kopi, susu, dan
minuman siap saji dalam kemasan kecil.
Tak hanya membuka jasa kemasan, Tri kemudian mengembangkan produk
sendiri bermerek Kopi Jahe Hootrii. Produksi sebulan kini mencapai 10
ribuan karton boks. Untuk pemasaran kopi jahenya itu Tri mempercayakan
ke PT Efit dengan harga jual Rp700 per sachet. Bisa diperkirakan berapa omzet Tri dari kopi jahe itu.
Dari bisnis pengemasan saja Tri bisa memperoleh omzet Rp1,6 miliar sebulan. Sudah jauh berbeda saat ia menjadi pesuruh. (Fortune Indonesia)
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
sumber:intisari