sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
(Yakobus 4: 14)
Pada hari minggu tanggal 7 Oktober 2012 saya menerima telepon
dari rekan satu pelayanan bahwa kita akan berdoa bagi orang yang sedang sakit
kanker. Sungguh diluar dugaan ketika saya tiba dirumah orang yang akan didoakan
tersebut situasi dan kondisi dari si penderita kanker membuat saya kaget karena
perubahan yang sangat drastis sekali.
Kebetulan saya sendiri sudah cukup lama mengenal bapak yang menderita kanker ini. Perubahan yang saya lihat yaitu bagaimana kondisi fisik yang semakin melemah dan badan bertambah kurus, saya agak kaget karena beberapa bulan sebelumnya bapak ini telah berobat dan dinyatakan sudah sembuh. Sempat berobat ke Penang dan Cina. Sebelum terkena penyakit kanker bapak ini merupakan orang yang menurut saya cukup gagah dan ganteng belum ditambah dengan materi yang berlimpah. Orangnya cukup supel dan ramah, sehingga enak kalau di ajak ngobrol. Lewat kejadian ini saya mengambil sebuah kesimpulan, sesungguhnya kehidupan manusia tidak bisa diprediksi betapa lemah dan rapuh sekali seperti bapak yang saya ceritakan dalam renungan kali ini. Yang tadinya gagah dan ganteng tiba-tiba bisa terkulai lemah tidak berdaya, yang tadinya penyakitnya dinyatakan sembuh ternyata malah semakin ganas, itulah manusia. Hal yang sama bisa terjadi terhadap siapapun termasuk anda dan saya, tetapi satu hal yang harus kita perhatikan kehidupan ini sangat singkat, banyak hal bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa diundang masuk dalam bahtera kehidupan kita baik itu berupa kebaikan atau sesuatu yang bisa membuat kehidupan kita menjadi menderita. Alkitab berkata didalam Surat (Yakobus 4:14) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Dengan jelas dan gamblang Firman Tuhan berkata bahwa manusia itu seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Semua yang dimiliki manusia mulai dari tubuh sendiri, keluarga dan harta kekayaan dapat hilang dalam sekejap mata tanpa ada yang tahu kapan itu akan diambil dari hidup kita semua. Kita akan melihat satu contoh lagi didalam Alkitab yakni seseorang yang bernama Ayub dikatakan didalam (Ayub 1:1-3) (1) Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. (2) Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. (3) Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur. Dijamannya Ayub merupakan orang yang terkaya pada saat itu, tetapi kita akan melihat bagaimana seorang Ayub yang di ijinkan Tuhan mengalami persoalan yang begitu dahsyat menimpa kehidupan pribadi dan keluarganya. Jikalau kita mau melanjutkan pembacaan mulai dari ayat 4-22 disitu jelas bagaimana dalam hitungan satu hari atau bahkan mungkin bisa dalam hitungan jam semua harta kekayaan Ayub, ternak dan anak-anaknya lenyap tidak berbekas. Tiba-tiba api dari langit menyambar semua ternak yang sedang digembalakan kemudian datang orang-orang Kasdim dengan membentuk tiga pasukan menjarah unta-unta dan membunuh para penjaganya ditambah lagi dengan anak-anak laki dan perempuannya yang pada saat itu sedang ada acara makan-makan angin ribut datang dari sebrang padang gurun dan menghancurkan rumah dimana mereka ada pada saat itu sehingga membuat semuanya tewas seketika. Dari semua peristiwa yang sudah kita baca diatas sesungguhnya tidak ada satupun yang dapat kita banggakan sebagai manusia, semua yang kita punya hanyalah anugerah Tuhan kalau kita bisa sekolah sampai mendapatkan title S1, S2, S3 kemudian kita mendapat pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang lumayan, jikalau kita memiliki rumah yang besar dengan segala perlengkapannya kita diberi otak yang cerdas, tubuh yang sehat karir yang terus menanjak, keuangan yang berlimpah janganlah kita seperti kacang lupa akan kulitnya biarlah hidup kita senantiasa diwarnai dengan kerendahan hati, takut akan Tuhan, hidup didalam kekudusan-Nya. Jangan