Jumat, 12 Oktober 2012

Pemenang


"Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."

( Roma 8:37 )

Tanyakan kepada olahragawan manapun apakah mereka pernah ingin bertanding untuk kalah atau sekedar menjadi penggembira saja.
Tentu saja pikiran seperti itu tidak pernah ada di benak mereka. Mereka melakukan usaha dan latihan serius dalam waktu yang panjang tentu dengan harapan untuk bisa menjadi yang terbaik di bidangnya. Para atlit pasti ingin mengukir prestasinya sebagai yang terdepan di cabang yang mereka geluti. Tidak ada satupun olahragawan yang bersiap untuk kalah , semua berlomba untuk menang dan keluar menjadi juara. Tidak hanya atlit, tetapi dalam kehidupan kita masing-masing kitapun ingin mengukir prestasi setinggi mungkin. Karir, pekerjaan, pendidikan dan sebagainya, semua itu merupakan "gelanggang-gelanggang" pertandingan yang kita jalani untuk bisa mengukir prestasi dan berhasil di dalamnya. Tidak mudah memang untuk itu, karena dibutuhkan kerja keras, semangat dan ketekunan agar bisa mencapai sebuah prestasi yang membanggakan. Perjuangan untuk itu bisa jadi sangat berat. Lihatlah bagaimana para atlit menghabiskan hari-harinya dengan segudang usaha keras. Mereka harus menata porsi makan mereka, harus bangun pagi-pagi benar dan terus berlatih. Pola dan jadwal latihan mereka mungkin sangat menjenuhkan bagi kita. Pengorbanan tenaga, waktu dan kesenangan-kesenangan pribadi pun menjadi harga yang harus dibayar untuk bisa mengukir prestasi. Tanpa itu maka jangan harap prestasi mampu diraih.

Apakah Paulus sempat menjadi atlit, hobi olah raga, atau merupakan pengamat olah raga seperti orang-orang yang selalu kita lihat dalam setiap siaran pertandingan olah raga di televisi? Entahlah. Tapi yang pasti Paulus banyak mengambil perumpamaan lewat beberapa jenis olah raga. Selain tinju, lari merupakan satu diantaranya. Lihat apa kata Paulus berikut: "Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!" (1 Korintus 9:24). Paulus mengingatkan hal ini karena dia menyadari betul bahwa hidup ini pun bagaikan sebuah perlombaan. Tidak semua orang mampu mencapai garis finish dan keluar sebagai pemenang, semua tergantung keseriusan, kerja keras dan usaha sungguh-sungguh kita untuk bisa menjadi pemenang. Seperti itulah Paulus menggambarkan kehidupan iman kita. Perjuangan yang harus dihadapi sepanjang hidup sama sekali tidak mudah. Selalu saja ada hambatan atau halangan yang harus kita lewati, dan itu bukan hal yang sepele. Sedikit saja lengah kita bisa terjatuh dan gagal untuk mencapai garis akhir. "Karena itu larilah begitu rupa, do your very best in it, sehingga kamu memperolehnya." kata Paulus.

Seperti apakah hadiah yang disediakan bagi pemenang dalam menghadapi perlombaan di dalam kehidupan kerohanian kita? Mari kita baca kelanjutan kata-kata Paulus diatas. "Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi." (ay 25). Ada mahkota yang disediakan Tuhan buat kita. Bukan sebuah mahkota yang fana seperti segala bentuk mahkota yang terhebat atau paling prestisius yang bisa kita miliki di dunia ini, melainkan sebuah MAHKOTA YANG ABADI. Inilah mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan kepada siapapun yang mengasihi Dia dan mampu menghadapi rintangan dan cabaran hingga mencapai garis akhir sebagai pemenang. Tidak saja Paulus, tapi Yakobus pun menyatakan hal yang sama. "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).

Selanjutnya, mental juara pun menjadi hal yang sangat menentukan keberhasilan kita dalam melewati segala tantangan. Betapa seringnya kita menyaksikan para atlit atau tim yang sebenarnya punya skill tinggi dan mampu bermain baik, tetapi mereka gagal karena tidak punya mental juara. Karena itu, kita pun harus terus membangun mental seperti seorang juara sedini mungkin. Bagaimana caranya? Ada ayat yang sangat baik untuk kita renungkan agar mental juara ini bisa tumbuh dalam diri kita. Sebuah ayat yang menggambarkan seperti apa hakekat kita yang sebenarnya. "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37). Seperti itulah sebenarnya kita dicanangkan. Bukan hanya sekedar menang, tapi justru lebih dari pemenang. Kita harus tahu dengan benar seperti apa kita telah diciptakan Tuhan dan apa makna dari pengorbanan Kristus sehingga kita bisa dilayakkan untuk memperoleh mahkota kehidupan kelak di kemudian hari. Selain itu, tujuan dan sasaran, atau arah kita harus pula jelas. Kita lihat Paulus kemudian melanjutkan suratnya dengan: "Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul." (1 Korintus 9:26). Kita harus tetap fokus kepada tujuan akhir, tidak mengumbar waktu, tenaga dan pikiran kita untuk hal-hal yang sia-sia alias tidak berguna. Fokus kita, tujuan dan arah yang ingin dicapai haruslah jelas. Mental juara jelas dibutuhkan untuk itu. Ingat bahwa ada mahkota kehidupan yang telah dipersiapkan bagi kita. Karena itu, apapun kondisi dan situasi yang sedang dan akan anda hadapi, tetaplah fokus dan teruslah berjuang, Keep running on the right track, and do your best in it. Jangan melenceng sedikitpun, dan berlombalah sebaik-baiknya. Jangan terganggu oleh apa yang ada dibelakang sana, melihat berbagai kegagalan di masa lalu yang akan memperlambat laju kita untuk mencapai garis finish, bahkan mungkin bisa menjadikan kita gagal. "Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14). Perlombaan sesungguhnya sedang kita hadapi, dan tidak semua orang bisa mencapai garis kemenangan dan memperoleh mahkota abadi. Teruslah berjuang, dan jadilah pemenang.
disadur dari : http://renungan-harian-online.blogspot.com/

Seperti seorang atlit, miliki mental juara dalam bertanding untuk memperoleh mahkota yang dijanjikan Tuhan
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar