Senin, 11 Maret 2013

Penyebab Gigi Berlubang dan Pencegahannya

Bagikan Artikel Ini :
Gigi merupakan salah satu elemen yang tak boleh terlupakan sebagai satu kesatuan pendukung penampilan yang sempurna. Namun, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang melupakan pentingnya kebersihan dan kesehatan gigi. Dan, tak hanya orang dewasa saja yang terbilang malas menjaga kesehatan dan kebersihan giginya dengan cara rajin menyikat gigi.



Menurut penelitian yang dilakukan di Singapura dan Indonesia pada  tahun 2007, 8 dari 10 anak usia sekolah dasar sudah mengalami masalah gigi berlubang. Yang lebih memprihatikan lagi, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa anak-anak Indonesia berusia lima tahun sudah mengalami masalah gigi berlubang pada tiga giginya, sedangkan anak-anak di Singapura baru mengalami masalah satu gigi berlubang di usia 12 tahun.


"Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran untuk menjaga kesehatan dan kebersihan gigi di Indonesia masih tergolong rendah. Padahal sebenarnya gigi bisa menjadi indikasi tingkat kesehatan masyarakat secara umum di suatu tempat," ungkap George Novaro Tarigan, Senior Brand Manager Toothbrush, PT Unilever Indonesia, saat peluncuran produk sikat gigi beberapa waktu lalu di Jakarta.


Gigi berlubang merupakan masalah paling umum yang dihadapi manusia. Menurut data dari British Dental Journal, sekitar 85 persen gigi berlubang ditemukan pada gigi bagian belakang, atau gigi geraham. Sedangkan di Indonesia, menurut data dari Riskesdas tahun 2007, persentase masalah gigi berlubang di bagian geraham adalah sekitar 90 persen.


Ancaman lain yang dialami bila kebersihan gigi tidak terjaga adalah risiko terkena karies (infeksi gigi yang menyebabkan rusaknya struktur gigi). Sebuah survei dari Adult Dental Health Survey di Inggris mengungkapkan, gigi bagian belakang juga memiliki kemungkinan dua kali lebih besar terserang karies.


Penyebab gigi berlubang
"Secara umum, ada banyak penyebab gigi berlubang. Namun yang paling berpotensi menyebabkannya ada tiga hal," tukas George. Salah jika Anda mengira penyebab utamanya adalah makanan manis dan minuman bersoda. Penyebab utama gigi berlubang ternyata pada perilaku manusia.


1. Cara menyikat gigi yang salah
Meski sebenarnya menyikat gigi terbilang mudah dilakukan, masih banyak orang yang salah melakukannya. Menurut penelitian, waktu sikat gigi terbaik berkisar antara satu sampai dua menit. Usahakan untuk menyikat gigi dengan cara memutar-mutar sambil melihat cermin, agar tidak ada sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Selain itu, setelah mengonsumsi minuman berenergi, minuman bersoda, atau minuman asam lainnya, jangan langsung menyikat gigi. Hal ini akan membuat zat asam tersebut malah tersebar merata di semua gigi. Sebaiknya berkumur-kumur dulu untuk menghilangkan bakteri yang ada, baru kemudian menyikat gigi.


2. Frekuensi yang jarang
Sikat gigi biasanya dilakukan secara rutin setiap kali mandi. Gosok gigi dua kali adalah angka minimal untuk menyikat gigi dalam sehari. Jarang menyikat gigi menyebabkan gigi lebih rapuh dan mengalami kerusakan permanen. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, frekuensi menyikat gigi yang lebih sering akan meminimalisasi pertumbuhan bakteri pada gigi, dan menjaga kebersihan gigi lebih baik. Biasakan untuk menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.


3. Alat yang digunakan
Gigi geraham paling sering mengalami masalah berlubang karena letaknya yang berada di belakang membuatnya sulit terjangkau oleh sikat gigi. Bentuk mulut yang cenderung menyempit di bagian belakang juga mempersulit pembersihannya, apalagi bentuk kepala sikat gigi masih cenderung besar.

Gigi belakang juga banyak memiliki alur dan celah, sehingga sikat gigi sulit untuk membersihkannya. Padahal justru celah dan alur gigi inilah yang membuat banyak sisa makanan menempel atau terselip di situ. Ketika tidak dibersihkan dengan cermat, sisa makanan akan membusuk dan membuat gigi berlubang. "Salah satu pertimbangan saat memilih sikat gigi adalah bentuk kepala sikat giginya, apakah bisa menjangkau gigi paling belakang sesuai dengan struktur mulut," tukas George.

