Lalu, ikut-ikutan mengecam FPI secara terbuka. Padahal sepanjang berkuasa, SBY tak pernah sebut nama organisasi yang banyak dikritik ini. Alih-alih mendapat apresiasi, SBY malah jadi olok-olok pemimpin FPI. Akibatnya, pejabat Mabes Polri kini sibuk mencari pasal untuk menjerat orang itu.
Nah, hari ini, SBY kembali bikin kejutan: mengangkat Patrialis Akbar menjadi hakim konstitusi untuk menggantikan Achmad Sodiki yang habis masa jabatannya 16 Agustus nanti. Memang menjadi hak presiden untuk mengangkat tiga hakim konstitusi yang berasal dari pemerintah.
Namun karena masa lalunya, pengangkatan orang yang pernah menjadi Menteri Hukum dan HAM, anggota DPR Komisi III, dan anggota DPP PAN, itu menjadi pertanyaan banyak orang.
Pertama, Patrialis adalah pejabat gagal. Ketika memimpin Kementerian Hukum dan HAM, banyak masalah yang jadi gunjingan lamban menyiapkan rancangan undang-undang, membiarkan tersangka koruptor kabur ke luar negeri, mempersilakan terpidana bikin "kamar hotel" di penjara, hingga memberi remisi terpidana koruptor. SBY pun tak berpikir panjang untuk mencopot jabatannya.
Kedua, Patrialis sudah dua kali mencalonkan diri menjadi hakim MK dari unsur DPR, tetapi gagal mendapatkan persetujuan. Pada 2008 dia kalah bersaing dengan Jimly Asshiddiqie, Mahfud MD dan Akil Mochtar. Pada 2013 dia sempat mengajukan diri menggantikan Mahfud MD, namun dia mundur di tengah jalan. Dengan kata lain, SBY sesungguhnya telah memilih orang "buangan" DPR.
Ketiga, Patrialis sering dipertanyakan latar belakang pendidikan hukumnya. Memang dia sarjana hukum, namun perguruan tinggi yang memberikan gelar itu sering jadi bahan gunjingan. Meskipun kini dia menyandang gelar doktor hukum dari unverstias negeri, tetap saja kesarjanaan hukumnya dipertanyakan. Padahal seorang hakim konstitusi harus paham betul soal hukum tata negara, karena kedudukannya setengah malaikat.
Selain ketiga faktor tersebut, pengangkatan Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi oleh Presiden SBY, kali ini menyempal dari kebiasaan. Sebelumnya, Presiden selalu membentuk tim khusus untuk memilih calon-calon hakim konstitusi dari unsur pemerintah. Tapi kali ini, tanpa ba bi bu, tiba-tiba Presiden meneken pengangkatannya. Wajar kalau orang bertanya-tanya: ada apa?
Orang luar bisa saja menghubung-hubungkan pengangkatan Patrialis sebagai kompensasi atas pencopotannya dari kabinet. Atau, pengangkatan ini adalah buah lobi Menko Perekonomian dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, yang tidak lain adalah besan SBY, mengingat Patrialis adalah kader PAN dan orang kepercayaan Hatta Rajasa.
Tetapi apapun yang melatarinya, pengangkatan Patrialis merupakan langkah pertama presiden yang dapat mendegradasi Mahkamah Konstitusi. Sebab, selain KPK, MK adalah lembaga produk reformasi yang disegani. Marwah lembaga ini sangat tinggi.
Masih banyak orang hebat, berintegritas dan bereputasi baik, yang pas menjadi hakim konstitusi. Sebagai pemimpin yang mengikuti disiplin intelektual, SBY pasti tahu orang-orang itu. Tetapi mengapa dia memilih jalan penuh risiko? Apakah ini buah dari kepanikan dalam memperbaiki kinerja pemerintah menjelang berakhirnya masa jabatan?
Maklum, saat ini SBY bukan hanya seorang presiden yang harus memimpin pemerintahan, tetapi juga seorang ketua umum partai yang tengah mengejar sukses Partai Demokrat dalam Pemilu 2014.
sumber:http://www.merdeka.com/khas/panik-sby-menjelang-akhir-jabatan-kolom-selasa.html
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG INI, SEMOGA ARTIKEL YANG ANDA BACA MENJADI BERMANFAAT DAN MENAMBAH WAWASAN. JANGAN LUPA UNTUK KEMBALI BERKUNJUNG, KARENA MASIH BANYAK ARTIKEL MENARIK LAINNYA YANG MENUNGGU UNTUK DIBACA OLEH ANDA SEMUANYA.
SELURUH ISI BLOG INI BOLEH DI COPY-PASTE/ DISEBARLUASKAN DENGAN SYARAT MENCANTUMKAN SUMBER LINK DARI BLOG INI. THANKS...!
ARTIKEL TERKAIT :
Artikel Bebas
- Ajaib, Pasangan Lansia Ini Selamat dari Kebakaran California Setelah Berendam di Kolam Renang Selama 6 Jam
- Kata Fahri Hamzah: Kita Enggak Usah Ngomongin Ahok Lagi
- Sehebat Apakah Para Hacker Dari Korea Utara?
- Ini Dia Gaji Anies-Sandi Saat Resmi Pimpin DKI Nanti
- Peraturan Baru: Segera Registrasi Ulang Agar Kartu SIM Prabayar Anda Tidak Diblokir
- Terciduk, Pesta Seks Kaum Gay di Harmoni Jakarta
- Kalau Sudah Waktunya Tuhan, Setya Novanto Pasti Masuk Penjara!
- Hati-Hati, Pornografi Memiliki Efek Mengerikan pada Otak dan Tubuh
- Inilah 5 Ancaman Donald Trump yang Paling 'Ekstrem'
- Fakta Seks, Mengapa Pria Lebih Cepat Capai Klimaks Dibandingkan Wanita?
- ISIS Memberikan Hadiah 1 juta USD Kepada Siapa Saja yang Bisa Membunuh Gadis Cantik Ini
- 5 Presiden di Dunia yang Menolak Gaji Dari Negara
- Wow, Ahok Menang Telak dalam Twitter Polling yang Dibikin Iwan Fals
- Inilah Ramalan Nostradamus soal Nasib Donald Trump
- 7 Faktor yang Menyebabkan Anda Ditolak Saat Melamar Pekerjaan
- Jangan Kaget, Ini Dia Jenis Film Porno yang Disukai Wanita!
- Ternyata Ada Oknum Perwira Polda Metro Mencoba Merayu Jessica Wongso
- Empat Cerita Menyedihkan Jessica, Tidur Bersama Kecoak Sampai Ditelanjangi Polwan
- Ditemukan, Penjara Mengerikan untuk Para 'Budak Seks' ISIS
- 7 Barang Usang di Rumah yang Bisa Memiliki Nilai sangat Tinggi
- Inilah Enam Tipe Orang Tua yang Bisa Merusak Masa Depan Anak
- Ini Alasannya Kenapa Banyak Cewek yang Rela Mengumbar Aurat di Bigo Live
- Inilah Kekayaan Gembong Narkoba Joaquin Gezman Dari Mexico yang Membuat Orang Tercengang!
- Ciri-ciri Rumah Makan yang Menggunakan Jin Sebagai Penglaris Agar Laku Keras!
- Ini Dia 4 Tipe Stalker di Medsos