pernah pelit atau hitung-hitungan dengan orang yang memang benar-benar membutuhkan pertolongan dari kita, ingat barangsiapa menabur pasti akan menuai. Lihatlah kepada Ayub yang sekalipun mengalami ujian yang begitu luar biasa dahsyatnya namun satu hal dia tidak pernah untuk berbalik dari Tuhan dan meninggalkan Tuhan tetapi dia tetap konsisten dengan imannya. Sehingga pada akhirnya apa yang disediakan Tuhan bagi ayub benar-benar menakjubkan. (Ayub 42: 12-17) (12) TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. (13) Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan; (14) dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh. (15) Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki. (16) Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. (17) Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur. Mulailah kita membangun kehidupan dengan satu kesadaran bahwa tanpa Tuhan kita bukan siapa-siapa, kita hanya bagaikan uap yang dapat menghilang dalam hitungan detik oleh sebab itu jangan pernah jauh dari sang Gembala Agung yang sanggup menuntun kita dalam segala keadaan, dunia boleh mengalami kehancuran, dunia boleh mengalami resesi atau penderitaan namun Firman Tuhan memberikan janji yang pasti didalam (Yesaya 40: 29-31) (29) Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. (30) Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, (31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Prioritaskanlah untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya maka Tuhan pasti akan menuntun kita didalam hikmat-Nya serahkanlah apapun yang menjadi persoalan dan kekuatiran anda saat ini pada Tangan Yang Agung yang berlobang paku maka Dia akan membuka jalan atas setiap persoalan kita. Jangan pernah berhenti untuk berharap kepada Tuhan, jangan pernah menyerah untuk memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan karena disinilah letak kekuatan dan kunci kesuksesan anda dan saya. Sebagai penutup saya ingin berkata kepada anda mulailah setiap hari dengan Tuhan dan berpeganglah terus kepada-Nya sehingga hidup kita akan berakhir dengan manis. God bless you all…
Kebetulan saya sendiri sudah cukup lama mengenal bapak yang menderita kanker ini. Perubahan yang saya lihat yaitu bagaimana kondisi fisik yang semakin melemah dan badan bertambah kurus, saya agak kaget karena beberapa bulan sebelumnya bapak ini telah berobat dan dinyatakan sudah sembuh. Sempat berobat ke Penang dan Cina. Sebelum terkena penyakit kanker bapak ini merupakan orang yang menurut saya cukup gagah dan ganteng belum ditambah dengan materi yang berlimpah. Orangnya cukup supel dan ramah, sehingga enak kalau di ajak ngobrol. Lewat kejadian ini saya mengambil sebuah kesimpulan, sesungguhnya kehidupan manusia tidak bisa diprediksi betapa lemah dan rapuh sekali seperti bapak yang saya ceritakan dalam renungan kali ini. Yang tadinya gagah dan ganteng tiba-tiba bisa terkulai lemah tidak berdaya, yang tadinya penyakitnya dinyatakan sembuh ternyata malah semakin ganas, itulah manusia. Hal yang sama bisa terjadi terhadap siapapun termasuk anda dan saya, tetapi satu hal yang harus kita perhatikan kehidupan ini sangat singkat, banyak hal bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa diundang masuk dalam bahtera kehidupan kita baik itu berupa kebaikan atau sesuatu yang bisa membuat kehidupan kita menjadi menderita. Alkitab berkata didalam Surat (Yakobus 4:14) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Dengan jelas dan gamblang Firman Tuhan berkata bahwa manusia itu seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Semua yang dimiliki manusia mulai dari tubuh sendiri, keluarga dan harta kekayaan dapat hilang dalam sekejap mata tanpa ada yang tahu kapan itu akan diambil dari hidup kita semua. Kita akan melihat satu contoh lagi didalam Alkitab yakni seseorang yang bernama Ayub dikatakan didalam (Ayub 1:1-3) (1) Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. (2) Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. (3) Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur. Dijamannya Ayub merupakan orang yang terkaya pada saat itu, tetapi kita akan melihat bagaimana seorang Ayub yang di ijinkan Tuhan mengalami persoalan yang begitu dahsyat menimpa kehidupan pribadi dan keluarganya. Jikalau kita mau melanjutkan pembacaan mulai dari ayat 4-22 disitu jelas bagaimana dalam hitungan satu hari atau bahkan mungkin bisa dalam hitungan jam semua harta kekayaan Ayub, ternak dan anak-anaknya lenyap tidak berbekas. Tiba-tiba api dari langit menyambar semua ternak yang sedang digembalakan kemudian datang orang-orang Kasdim dengan membentuk tiga pasukan menjarah unta-unta dan membunuh para penjaganya ditambah lagi dengan anak-anak laki dan perempuannya yang pada saat itu sedang ada acara makan-makan angin ribut datang dari sebrang padang gurun dan menghancurkan rumah dimana mereka ada pada saat itu sehingga membuat semuanya tewas seketika. Dari semua peristiwa yang sudah kita baca diatas sesungguhnya tidak ada satupun yang dapat kita banggakan sebagai manusia, semua yang kita punya hanyalah anugerah Tuhan kalau kita bisa sekolah sampai mendapatkan title S1, S2, S3 kemudian kita mendapat pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang lumayan, jikalau kita memiliki rumah yang besar dengan segala perlengkapannya kita diberi otak yang cerdas, tubuh yang sehat karir yang terus menanjak, keuangan yang berlimpah janganlah kita seperti kacang lupa akan kulitnya biarlah hidup kita senantiasa diwarnai dengan kerendahan hati, takut akan Tuhan, hidup didalam kekudusan-Nya. Jangan pernah pelit atau hitung-hitungan dengan orang yang memang benar-benar membutuhkan pertolongan dari kita, ingat barangsiapa menabur pasti akan menuai. Lihatlah kepada Ayub yang sekalipun mengalami ujian yang begitu luar biasa dahsyatnya namun satu hal dia tidak pernah untuk berbalik dari Tuhan dan meninggalkan Tuhan tetapi dia tetap konsisten dengan imannya. Sehingga pada akhirnya apa yang disediakan Tuhan bagi ayub benar-benar menakjubkan. (Ayub 42: 12-17) (12) TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. (13) Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan; (14) dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh. (15) Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki. (16) Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. (17) Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur. Mulailah kita membangun kehidupan dengan satu kesadaran bahwa tanpa Tuhan kita bukan siapa-siapa, kita hanya bagaikan uap yang dapat menghilang dalam hitungan detik oleh sebab itu jangan pernah jauh dari sang Gembala Agung yang sanggup menuntun kita dalam segala keadaan, dunia boleh mengalami kehancuran, dunia boleh mengalami resesi atau penderitaan namun Firman Tuhan memberikan janji yang pasti didalam (Yesaya 40: 29-31) (29) Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. (30) Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, (31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Prioritaskanlah untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya maka Tuhan pasti akan menuntun kita didalam hikmat-Nya serahkanlah apapun yang menjadi persoalan dan kekuatiran anda saat ini pada Tangan Yang Agung yang berlobang paku maka Dia akan membuka jalan atas setiap persoalan kita. Jangan pernah berhenti untuk berharap kepada Tuhan, jangan pernah menyerah untuk memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan karena disinilah letak kekuatan dan kunci kesuksesan anda dan saya. Sebagai penutup saya ingin berkata kepada anda mulailah setiap hari dengan Tuhan dan berpeganglah terus kepada-Nya sehingga hidup kita akan berakhir dengan manis. God bless you all…
Penulis: Bayu irawan