Pencegahan :



Menambal Gigi dan Cabut Gigi

Langkah yang umumnya akan diambil dokter gigi adalah menambal gigi yang rusak, bila lubangnya belum terlalu besar. Tetapi, bila kita merasakan sakit gigi, proses penambalan tidak dapat langsung dilakukan karena dengan demikian gas dalam gigi tidak dapat keluar. Dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit atau akan mematikan saraf gigi agar kita tidak tersiksa dengan rasa sakitnya. Pada kunjungan selanjutnya barulah gigi akan dibersihkan dan ditambal sementara, penambalan secara permanen dilakukan pada kunjungan berikutnya lagi.

Bila lubang terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk ditambal, berarti gigi harus dicabut. Sama seperti proses penambalan gigi, maka gigi juga tidak dapat langsung dicabut saat gigi masih terasa sakit. Hal ini disebabkan saat kita merasakan sakit gigi, maka obat anestesi (obat kebal agar tidak terasa sakit saat gigi dicabut) tidak dapat menembus akar gigi, sehingga saat dicabut akan menyebabkan sakit yang luar biasa. Proses pencabutan gigi baru bisa dilakukan saat gigi sudah tidak terasa sakit dan untuk menghilangkan rasa sakit dokter akan mematikan saraf gigi.

Mencegah Gigi Berlubang

Untuk mencegah terjadinya lubang pada gigi, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

- Memeriksa gigi secara rutin

Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera agar lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang tidak rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan.

- Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepat

Pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk menyikat gigi. Air liur tidak banyak keluar pada waktu kita tidur, sehingga gigi akan rusak bila Anda membiarkan sisa makanan pada gigi tanpa menyikatnya. Air liur berguna untuk memlinfungi gigi dari bakteri penyebab gigi berlubang.

- Menyikat gigi dengan cara yang benar

Walau menyikat gigi telah dilakukan secara teratur namun bila dilakukan dengan cara yang tidak benar, tentu hasilnya tidak akan maksimal. Cara yang benar adalah dengan menyikat ke arah bawah untuk gigi depan (gigi seri) bagian atas, menyikat gigi ke arah atas untuk gigi depan bagian bawah dan menyikat secara mendatar untuk gigi geraham. Menyikat gigi geraham hendaknya dilakukan lebih lama, karena pada gigi ini berpotensi menempelnya sisa-sisa makanan.

- Kumur setelah makan

Menyikat gigi tidak mungkin dilakukan sehabis kita makan, maka cara terbaik adalah berkumur-kumur agar sisa makanan tidak terus menempel dan mengurangi keadaan asam dalam gigi.

- Gunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makanan

Sisa makanan yang tertinggal, hendaknya tidak dikeluarkan dengan menggunakan tusuk gigi. Penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan celah antar gigi semakin besar disamping dapat menyebabkan luka pada gusi.

- Pilih pasta gigi yang mengandung fluorida

Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Zat ini merupakan salah satu bahan pembentuk email gigi. Adanya zat ini dapat mencegah pembusukan pada gigi.

- Makan makanan yang berserat

Mengkonsumsi sayuran atau buah terbukti dapat membuat gigi lebih kuat dan mencegah terjadinya gigi berlubang.

- Kurangi makanan yang mengandung gula dan tepung

Makanan jenis ini bila tertinggal di gigi dan adanya bakteri akan menyebabkan asam yang membuat gigi berlubang.
referensi:

http://female.kompas.com/read/2012/05/10/17022744/3.Penyebab.Utama.Gigi.Berlubang
http://forum.viva.co.id/tips-trick/426009-cara-mengatasi-sakit-gigi-dan-mencegah-gigi-berlubang.html


  
 


TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL INI MENAMBAH WAWASAN & MEMBERIKAN MANFAAT BAGI KITA SEMUA YANG MEMBACANYA...JANGAN LUPA UNTUK SELALU BERKUNJUNG KEMBALI...KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH PARA SOBAT SEMUA.

SELURUH ISI DARI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN LINK SUMBER DARI BLOG INI. THANKS... !
 




ARTIKEL TERKAIT :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar