Chester Flood Carlson merupakan Penemu dari Mesin Fotocopy
dilahirkan pada tanggal 8 Februari 1906 di Seattle, Washington, Amerika Serikat
Ayahnya mengidap penyakit TBC membuat dia harus bekerja keras untuk mendapatkan
biaya pengobatan. Pada saat berusia 17 tahun Ibunya meninggal dan empat tahun
setelah ibunya meninggal ayah Carlson menyusul.
Hal ini tidak membuat Carlson
patah semangat untuk belajar. Dia bisa menyelesaikan pendidikannya hingga
bangku kuliah yaitu di California Institute of Technology. setelah menamatkan
kuliahnya, Carlson kemudian bekerja di sebuah perusahaan pembuat barang
elektronik. Chester Carlson mengawali pekerjaannya sebagai penyalin dokumen
paten di sebuah peruahaan analisis paten, Carlson berpikir untuk mempercepat
pekerjaannya yaitu dengan membuat sebuah alat yang bisa mencetak dokumen secara
berulang-ulang. Ia pun membaca berbagai referensi mengenai mesin cetak.
Akhirnya, ia menemukan konsep elektrofotografi, yang sekarang kita kenal
sebagai mesin fotokopi.Pada 1938, Chester Carlson membuat eksperimen kecil yang memanfaatkan bubuk jelaga (karbon) dan penyinaran cahaya dan memindahkan suatu tulisan dari sebuah medium ke medium yang lain. Ia juga menggunakan konsep yang disebut photo-conductivity, sebuah proses perubahan elektron jika terkena cahaya. Intinya, dengan proses ini, gambar bisa digandakan dengan proses perubahan elektron tersebut. Sebagian besar literatur menyebutkan, temuan Carlson menciptakan proses mengkopi dengan menggunakan energi elektrostatik, yaitu xenography.
Nama xenography berasal
dari bahasa Yunani, radical xeros (kering) dan graphos (menulis). Karena, dalam
prosesnya tidak melibatkan cairan kimia, tak seperti teknologi sebelumnya.
Melalui teknik ini, Chester Carlson telah menemukan cara yang merombak paradigma
penulis ulangan sebuah dokumen, yang nantinya akan menjadi proses yang disebut
fotokopi. Teknik ini kemudian dipatenkan pada 6 Oktober 1942.
Selama beberapa tahun, Chester Carlson mencoba menyempurnakan temuannya ini. Meski sangat berguna, mesin elektrofotografi ini tidak
diminati banyak orang,
karena mesin tersebut dianggap tidak memiliki masa depan yang menjanjikan.
Chester yang berhasil membuat alat itu harus berjualan konsep bertahun-tahun
lamanya agar mesin fotokopi itu bisa dijual di pasaran. Berbagai perusahaan
besar seperti Kodak yang menjual peralatan dan proses pemotretan, IBM dan
General Electric, menolak temuan itu. Setelah hampir putus asa, Chester
mendapat mitra pertama Batelle Memorial Institute yang bersedia memodali dengan
dana dan usaha dan kemudian bersama sama berhasil meyakinkan Haloid, sebuah
perusahaan menengah Haloid Corporation, New York yang menjual kertas foto mau
menjadi mitranya untuk mengembangkan temuannya Haloid Company kemudian merubah
nama mesin fotocopy pertama elektrofotografi karena dianggap kurang memiliki
nilai jual, lalu diusulkanlah nama dengan nama Xerography. Xerography menjadi
komersial setelah diadopsi oleh Xerox Corporation.
Salah satu produk awal
Xerox adalah Xerox 914, mesin foto kopi otomatis pertama yang menggunakan
proses xenography. Dinamai Xerox 914 untuk merujuk pada kemampuan mesin dalam
mengkopi kertas dengan ukuran 9 inci x 14 inci (229 mm x 356 mm). Xerox 914,
yang dapat mengkopi hingga 100 ribu kertas per bulan, sangat popular di
kalangan masyarakat pada masa itu. Produk ini menyumbang pendapatan perusahaan
hingga 60 juta dolar AS. Kesuksesan itu membuat perusahaan memutuskan untuk
mengubah namanya dari Haloid menjadi Xerox pada 1958. Hingga kini Xerox
merupakan perusahaan mesin foto copy dan printer terkemuka di dunia.
Produk yang dihasilkan perusahaan yang kini bermarkas di Stamford, Connecticut, AS itu pada 2006 lalu berhasil membukukan pendapatan 15,9 miliar dolar AS. Jumlah karyawannya mencapai 53.700 orang, tersebar di dunia. Chester Carlson meninggal pada 9 September 1968, di Rochester, New York, karena penyakit hati yang kronis. Berkat temuannya melalui mesin fotocopy, Chester Carlson telah menemukan cara yang merombak paradigma penulis ulangan sebuah dokumen. Hingga sekarang, proses ini hampir tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan modern. Dengan penemuan Chester Carlson ini pula kini kita dengan mudah, murah dan cepat untuk menggandakan sebuah dokumen.
Produk yang dihasilkan perusahaan yang kini bermarkas di Stamford, Connecticut, AS itu pada 2006 lalu berhasil membukukan pendapatan 15,9 miliar dolar AS. Jumlah karyawannya mencapai 53.700 orang, tersebar di dunia. Chester Carlson meninggal pada 9 September 1968, di Rochester, New York, karena penyakit hati yang kronis. Berkat temuannya melalui mesin fotocopy, Chester Carlson telah menemukan cara yang merombak paradigma penulis ulangan sebuah dokumen. Hingga sekarang, proses ini hampir tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan modern. Dengan penemuan Chester Carlson ini pula kini kita dengan mudah, murah dan cepat untuk menggandakan sebuah dokumen.
thanks to:http://terselubung.blogspot.com/2013_01_27_archive.html
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !
SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !